Jumat, 09 April 2021

SENI MENYAMPAIKAN FIRMAN

 KHOTBAH EKSPOSTISTORI

1. ALEGORI
2. TOPIKAL
3. TEKTUAL
4. EKPOSISTORI

KHOTBAH EKSPOSISTORI

MZR 117

LANGKAH

1. BERDOA

2. MEMBACA BERULANG ULANG

3. MENEMUKAN GAGASAN UTAMANYA (KATA KUNCI)

4. MENGGUNAKAN ENAM TEMAN DEKAT, (APA, DIMANA, KAPAN, MENGAPA, SIAPA, BAGAIMANA)

5. MARKUS 11:20-26 YESUS MENGUTUK POHON ARA

6, MEMBANGUN POIN KECIL

A. RE SETETMEN

B. PENJELASAN

C. BRISTORMING (PERTANYAAN)

D. STASTISTIK

ILUSTRASI, ALAT PERAGA, HUMOR 

E. PENERAPAN

Jumat, 26 Maret 2021

MENGENAL DAN MEMAHAMI KITAB WAHYU

KITAB NUBUAT,

  • A. SIAPA YANG BERBICARA
  • B. WAKTU NUBUAT 


DANIEL PEMERINTAHAN DUNIA

ZAKHARIA  BANGSA ISRAEL

WAHYU GEREJA

Wahyu. 19:10c "Senbahlah Allah! Karena kesaksian Yesus


WAKTU MENUNGGU PENGGENAPAN

  • 1. Di dengar dan ditanggapi - IMAN disertai roh takut akan Tuhan
  • 2. HARAPAN -  tak kelihatan  Roma 5:25


Dinyatakan oleh Yesus, sang pengungkap

Wahyu 1:1 - 

apa yang harus terjadi, 

Wahyu 1:19 - Kenapa itu tuliskanlah apa:

  • 1. Yang telah kulihat, baik
  • 2. Yang terjadi sekarang maupun yang terjadi
  • 3. yang akan terjadi sesudah ini

APA YANG TELAH KAU LIHAT

Yang dilihat adalah Kristus diantara kaki dian. Kaki lihat sama dengan jemaat (Wahyu 1:12-20)

Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, Wahyu 1:18. Allah menyatakan melalui RohNya! 1 Kor 2:10

Imam besar masuk RMS setahun sekali mengadakan pendamaian  bagi seluruh umat. Tau Dia hidup sebab mendengar. Giring giring emas berbunyi

YANG TERJADI SEKARANG

Yang terjadi sekarang adalah masalah gereja yang ditulis Yohanes *wahyu 2-3)

  • 1. Efesus th:  50-100 Gereja kasih mula mula
  • 2. Simirna:    100 -326 Gereja teraniaya
  • 3. Pergamos: 326 - 500 Gereja kompromi
  • 4. Tiatira 500 - sekarang Gereja Korup
  • 5. Sardis  1517 - sampai sekarang  Gereja tertidur
  • 6. Filadelfia 1800 - AD    Gereja setia
  • 7. Laodikia Gereja zaman akhir

ZAMAN ANUGERAH -ZAMAN GEREJA... MS ...KERAJAAN 1000 TH 


LAODIKIA: GEREJA ZAMAN AKHIR

KARAKTERISTIKNYA

  • 1. Kaya
  • 2. Makmur. Wahyu 3:18

Hak asasi manusia  (Laos = 


HAL HAL YANG AKAN TERJADI  SESUDAH INI, YAKNI PERISTIWA PERISTIWA YANG AKAN TERJADI SETELAH MASA GEREJA (WAHYU 4:I


Jumat, 19 Februari 2021

KONTEKSTUALISASI PENGINJILAN MASA KINI 
Dr. HARYANTO GP 

FENOMENA GEREJA GEREJA MASA KINI
* GEREJA EROPA DI TUTUP
* GEREJA DI INGGRIS JEMAAT GEREJA TINGGAL I ORANG
INTINYA ADA KEMPROSOTAN IMAN.
GEREJA PABRIK BIR BINTANG

AGAMA DI KOREA SELATAN KEKRISTENAN TINGGAL 27% YANG LAIN ATEIS
KEKRISTENAN YANG MENCAIR ARTINYA GEREJA TIDAK PERCAYA ALKITAB DAN GEREJA TDK PERCAYA KEPADA JURU SELAMAT

PELAYANAN BERPUSAT PADA KEBUTUHAN 
1. KEBUTUHAN RASA AMAN
2. KEBUTUHAN INGIN DIMILIKI
3. KEBUTUHAN HARGA
4. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI.

NILAI PELAYANA
1. iNJIL LAIN (GALATIA 1:6-9)
2. INJIL YANG SALAH (MATT 16
MATT 24:14

JAMINAN KESELAMATAN BAGI ANAK TUHAN
1. JAMINAN KESELAMATAN 1 YOH 5:11-13
2. JAMINAN JAWABAN DOA YOH 16:24
3. JAMINAN BIMBINGAN ROH KUDUS AMSAL 3:6
4. JAMINAN PENGAMPUNAN 1 YOHANES 1:9
5. JAMINAN KESELAMATAN  I KOR 10


ALLAH.......MANUSIA KEJ 1:27;2:7; 1:28

MASALAH FUNDAMENTAL MANUSIA
CARA MANUSIA GAGAL
METODE PENYELAMAN ALLAH
BERKAT ANAK TUHAN

DALAM PROSES KONTEKTUALISASI ADALAH:
MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI HAMBA
KONTEKTUALISASI ADALAH TEMPAT 
PROSES PENYAMPAIN DI DALAM BUDAYA TERTENTU
ADA DUA BUDAYA YAITU BUDAYA ALLAH DAN BUDAYA DUNIA

YESUS MENJILMA MENJADI MANUSIA ITU ALLAH BERKONTEKSTUALISASI
PAULUS BERKONTEJTUALISASI KIS 17:16-34
SUPAYA KITA BERHASIL DALAM KONTEKSTUALISASI KITA HARUS MEMPUNYAI
PARADIKMA  KRISTEN
1. MEMBUKA DIRI
BAGAIMANA CARA BERAKTUALISASI
1. TAU KEGEMARANYA

Minggu, 04 November 2018

HAKEKAT SEORANG GEMBALA
Ketika TUHAN YESUS bertanya kepada Petrus: "Apakah engkau mengasihi AKU lebih dari semua ini?" Jawab Petrus: "Benar TUHAN, ENGKAU tau bahwa aku mengasihi Engkau"

Dalam hal ini ia menjawab dengan kata: "benar" bukan dengan kata "Ya" Hal ini terkandung maksud, ia ingin meyakinkan bahwa Petrus memang sangat mengasihi YESUS  lebih dari mereka ini, dan kata: "ENGKAU tau" artinya ia sudah tau bahwa yang berkata itu adalah TUHAN sendiri, bukan YESUS sebagai manusia anaknya Maria dan Yusuf dan tentunya IA lebih tau apa yang ada di hatinya. Kata benar TUHAN bisa bermana mutlak antara pikiran perkataan dan tindakan itu sama. Karena pada dasarnya relasi antara ALLAH dan manusia sifatnya apsolud, sebab kebenaran itu tidak bisa dibantah oleh siapapun dan sampai kapanpun. Kata benar TUHAN yang menjadi jawaban Simon Petrus itu adalah jawan dari hati yang di dasari dari iman yang kuat.

Kata YESUS kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKU." Tugas yang dibebankan kepada Simon Petrus adalah tugas yang berbeda dengan aktifitas yang dikerjakan sebelumnya. Sebab profesi sebelumnya dia adalah seorang nelayan, sedangkan IA menghendaki untuk menggembalakan domba-dombaNYA. Jika yang dikatakan-NYA itu memang demikian maka dia harus melakukan adaptasi. Tetapi yang terpenting dan yang pokok bukan perubahan profesinya dari seorang nelayan menjadi seorang gembala tetapi pertanyaan-NYA: "Apakah engkau mengasihi AKU lebih dari semua ini?" Mengasihi yang dimaksud di sini adalah: Kasih agape yaitu kasih yang hanya dimiliki dan bisa dilaksanakan dengan sempurna oleh KRISTUS sendiri karena tidak mengharapkan imbalan dan balasan dalam bentuk apapun.

Pertanyaan YESUS yang pertama dan kedua: "apakah engkau mengasihi AKU lebih dari mereka ini?" DIA menggunakan setandart kasih ALLAH (AGAPE) tetapi jawaban Simon menggunakan kata Filia :Kasih pertemanan. Prtrus di sini mewakili manusia yang sangat sulit untuk melaksanakan kasih tersebut karena berbagai faktor terutama karena dosa (keinginan daging). Sebab hanya ROH KUDUS dan Firman yang menyanggupkan manusia untuk mengasihi kasih itu, Satu faktor itu saja sudah bis digunakan untuk menjadi pembeda antara ALLAH dan manusia. Manusia hanya bisa melakukan kasih Filia (kasih antar teman), kasih storge (kasih antara orang tua dengan anak, kakak dan adik, kakek nenek dengan cucu) serta kasih Eros (kasih suami istri atau lawan jenis).

Untuk mengasihi dengan kasih AGAPE manusia sangat sulit, tetapi dengan terang kasih ROH KUDUS dan Firman manusia baru bisa melakukanya, mengapa ia harus mampu melakukan kasih tersebut diatas karena tugas sebagai seorang gembala itu sungguh amat berat. Menjadi gembala  pada saat itu banyak sekali hambatan baik dari pencuri penyamun, binatang buas, binatang berbisa dan yang lainya. Yang mendapatkan ancaman bukan hanya dombanya saja tetapi juga gembalanya, oleh karena itu sudah wajar apabila YESUS mempertanyakan hal itu. Sebab tugas gembala bukan utuk kerja-kerja bagi dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan domba-domba dan pekerjaan TUHAN. Seorang gembala dituntut kesabaran yang kuat (tangguh),cekatan dan peka, mengapa demikian, karena harus mencarikan padang rumput untuk makan dan sumur untuk memberikan minum. Oleh karena tugasnya yang berat itulah maka dituntut komitmen yang kuat dalam hal kasih dan kepedulian, dan mengapa KRISTUS menerapkan setandart kasih AGAPE. Jikalau tidak memiliki komitmen yang kuat seorang gembala hanya sibuk dengan kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri saja (berpikir untung rugi secara materi). Pada hal menjadi seorang gembala harus bisa keluar dari pemikiran, ucapan dan tindakan yang hanya berorientasi materi saja, karena kebutuhan materi bermuara pada keinginan daging sedangkan kasih AGAPE bermuara pada keinginan ROH. Seorang gembala itu harus mau melayani bukan minta untuk dilayani, menjadi seorang gembala itu sama dengan doulos (hamba) yang tidak lagi berhak atas dirinya sendiri tetapi sudah mutlak milik tuanya. Apabila kita menjadi seorang hamba TUHAN, maka hidup kita bukan hak kita lagi tetapi haknya TUHAN dan apa yang IA kehendaki harus dilakukan tanpa mengeluh dan menggrutu apa lagi menolak.

Seorang gembala itu harus mau melepaskan ego sebab jika seorang gembala mempunyai watak yang individualisme maka domba-domba yang dipelihara dan dipercayakan kepadanya akan hilang dicuri orang, di rampas penyamun dan dirampok. Domba domba akan mengalami kelaparan atau kekurangan makanan dan tersesat karena terpisah dari kelompok. Seorang gembala harus memastikan

Rabu, 24 Oktober 2018

YESUS MENAMPAKAN DIRI DI DALAM INJIL YOHANES BAG. 11

KASIH ITU KONSISTEN
"Sesudah sarapan YESUS berkata kepada Simon Petrus: "Simom anak Yohanes, apakah engkau mengasihi AKU melebihi mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNYA: "Benar TUHAN, ENGKAU tau bahwa aku mengasihi ENGKAU" Kata YESUS kepadanya "Gembalakanlah domba-dombaKU"

Kata Sarapan di sini mengacu pada dua hal yaitu berkaitan dengan waktu yaitu pagi hari dan berkaitan aktifitas yaitu makan pagi, tetapi di dalam peristiwa ini penulis kitab Yohanes tidak menjelaskan mengapa YESUS ingin berbicara pada Petrus pada pagi hari. Apakah DIA juga memang mencari momen yang tepat, dan pada pagi hari itu adalah mementum yang tepat untuk berkomunikasi dan membahas hal-hal yang sangat penting. Sebab pada pagi hari itu pikiran dan tenaga masih belum digunakan untuk melakukan aktifitas yang berat sehingga dan masih bisa berkonsentrasi penuh karena memang habis sarapan sehingga apa yang disampaikan-NYA pasti akan direkam Petrus dengan baik dan tidak mudah hilang dan selalu teringat terus dalam hidupnya.

Tetapi Hal diatas adalah bukan hal yang pokok atau yang utama sebab yang terpenting adalah pertanyaan YESUS: "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi AKU lebih dari mereka ini?" Jawab Simon Petrus: "ENGKAU tau bahwa aku mengasihi ENGKAU"

Yang perlu dicermati di sini adalah pertanyaan-NYA yang menanyakan tentang seberapa besar kasih Simon kepada DIA melebihi mereka ini, pada hal dia adalah juga salah satu dari muridNYA yang  sudah barang tentu ia mengasihi DIA. Apakah IA meragukan kasihnya Petrus kepadaNYA sehingga muncul pertanyaan tersebut? IA hanya ingin mengetauhi kometmenya Simon, telah kita ketahui bersama bahwa,  mana kala KRISTUS dihakimi di istana Pilatus dia menyangkal sebanyak tiga kali sehingga wajar dan manusiawi apabila DIA menanyakan komitmenya, Untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan TUHAN membutuhkan kmitmen yang kuat sebab yang dihadapi adalah musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan, Yang dihadapi itu adalah penguasa diudara, kerajaan angkasa, orang kuat yang bisa menyerupai malaekat terang, supaya mampu membedakanya ia harus penuh dengan  kuasa ROH KUDUS dan kuasa Firman-NYA. TUHAN menggambarkan para pengikut DIA itu seperti domba yang berada di tengah-tengah kawanan srigala. Itu alasan mengapa KRISTUS menayakan komitmen dan konsitenitas kasih Simon kepadaNYA. Sebab paska kenaikan diriNYA ke Surga tongkat estafet itu diserahkan kepada para murid dan salah satunya adalah Simon anak Yohanes. Untuk menjadi ujung tombak mengemban amanat agung KRISTUS supaya bumi penuh dengan kemuliaan ALLAH, untuk itu ia harus mempunyai komitmen dan kasih yang konsisten kepada DIA dan sesama karena tanpa hal itu semuanya sia-sia saja.

"Mengasihi AKU lebih dari mereka ini"
Apa yang dimaksud KRISTUS lebih dari mereka ini? Ada dua hal yang perlu digali sehingga bisa mengerti yang dimaksudkan-NYA yaitu Simon mengasihi KRISTUS melebihi dari murid yang lainya atau kasih yang dimiliki Simon KepadaNYA itu melebihi dari pengikut DIA yang lainya. Sebab yang bisa mengukur kasih itu hanya dirinya sendiri dan TUHAN yang lain jelas tidak bisa melakukanya. Oleh karena itu mengapa KRISTUS menanyakan  hal itu kepada Simon Petrus adalah sungguh tepat karena tanpa pertanyaan itu ia tidak tau esensi mengapa ia harus mengikuti DIA, dengan mengikutiNYA ia akan tau hak dan kewajibanya. Tanpa mengerti apa tujuan mengikut KRISTUS maka jelas tidak akan ada gunanya.

Tetapi kata: "Mengasihi AKU lebih dari mereka ini" juga bisa diartikan sebagai konsekwensi mengikuti DIA yang adalah memikul salib artinya harus berani keluar dari kenyamanan hidup di dunia ini. Sebab jika sudah mengikutiNYA siapapun sudah tidak boleh lagi menerima segala sesuatu dari dunia ini (kusasa kegelapan) dalam bentuk apapun karena selalu berkontradiktif dengan kehendak ROH. Yang dimaksud dengan kenyamanan hidup, adalah serba berkelebihan, apa yang dikehendaki tersedia dan apa yang diinginkan selalu ada. Dan orang yang tidak mau keluar dari rasa kenyamanan adalah orang yang individualistis (yang hanya mementingkan diri sendiri) dan golonganya saja, orang yang demikian jelas seseorang yang tidak bisa mengikut KRISTUS karena jelas mereka tidak sanggub memikul salib. Karena memikul salib bukan hal yang mudah karena memikul salib berarti penderitaan hidup di dunia sedangkan mengikuti kehendak dunia adalah mereka bebas memikirkan harta, tahta, pria atau wanita. Dan antara keduanya sudah ada garis demarkasinya sehingga tidak akan bisa menyatu dan kliru atau salah masuk.

Bagaimana dengan kita para pengkut KRISTUS di zaman ini, juka YESUS juga bertanya: "Apakah engkau mengasihi AKU lebih dari mereka ini?" Apakah yang akan menjadi jawaban kita? Hal itu tergantung diri kita masing-masing. Namun yang perlu diketaui di sini adalah bahwa kita tidak bisa basa basi (hati, pikiran, mulut dan tindakan tidak sama). Apabila sampai melakukan hal yang demikian celakalah kita.




Rabu, 17 Oktober 2018

YESUS MENAMPAKAN DIRI DI DALAM INJIL YOHANES BAG. 10

MELAYANI BUKAN DILAYANI
Kata YESUS kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah"

Tidak ada diantara para murid yang berani bertanya kepadaNYA, siapakah ENGKAU, sebab mereka tau bahwa IA adalah TUHAN, "Marilah dan sarapanlah" adalah kalimat kalimat ajakan dari YESUS kepada para murid yang baru saja selesai menjala ikan. Mereka tentunya sangat gembira dan campur heran karena dalam tempo yang singkat dijumpai peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa. Bagai mana tidak, semalaman menjala ikan tetapi tidak mendapatkan ikan satu ekor pun tentu sungguh sangat menyedihkan, namun ditengah kegelisahan dan kebingan itu tiba-tiba terdengar perintah: "Terbarkanlah jalamu ke kanan perau!" Selanjutnya hasilnya sungguh luar biasa karena jalanya penuh dengan ikan. Dan ketika sudah selesai dan naik kedarat lalu pulang tetapi mereka melihat YESUS mempersiapkan api arang  yang diatasnya ada ikan dan roti lalu DIA memanggil mereka dan berkata: "Marilah dan sarapanlah" Dalam hal ini IA sedang memberikan keteladanan tentang bagaimana seorang pemimpin yang mengayomi,rendah hati. Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi yang dipimpinya karena pada umumnya seorang pemimpin minta untuk dilayani oleh bawahanya bahkan ada yang cenderung menindas dan memperlakukan dengan sekehendak hatinya. Di sini YESUS mengajarkan  kepada para murid untuk menjadi pemimpin yang melayani bukan dilayani, itulah esensi kepemimpinan Kristen.

YESUS sejak memulai menjalankan kehendak BAPANYA IA selalu menerapkan sikap dan sifat melayani bukan minta dilayani, banyak sekali contoh sikap melayani dari DIA salah satunya dalam peristiwa di danau Tiberias ini. Apa yang dilakukan-NYA kepada para murid harus bisa menjadi motifasi, penggerak dan penyemangat bagi para pengikut KRISRTUS pada zaman ini untuk mengikuti jejak-jejakNYA  dan untuk selalu melayani serta peduli. Apapun profesinya, aktifitasnya apabila orientasinya adalah untuk melayani dan utuk hormat dan kemulyaan nama TUHAN maka hasilnya sungguh dasyat bagi pekerjaan DIA dan kemaslahatan bagi sesama. Namun sebaliknya jika semua aktifitas yang kita kerjakan orientasinya supaya kita dilihat orang baik, hebat, rajin dan lain sebagainya maka hal ini akan mengecewakan TUHAN.

Tidak ada diantara para murid itu yang berani bertanya kepadaNYA, "Siapakah ENGKAU?"
Oleh karena sudah tau siapa KRISTUS sebenarnya sehingga diantara mereka tidak ada yang bertanya sebab rangkaian kerja-kerja yang YESUS lakukan di danau Tiberias menjadikan iman mereka menjadi teguh. Karena merasa nyaman,aman tentram sebab TUHAN ada di tengah tengah dan tidak seperti biasanya yang selalu bertanya dan selalu ragu-ragu terhadap DIA ketika menampakan diri kepada mereka baik secara pribadi maupun kelompok.

Hal hal yang venomenal dan sepektakuler IA tunjukan di pantai danau Tiberias dengan memerintahkan mereka untuk menebarkan jala kembali, walaupun secara akal sehat manusia tidak mungkin untuk melakukanya karena:
- Mereka sudah kelelahan sebab semalaman sudah menebarkan jala tetapi tidak mendapatkan ikan satupun. - Hari sudah hampir siang - Hasil dari menebarkan jala atas perintah YESUS yang diperoleh sungguh sangat memuaskan karena jala penuh dengan ikan.

Apabila ALLAH hadir maka kedamaian, kesejahteraan  dan keberhasilan akan melingkupi dan selalu menyatu seperti para murid saat mencari ikan di danau Tiberias mendapatkan hasil yang melimpah di dalam kerjanya. Demikian juga dengan kita para pengikut KRISTUS ketika melakukan kerja-kerja apapun jika DIA hadir di tengah-tengah kita semua pekerjaan akan dibuat berhasil.

"YESUS maju ke depan dan mengambil roti dan memberikanya kepada mereka demikian juga ikan itu"

Setelah dipanggang atau dibakar diatas api arang  YESUS sendiri yang maju memberikan roti dan ikan kepada para muridNYA. Kata YESUS: "Maju ke depan mengambil roti" Yang menjadi pertanyaan, apakah DIA juga terlebih dahulu mendoakan dan memberkatinya. Doa dan berkat terhadap makanan itu sudah menjadi gaya hidupNYA, apa lagi IA makan bersama dengan sebagian para murid, sebab apa yang dilakukan YESUS bukan hanya sekedar makan lalu kenyang tetapi mempunyai nilai yang luar biasa besar karena disertai dengan berbagai Visi dan Misi  salah satunya memberikan keteladanan dan pengajaran, baik kepada para murid saat itu maupun pengikutnya di masa yang akan datang termasuk generasi kita saat ini.

Memberkati dan mendoakan orang lain harus menjadi gaya hidup dan budaya kita para pengikut KRISTUS  sehingga mampu membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan sehari- hari, sebab dengan doa dan berkat kasih dan kebersamaan akan selalu terjaga.

Selasa, 09 Oktober 2018

YESUS MENAMPAKAN DIRI DI DALAM INJIL YOHANES BAG 9

HIDUP HARUS SEIMBANG
"Ketika mereka tiba di darat mereka melihat api arang dan diatasnya ada ikan dan roti"

Setelah mereka selesai menarik ikan dan menaruhnya di beberapa perau yang ada segeralah naik ke darat, namun mereka melihat api arang yang diatasnya ada roti dan ikan, Itu adalah makanan dan lauknya, yang menjadi pertanyaan mendasar adalah: Mengapa YESUS telah menyalakan api arang yang diatasnya ada roti dan ikan? Bawasanya DIA tau apa yang terjadi dengan murid-muridNYA. Semalaman mereka telah menjala ikan namun hasilnya sangat mengecewakan, namun ketika mereka  menebarkan jala pada pagi menjelang siang yang diperintahkan TUHAN, Walaupun mereka sangat lelah tetapi karena di dalam jala penuh dengan ikan tentunya lelahnya menjadi hilang dan semangatnya kembali muncul seketika itu juga. Di sini DIA ingin menunjukan keALLAHANNYA lagi dengan membuat para murid berhasi dalam menjala ikan karena IA sangat tau apa yang mereka butuhkan saat itu.

Namun yang terpenting dari YESUS adalah ketika DIA sudah mempersiapkan api arang yang diatasnya sudah ada ikan dan roti, hal ini harus dapat dimaknai lebih dari sekedar lapar lalu makan tetapi IA ingin menunjukan bahwa harus ada yang namanya keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Ikan dan roti adalah salah satu kesatuan proses yang harus dilewati oleh setiap manusia sebab roti adalah makanan pokok di Israel, karena tidak beragi sehingga tidak ada rasanya sama sekali (tawar) oleh karena itu membutuhkan ikan sebagai lauk untuk menambah rasa pada roti tersebut. Sedangkan api fungsinya untuk membakar atau memasak roti dan ikan supaya menjadi makanan yang bisa dimakan karena roti berasal dari gandum supaya menjadi roti harus dimasak dengan api demikian juga dengan ikan supaya ikanya matang harus di bakar atau digoreng bahkan di buaat masakan yang lainya.

Segala sesuatu itu butuh proses dan manusia harus berproses dengan berbagai hal, karena berproses itu membutuhkan semangat atau motifasi baik dari TUHAN lewat Firman-NYA, dirinya sendiri maupun orang lain. Api adalah gambaran dari semangat, motifasi yang menyala-nyala. Bagi para pengikut KRISTUS kita dipanggil untuk mengenakan situasi di bumi ini karena dosa yang di mulai sejak manusia Adam dan Hawa, bumi ini tidak nyaman untuk di huni.

Tentang roti dan ikan IA juga ingin menggambarkan bahwa DIA adalah roti hidup, apabila manusia makan roti tersebut maka mereka tidak akan merasakan kelaparan lagi. Roti juga gambaran dari tubuh KRISTUS yang penuh dengan luka cambuk dan luka aniaya yang dilakukan oleh serdadu Pilatus dan petinggi agama Yahudi. Roti dan ikan yang dibakar di api arang, DIA ingin menjadikan teladan bagi mereka supaya mereka melakukan hal yang sama untuk mengingat kesengsaraan dan penderitaan-NYA di kayu salib dalam rangka menyelamatkan dosa manusia.

Kata YESUS kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu"
Ayat ini menegaskan bahwa IA ingin perjamuan ini selalu dilakukan setiap saat bukan hanya untuk mengingat diriNYA tetapi juga sebagai sarana untuk keakrapan atau mengakrapkan pengikut KRISTUS yang satu dengan yang lainya, hamba TUHAN satu dengan yang lainya bahkan antara kita dengan sesama termasuk mereka yang belum mengenal DIA sekalipun. Roti dan ikan bisa menjadi alat komunikasi dengan sesama dalam rangka koordinasi untuk pekerjaan TUHAN dan sarana saling menguatkan iman kita masing-masing dalam persekutuan-persekutuan dan kegiatan kegerejaan yang lainya. Sebab pertemuan dan perjamuan juga merupakan bentuk bentuk kasih antar sesama, sehingga perjamuan itu juga bisa dimaknai hubungan horisontal maupun vertikal. Ucapan syukur atas berkatNYA yang diberikan untuk menyatakan kasih kepada orang lain.  Kata "Bawalah  beberapa ikan yang baru kamu tangkap," Hal itu menunjukan bahwa IA ingin mereka hanya makan secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan dan bisa menjadi alat  mengajarkan kepada kita umatNYA untuk tidak srakah terhap makanan dan harus berbagi kepada yang lain yang membutuhkan. Hasil tangkapan ikan yang lain untuk kebutuhan keluarga.Kata bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap" IA ingin menegaskan bahwa sebagai pengikut KRISTUS jangan serakah dan makan secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan, DIA mengajarkan untuk hidup sederhana sedangkan hasil tangkapan yang lain untuk berbagi kepada yang lain atau untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Simon Petrus naik ke perau lalu menghela jala itu ke darat penuh dengan ikan besar seratus lima puluh tiga banyaknya, sungguhpun ikan itu sebanyak itu ikan itu tidak koyak" Hal itu yang disebut luar biasa yang sulit dipahami oleh logika manusia. Sebab hanya kerja-kerja ALLAH yang sanggup melakukan segala sesuatu yang demikian. Oleh karenanya sangat wajar apabila para murid menjadi heran dan semakin mantap menyerahkan hidup dan pengharapan mereka kepada KRISTUS. JIka tidak kuasaNYA yang bekerja sebab hanya YESUS yang sanggup melakukanya.

Bagaimana dengan kita saat ini, iman kita menjadi semakin kuat, karena YESUS dari dahulu sekang dan selamanya tidak akan pernah akan berubah dan apa yang pernah dilakukan pasti akan terjadi dan digenapinya. Bahkan DIA berkata jika ada iman sebesar biji sesawi ia dapat memindahkan gunung, yang menjadi pertanyaan, masih adakah iman di bumi ini, sekarang yang bisa menjawab adalah kita sebagagai pengikut KRISTUS.