Selasa, 19 Juni 2012

STIKMA 1

MATIUS 9:9-13
 Dalam kehidupan kita ada yang suka ada yang tidak suka, mengapa demikian? Setelah manusia jatuh ke dalam dosa mereka kehilangan kemuliaan Allah dan cenderung melakukan kejahatan. Berkaitan dengan Matius pemungut cukai yang mengikuti Yesus ini sangat nampak sekali bahwa orang-orang farisi sangat tidak senang kepada Yesus karena Matius pemungut cukai mengikuti Dia. Apakah aktifitas pemunggut cukai itu sehingga orang farisi, tokoh agama yang lain mempunyai penilaian negatif terhadap keberadaanya , yang lebih parah mengecapnya sebagai pendosa. Pemungut cukai adalah petugas yang di tugasi untuk  menarik bea dan cukai untuk pemerintah penjajah Romawi, sering kali mereka memeras rakyat untuk kepentingan sendiri. Karena alasan itulah pemungut cukai itu disebut pendosa bahkan itu sudah tersetikma dalam hati dan sanubari rakyat dan orang-orang farisi seperti orang orang yang terlibat dalam gerakan 30 september 1965 di masa lampau. Kalau seseorang sudah tersetikma oleh komunitas atau yang lebih besar lagi  oleh negara akan sangat sulit apabila ingin atau mau bersosialisasi karena pasti akan dihindari, demikian seseorang yang mau bersahabat pasti akan mengalami stikma juga. Demikian pula dengan Yesus ketika Ia berkunjung kerumahnya dan makan bersama orang pendosa, berkatalah orang farisi"Mengapa gurumu makan bersama pemungut cukai dan orang-orang berdosa"

Kamis, 14 Juni 2012

TRANFER KASIH 7

Hendaknya kasih yang kita lakukan di masyarakat adalah cerminan iman kepada Kristus. Ungkapan rasa syukur yang kita lakukan adalah tindakan nyata, inilah yang sebenarnya Dia mau yaitu kepedulian kepada manusia berdosa harus juga kita miliki, karena bentuk kasih adalah lemah lembut, kasih itu murah hati,  dan kasih itu memaafkan. Namun manusia sering menyalah gunakan dan di gunakan sebagai jastivikasi untuk melakukan dosa, berawal dari itulah kita kita sebai manusia harus senantiasa waspada terhadap tipu muslihat iblis yang senantiasa memutarbalikan kasih untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa, contoh: Adam dan Hawa jatuh ke dalam lembah dosa karena terkena tipu muslihat iblis yang menjilma menjadi seekor ular yang mengatakan"buah yang ada di tengah taman itu boleh dimakan dan kamu akan hidup menjadi seperti Allah". Kita tidak bisa melawan tipu muslihat iblis secara sendiri-sendiri harus bersekutu"jadi karena dalam Kristus ada nasehat ada penghiburan kasih, ada persekutuhan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Sempurnalah suka-cita kita sehati sepikir dalam satu kasih satu tujuan bagi kemuliaan Allah Bapa kita". amin, selesai

Selasa, 12 Juni 2012

TRANFER KASIH 6

Apakah selama ini kita telah mempraktekan konsep kasih yang Yesus ajarkan dalam Firman Tuhan dalam bergereja, berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara. Apabila Gereja telah menerapkan kasih Kristus dan meneladaninya tentunya kehidupan di Indonesia kondisinya seperti yang bisa kita rasakan saat ini, karena Gereja sudah larut dalam neoliberalisme sehingga sulit untuk meneladani dan mengikuti jejakNya. Kalau kita ingin menjadi seperti Kristus syaratnya kita harus kembali kepada ajaran-Nya yang tidak membeda-bedakan status sosial, warna kulit, suku bangsa dan agama. Dalam setiap bermasyarakat dan bersosialisasi kasihilah seorang akan yang lain, ini menjadi motto dan menjadi gaya hidup, demikian dengan kita sebagai pengikut Kristus jika kita masih membeda-bedakan cara kita bergaul dan bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat itu berarti pengikut Kristus seperti tong kosong nyaring bunyinya. Sekarang ini yang perlu kita gumulkan dalam doa dan perlu dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari supaya pengikit Kristus mampu mentranferkan kasih Kristus kepada banyak orang sehingga terjadi tranformasi iman dan tranformasi akal budi (pikiran Kristus)dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan kita bermasyarakat dan kehidupan kita berbangsa dan bernegara" hidupku bukanya aku lagi tetapi Kristus dalamku" amin dan bersambung

Senin, 11 Juni 2012

TRANFER KASIH 5

Kebaikan dan keindahan itu digambarkan Daud dalam mazmurnya"seperti minyak dikepala Harun yang dijanggut dan jubahnya turun, seperti embun di bukit Hermon mengalir ke bukit Sion, sebab di sanalah Allah memerintah agar berkat-berkatNya tercurah, serta memberikan anugerah sampai selama-lamanya". Yang membuat kita gagal mentranferkan kasih Kristus  kepada orang lain karena kehidupan kita terjebak dalam veodalisme yang bertentangan dengan kasih Kristus. Kedatangan-Nya ke dunia ini sebenarnya ingin menghancurkan veodalisme yang dipraktekan oleh kekaisaran Roma, istana Herodes dan tokoh agama Yahudi. Demikian juga dengan kita sebagai orang yang mengaku pengikut Kristus harus berani apa yang Yesus telah lakukan pada masa hidupnya seperti yang tertulis dalam firman Tuhan " bukan kamu yang memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu". Tuhan telah memilih dan memanggil kita sebelum kita dibentuk untuk menjadi alat kerajaan-Nya makanya kita harus beryukur. Ucapan syukur itu diwujud kan dengan selalu siap sedia menjalankan apa yang Dia mau. Melawan veodalisme, imperalisme, birokrasi yang korup dengan kasih namun namun bukan berarti lemah, kasih bukan win-win solution (saling menguntungkan ke duabelah pihak) namun kasih itu tegas berani melawan ketidak adilan yang sekarang ini telah bertumbuh dan berkembang dalam masyarakat serta di dalam berbangsa dan bernegara. "kasihilah seorang akan yang lain" Apakah Veodalisme, imperalisme dan birokrasi yang korup itu mempunyai kasih, mereka hanya mengasihi orang-orang yang mempunyai kapital saja sedangkan yang miskin akan semakin bertambah miskin dan selalu tertindas, pada hal konsep kasih yang diajarkan Kristus adalah kasih agape- kasih tanpa pamprih yang mau berjuang dan rela kehilangan nyawanya bagi mereka yang berdosa. Bagaimana kita bisa mengasihi seorang akan yang lain kalau kita dalam persahabatan, persaudaraan selalu memilih orang yang berkapital sedangkan yang miskin kita abaikan. amin dan bersambung

Minggu, 10 Juni 2012

TRANFER KASIH 4

Iman Kristen dan Globalime seperti ragi yang kecil namun dapat merusak adonan tepung terigu, demikian pada masa lampau globalisasi di Indonesia pada mulanya juga sangat kecil namun saat ini perkembanganya begitu luar biasa dan sudah merusak persendian kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tanpa kecuali kehidupan bergereja. Sekarang ini apa hubunganya Globalisme, neoliberalisme dan Iman Kristen, globalisme dan liberalisme semangatnya adalah kebebasan individual, baik kehidupan sosial ekonomi, politik Yang dijadikan sekutu atau mereka hanya mau berteman dengan seseorang atau sekumpulan orang yang yang mempunyai kapital dalam bidang ekonomi, sedangkan dalam bidang politik negara itu peranya hanya sebagai wasit saja, pada hal Indonesia adalah dasar negaranya Pancasila" bumi air dan segala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Dengan kata lain ekonomi politik dan politik ekonomi bangsa itu dikelola oleh negara, negara harus melindungi, menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau hal diatas kita kaitkan dengan iman Kristen dengan benang merahnya adalah kasih, konsep kasih yang seperti apa yang bisa diperaktekan dalam kehidupan kita sehari-hari, baigaimana mengkaikan antara kasih Kristus dengan persahabatan antar sesama. Yesus tidak pernah mengkotak-kotakan atau membuat perbedaan manusia yang satu dengan yang lain. Kehidupan Yesus sangat dekat dan bersahabat dengan orang yang tertindas dan teraniaya oleh kebijakan dan pemburu mamon. Pemburu mamon adalah orang yang jelas-jelas tidak mengenal belaskasihan dan selalu bertindak mencari keuntungan sendiri dan golonganya. Didalam Yesus tidak adalagi kelas-kelas sosial dalam struktur namun yang ada persaudaraan yang rukun, Dengan persaudaraan tercipta kebaikan dan keindahan. amin dan bersambung

Kamis, 07 Juni 2012

TRANFER KASIH 3

Kasih itu menuntut untuk memberi tanpa meminta imbalan apapun,namun orang yang berusaha melakukan hal tersebut diatas sering dianggap orang gila maka dari itu jumlahnya sangat sedikit.Orang Kristen sebagai pengikut Kristus yang mau melakukan kasih agape sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada. Para pengikut Kristus dalam hal ini Gereja sudah terjerumus oleh pola-pola globalisme dan neoliberalisme sehingga dalam melakukan pelayanan memberlakukan standart upah atau gaji. Bahkan kata "perpuluhan" sebagai alat jastifikasi untuk memperkaya diri, Gereja sudah sangat jauh dari tugas dan pungsinya yaitu:  Bersaksi, Bersekutu . Melayani ketiga hal diatas bisa berjalan apa bila ada uang, Globalisme seperti ragi yang diambil seorang perempuan dan diaduknya ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai kamir selurunya. amin

Selasa, 05 Juni 2012

MENTRANFER KASIH 2

Kasih dalam prespektif kehidupan berkeluarga akan membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih luas lagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kasih dalam prespektif kehidupan bermasyarakat dimulai dari kehidupan kekristenan dalam sebuah keluarga kita sendiri, karena keluarga adalah dasar atau pondasi dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa demikian, karena kita tinggal di masyarakat secara otomatis ada dalam penilaian masyarakat setiap aktifitas yang kita lakukan sehari-hari. Apabila sikap dan tingkah laku kita baik orang akan menilai kita baik, namun sebaliknya apabila perbuatan kita buruk maka sorotan masyarakat terhadap setiap kehidupan kita juga akan  buruk. Untuk itu komitmen dan konsistenitas dalam berpikir, berucap dan bertindak harus seiring sejalan, tanpa menyeimbangkan ketiganya dalam setiap kehidupan kita apapun yang menjadi harapan kita tentang kehidupan yang penuh dengan shalom Allah hanya menjadi impian saja. Kehidupan bermasyarakat dan kasih bagi umat Allah tidak bisa dipisahkan, seperti yang tertuang dalam hukum kasih "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", artinya memperlakukan orang lain dalam hal apapun seperti kalau kita memperlakukan milik sendiri. Melakukan semua ini memang amat sulit karena ukuranya adalah kasih Allah kepada manusia, bagi orang yang tidak benar-benar mengasihi Allah dan tidak tinggal di dalamNya pasti akan merasa rugi. Apa lagi kalau alat yang kita pakai untuk mengukur kasih itu dengan menggunakan alat globalisme dan neoliberalime yang dijadikan ukuran kepentingan individu yang mempunyai kapital tentunya akan sangat bertentangan dengan kasih Kristus. bersambung.

Senin, 04 Juni 2012

MENTRANFER KASIH 1

YOHANES 15:9-17
 Kasih adalah yang pertama dan yang utama dalam kehidupan Kristen, karena kasih merupakan ajaran pokok dari kekristenan itu sendiri. "Seperti Bapa telah mengasihi Aku demikian juga Aku telah mengasihi kamu", Supaya kasih Bapa yang ada di dalam Kristus itu juga tinggal di dalam hidup kita, maka sayaratnya adalah "Tinggalah di dalam kasihKu itu". Apa maksud dari perkataan itu, kita harus mau melakukan apa yang telah Ia lakukan dalam kehidupan-Nya yang termaktup dalam Firman Tuhan, Kalau dalam kehidupan setiap orang percaya selalu mengikuti jejakNya, kita hidup di dalam kasih Dia secara otomatis kita hidup di dalam kasihNya. Kasih Kristus sebagai pokok ajaran kekristenan harus selalu terpatri dalam setiap kehidupan kita dan menjadi gaya hidup, dampak dari kasih Kristus atau tinggalah di dalam kasihKu, adalah perintah supaya kita saling mengasihi antara sesama manusia. Namun kasih itu harus tetap kita interaksikan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam setiap kita melakukan aktifitas baik dalam keluarga, Masyarakat dan berbangsa dan bernegara. Bagaimana iplementasi kasih dalam sikap hidup berkeluarga Kristen (Titus 2:1-10) Dalam kehudupan keluarga Kristen entah sebagai bapak, sebagai ibu, anak ataupun sebagai pembantu(hamba)mempunyai tiga tujuan: Supaya Firman Tuhan tidak dihujat orang, Lawan jadi malu karena tidak ada hal yang buruk yang mereka bisa sebar luaskan. Memuliakan ajaran Allah, seorang anakTuhan harus benar- benar baik dalam pandangan orang lain karena terang kasih Kristus, bukan karena kita berpura-pura baik, pada hal dalam realita kehidupan kita buruk dalam pemandangan orang lain.