Jumat, 12 April 2013

KHOTBAH DI ATAS DIBUKIT PART VI

PUASA SEBAGAI SUPLEMEN IMAN BAG. I

Dalam perjalanan hidup kita sering kali kita melakukan puasa dan melihat sesorang melakukan ibadah puasa baik yang dilakukan oleh umat yang tidak seiman dengan kita maupun kita orang percaya atau golongan yang lain untuk tujuan tertentu. Dalam kepercayaan agama sepupu kita (islam) puasa itu masuk dalam rukun Islam, dan pada bulan puasa mereka wajib menjalankan rukun tersebut. Sebelum agama Islam dan Kristen masuk suku-suku di Indonesia, mereka memiliki kepercayaan dan kita sering menyebut agama suku, adapun mereka sudah mengenal yang namanya puasa, salah satunya adalah puasa mutih (tidak makan, makanan yang berasal dari beras dan gandum) puasa senin dan kamis yaitu puasa yang dilakukan setiap hari senin dan kamis. Sekarang bagaimana para pengikut Kristus berkenaan dengan puasa? Yesus sendiri memulai aktifitasnya dimulai dengan berpuasa selama 40 hari 40 malam sebelum dicobai oleh iblis dipadang gurun. Apabila dilihat dari sisi manusiawi puasa adalah sepirit atau suplemen(tambahan) sebelum menghadapi pencobaan di Padang Gurun tersebut karena suatu masalah yang menghadang manusia baik yang datang dari interen maupun eksteren tidak cukup dilawan dengan berdoa saja namun harus dengan berpuasa juga. 

Jangan meminta pada manusia "Apa bila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik", Muka muram, karena berpuasa itu tidak makan dan minum jelas membawa dampak negatif bagi kondisi tubuh...rasa lapar itu akan membawa perubahan pada stamina tubuh manusia dan orang lain dapat melihat perubahan pertama kali jelas dari raut muka. Pada hal Tuhan Yesus menganjurkan selapun kita berpuasa jangan sampai orang lain melihat dan mengetahui kalau kita sedang menunaikan ibadah puasa. Sedangkan yang berhak mengetahui bahwa diri kita berpuasa hanya Dia dan kita sendiri"sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upah". Yang dimaksudkan upah: pikiran dan pujian orang terhadap kita berkenaan dengan puasa yang kita lakukan, siapa yang tidak senang apa bila kita dipuji orang lain, karena pujian menjadikan diri kita sombong, inilah yang sangat dibenci olehNya. Kalau memang ingin berpuasa hendaklah tidak diketaui yang lain karena Ia maha mengetahui dan maha melihat dan tidak ada yang bisa luput dari radarnya Tuhan. Segala jerih payah yang kita lakukan tidak akan sia-sia, lapar dan haus dalam berpuasa akan digantikan oleh Dia.

PUASA SEBAGAI SUPLEMEN IMAN BAG II
"Apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu" Didalam tradisi perjanjian lama dan perjanjian baru bahwa minyak itu tidak bisa dipisahkan dari proses ritual dan peribadahan kepada Allah. Minyak adalah gambaran berkat yang mengalir dalam pribadi dan persekutuan orang kudus, "mengapa Tuhan berkata: apabila engkau puasa minyakilah kepalamu, kita diharapkan oleh Dia selalu hidup dalam kekudusan sehingga hadiratNya selalu nyata dan selalu baru setiap hari. Untuk itu dalam berpuasa harus selalu kudus dan on di iman kita, artinya siap  menerima hadirat Dia. "Cucilah mukamu", apa tujuan dari mencuci muka, supaya tetap kelihatan segar dan berseri dalam pandangan orang lain, untuk menghilangkan rasa kantuk untuk memulai segala aktifitas  walaupun kita dalam keadaan berpuasa. Meminyaki kepala dan membasuh muka menjadi bagian kita dalam persiapan menjalankan ibadah puasa, mempersiapkan diri dalam berpuasa wajib untuk dilakukan karena berpuasa tanpa melakukan persiapan baik tubuh jiwa dan roh, kita tidak akan sanggup menghadapi tantangan yang menghadang baik yang datang dari dalam diri sendiri maupun yang datang dari lingkungan sekitar kita. Mengapa Yesus memerintahkan untuk mencuci muka karena bagian tubuh itulah yang akan dilihat orang pertama kali, apabila orang lain melihat muka kita itu berseri maka jelas akan terkesan sekalipun kita sedang berpuasa namun orang lain tidak melihat kalau kita berpuasa. Orang lain akan tertarik dengan kita setelah melihat muka kita begitu juga sebaliknya kita juga akan tertarik dengan orang lain kalau kita juga sudah melihat mukanya makanya wajar jika muka begitu sangat diperhatikan. Kita bisa dilihat munafik atau tidak oleh orang lain melalui muka kita masing-masing, begitu juga sebaliknya, kita juga dapat melihat orang lain munafik atau sungguh-sungguh benar itu juga dengan melalui mukanya. Yang jelas Tuhan sangat berkenan dengan puasa yang benar-benar berpuasa, kita berpuasa karena panggilan bukan supaya dilihat orang rohani, kita berpuasa karena ada pergumulan dalam diri kita yang mengharuskan kita untuk berpuasa. Yang bisa menilai kalau kita berpuasa hanyalah Tuhan bukan manusia maka yang dimaksud berpuasa olehNya bukan persoalan menahan lapar dan haus namun yang lebih penting kita sanggup untuk menahan keinginan daging yang bermuara pada perbuatan dosa. Untuk itu lakukanlah ibadah puasa dengan hati yang bersih, dengan pertolongan Roh Kudus kita akan dimampukan dalam berpuasa, Berpuasa itu adalah beribadah kepada Tuhan dan salah satu alat untuk mencapai tujuan khususnya untuk melakukan amanat agung Kristus," Pergilah kamu ke seluruh dunia, jadikan semua bangsa muridKu, Babtiskanlah semua orang atas nama Bapak Anak dan Roh Kudus. Ibadah puasa itu untuk memperkuat iman kita kepada Tuhan dan alat untuk melawan kekuatan jahat yang akan menyerang diri kita dan amanat agung Kristus di dunia ini.

Rabu, 20 Maret 2013

KHOTBAH DI ATAS DIBUKIT PART. V

SUBTANSI DI DALAM BERDOA

Dalam agama dan kepercayaan apapun tidak asing lagi  dengan istilah berdoa walaupun konsep dan aplikasinya berbeda-beda, sekarang bagaimana konsep berdoa menurut ajaran KRISTUS? Berdoa menurut Dia adalah komunikasi antara manusia dengan Allah, sehingga para tokoh Kristiani sering mengatakan, berdoa merupakan nafas hidup orang beriman, sehingga hubungan antara Dia dan umat-Nya hanya sejauh doa. Oleh karena itu berdoa adalah sesuatu yang pokok dan wajib dilakuan dan Yesus sendiri juga melaksanakan aktifitas berdoa dalam berkomunikasi dengan Bapa baik untuk diri sendiri maupun untuk semua umat-Nya. Berkaitan dengan pengajaran doa dalam Injil matius 6:5-15 ada latar belakang mengapa Yesus mengajarkan tentang berdoa, karena berkenaan dengan apa yang Dia lihat dalam kehidupan sosial tatkala bersinggungan dengan golongan Farisi dan Saduki serta ahli Taurat yang lain yang berkenaan dengan doa. Berdoa yang munafik, mereka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadah, tikungangan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang, tujuan mereka berdoa bukan untuk berkomunikasi denganNya, mereka berdoa juga bukan untuk keselamatan Bangsa Israel supaya dapat lepas dari penjajahan Negara Romawi tetapi tujuan berdoa supaya dilihat orang lebih rohani dan supaya dianggap paling saleh serta supaya dihormati banyak orang. Inilah yang dinilai oleh Yesus munafik dan inilah yang disebut mencuri kemuliaan nama Tuhan, demikian juga dengan kita orang percaya dalam berdoa harus benar-benar mempunyai motif bahwa berdoa hanya kepada Tuhan "Aku berkata kepadamu: "Sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upah", upah yang bagaimana yang dimaksudkan-Nya? Orang yang berdoa ditempat-tempat ibadah dan ditikungan-tikungan jalan mereka hanya mengharapkan pujian, penilaian dan penghormatan dari manusia bukan jawaban doa dari Allah. Dengan berdoa seperti diatas mereka akan mendapat apa yang mereka inginkan yaitu pujian, penilaian dan penghormatan dari manusia, bukan dari Allah, motifasi seperti itu jelas tidak bermanfaat. Bagaimana supaya doa kita sesuai dengan suptansi yang Ia inginkan? "Apa bila kamu berdoa masuklah ke dalam kamarmu tutuplah pintu maka berdoalah". Berdoa yang paling suptansi adalah hubungan antara Allah dan manusia, untuk tetap menjaga kefokusan di dalam berdoa adalah  masuk kamarmu dan tutuplah pintu itu bicara konsentrasi berdoa. Oleh karena itu di dalam berdoa pun juga harus mempersiapkan diri sehingga kita tidak mudah untuk kehilangan konsentrasi, yang perlu kita persiapkan adalah hati dan pikiran, apakah masih ada kendala yang akan menghambat doa-doa kita atau tidak? Supaya yang kita berdoa bisa dijawabNya, Penghalang dari doa yang tidak dijawab oleh Dia adalah semua pelanggaran dan segala dosa. Berdoa bukan masalah panjang pendek kalimat yang kita ucapkan atau rangkaian kata-kata yang Indah yang kita sampaikan namun berdoa adalah kewajiban bagi manusia, mau berdoa meminta, memberi sanjungan kepadaNya memuji Dia dan menyembah serta bersyukur itu bukanlah persoalan yang prinsip berdoa, mau di jawab atau tidak itu hak prerogatifnya Tuhan sendiri, kita tidak bisa atau tidak boleh mengintervensiNya. Karena itu kewajiban hukumnya wajib untuk dilakukan. Karena krusialnya perihal doa maka Tuhan Yesus mengajarkan tentang sistimatika dalam berdoa dan kerangka berpikir yang benar tentang berdoa.

BERDOA ITU HARUS DINAMIS
Berdoa diawali dengan memberi penghormatan kepada Nya "Bapa kami yang di Surga dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga", Tuhan eksistensinya memang maha kudus tidak mempunyai dosa, namun sebaliknya dunia seisinya ada dalam posisi kehilangan kemuliaan. Karena Dia  adalah kudus maka kita harus menguduskan, itu hukumnya wajib oleh manusia, apabila itu tidak dilakukan itu dosa kepada Allah. "Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di Surga" Bagaimana dosa membuat jarak antara manusia dengan Allah semakin jauh dan keadaaan manusia semakin jahat, sebab manusia yang jahat itu hanya menuruti keinginan daging dan napsu duniawi sehingga membuat ciptaan Allah menjadi sasaran kesrakahan dan ketamaan manusia. Eksploitasi besar-besaran atas sumber alam  yang menyebabkan ekosistim tidak lagi dinamis sehingga bencana alam mulai dari gempa tektonik, gempa fulkanik, tanah longsor, banjir dan lain-lain, bumi tidak ada lagi kedamaian yang ada hanya permusuhan dan pertikaian antar sesama manusia yang merebutkan kekuasaan dan harta benda maka dari itu "datanglah kerajaan-Mu-jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga".Kehadiran kita para pengikut Kristus sebenarnya untuk mendinamiskan dunia seisinya dan membawa shalom Allah di Bumi sehingga situasi dunia seperti di Surga. "Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya" Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dan wajib dipenuhi karena apabila tidak dipenuhi pasti akan mengalami kematian, mengapa dalam pengajaran doa Bapa kami ini Ia tidak berkata "berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya, tidak berkata berikanlah minggu ini, bulan ini tahun ini yang secukupnya, hal ini berkaitan dengan komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Dengan hanya memberi makan setiap hari manusia akan selalu berusaha untuk ORA ET LABORA (berdoa dan bekerja)dalam memenuhi hidupnya, dengan makanan dari Tuhan setiap hari Ia senan tiasa menjaga harmonisasi antara berdoa dan bekerja. Dengan hanya diberi makan setiap hari bertujuan supaya manusia tidak serakah dan menerima dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Hal ini ada benang merahnya dengan kasih dan memberi kepada orang yang membutuhkan akan makanan seperti kita, oleh sebab itu"makanan sehari cukuplah untuk sehari". Manusia belajar bersyukur kepada Allah dan manusiha harus menyadari bahwa ia tidak bisa hidup tanpa campur tangan-Nya.  "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami" Sebagaimana orang yang berdosa meminta pengampunan adalah sesuatu yang wajar karena tanpa pengampunan hidup kita menjadi sia-sia, karena ujungnya menuju maut, begitu juga sebaliknya dengan pengampunan yang kita terima dari Tuhan membawa dampak yang luar biasa bagi keberlangsungan hidup khususnya berhubungan dengan hari-hari yang kita lalui.  Apakah setelah mendapatkan pengampunan semuanya selesai-ternyata belum selesai, karena selama kita masih terdiri dari darah dan daging, kita masih bisa kembali dalam cengkraman kekuasaan dosa "Roh itu kuat namun daging lemah", semenjak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, keinginan daging dan roh selalu bertentangan khususnya bagi kita yang sudah dalam kasih karunia KRISTUS pertentangan antara keinginan daging dan Roh itu sangat kentara. Keinginan daging telah jelas, yaitu: nafsu duniawi yang sangat bertentangan dengan pengajaranNYA sedangkan hidup menurut Roh tentunya hidup yang berbuah : kasih, suka-cita, damai sejahtera dan lain-lain, untuk itu pengampunan yang yang datangnya dari Kristus senantiasa harus kita lakukan dan kita minta setiap saat dalam setiap doa kita. "Seperti kami juga mengampuni orang bersalah kepada kami" Mengampuni orang bersalah kepada kita bagi pengikut Kristus itu sudah menjadi keharusan, bahkan Dia lebih tegas lagi bahwa harus mengampuni seseorang atau banyak orang yang menjadi musuh kita, sekalipun hal ini sangat berat untuk dilakukan karena keinginan daging dan mementingkan kepentingan pribadi lebih kuat dari pada kepentingan bersama yang menjadi penghambat proses mengampuni sesama. 

BERDOA HARUS BISA MENJADI GAYA HIDUP
Hanya oleh terang Roh Kudus dan kuasa Firman Tuhan yang memampukan kita untuk mengampuni orang lain termasuk musuh kita sekalipun. "Janganlah membawa kami dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat" Selama kita masih ada di dalam dunia pencobaan demi pencobaan akan senantiasa mewarnai langkah hidup kita, yang menjadi pertanyaan, mengapa ada pencobaan, karena kuasa kegelapan tidak senang terhadap kebenaran oleh karena itu iblis melalui berbagai manifesto senantiasa mengancam eksistensi iman kita kepada Allah. Pencobaan itu bisa melalui media elektronik media cetak, alat peraga, orang lain bahkan pencobaan itu bisa datang dari orang-orang yang kita sayangi, semua media dan alat peraga bisa dijadikan alat untuk mencobai iman kita kepadaNya.Yesus saja sebagai pribadi Allah dan manusia juga mengalami pencobaan apa lagi kita hanya manusia sejati yang terdiri dari darah daging, namun dengan kuas Kristus kita akan sanggup menghadapi semuanya itu, justru melalui pencobaan iman kita dikuatkan dan didewasakan. "tetapi lepaskanlah kami  dari pada yang jahat" Tuhan Yesus ketika di taman Getsemane juga minta kepada Bapa, "Bapa, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini berlalu dari padaKu", Ia sebagai manusia yang terdiri dari darah dan daging juga melakukan tawar menawar dengan Bapa berkaitan dengan penderitaan salib. Namun dengan ketaatan-Nya Dia mengatakan: "tetapi jangan seperti yang Ku kehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki". Yesus sebagai manusia sejati juga merasakan penderitaan di kayu salib begitu berat namun Dia menyerah dalam kehendak Bapa. Tidak berbeda jauh dengan Abraham ketika melakukan doa safaat untuk Sodom ia melakukan tawar-menawar dengan Allah berkenaan dengan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Sodom, jika ada 50 orang yang benar di Kota sodom Ia akan membatalkanya hukuman. lalu Abraham menawar lag. Jika sekiranya ada 40 orang Sodom yang benar ia akan meluputkan Sodom dari murkaNya. Abraham menawar lagi apa bila ada 20 orang Sodom didapatinya benar maka Allah tidak akan melaknat dan yang terakhir apa bila ada 10 orang benar di Sodom tetap tidak dilaknat-Nya, namun Sodom tetap dilaknatnya karena tidak didapati orang-orang benar di kota itu. Dunia ini penuh dengan berbagai-bagai kejahatan, bahkan Yesus mengungkapkan adanya srigala berbulu domba dan Ia juga berkata para pengukutnya ibarat domba ditengah-tengah srigala yang siap menerkam, dengan kata lain ancaman demi ancaman itu akan terus mengikuti kehidupan orang-orang benar. Untuk dapat lepas dari ancaman srigala harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, mengapa harus demikian? sebagai domba tentunya tidak dapat bertarung melawan singa dan srigala sebagai binatang rimba, maka untuk mampu melawan harus menggunakan otak(akal budi dan iman kepada Allah) kekuatan raja hutan harus dilawan dengan kecerdikan yang berlandaskan iman Kristen, maka harus disertai "tulus seperti merpati". Seorang pengikut Kristus itu harus tulus santun atau mengalahkan lawanya tetapi lawan tersebut tidak merasa dikalahkan oleh kita, karena dengan ketulusan hati yang dilandasi dengan kekuatan Roh Kudus dan kekuatan Firman niscaya kita bisa lepas dari kejahatan. "Karena Engkau yang empunya kerajaan, kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya" Itulah mengapa kita selalu berdoa dan selalu bersandar kepadaNya, karena Ia yang empunya semuanya itu, kita meminta dalam doa dengan alamat yang tepat karena Dia memang yang empunya segalanya dan menciptakan dunia seisinya. Disilah mengapa Yesus mengajarkan tentang hal berdoa yang benar dengan sistimatika supaya doa kita jangan betele-tele (berputar putar tidak ada ujung pangkalnya. Doa yang diajarkan Tuhan Yesus ada pembukaan (kepala Doa)penghormatan, sanjungan dan pujian; Bapa kami yang di Surga dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu. Sedangkan isi doa permintaan, keluhan dan lain-lain,  meminta yang menjadi kebutuhan pokok kehidupan pribadi maupun berdoa untuk orang lain serta berdoa untuk sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak. Berdoa meminta pengampunan atas dosa-dosa yang kita perbuat serta berdoa meminta keselamatan serta meminta untuk dilepaskan dari kejahatan dan baru penutup . Namun kunci dari pada doa kita kepada Allah adalah kekudusan hati dengan tidak menyimpan permasalahan dengan sesama kita, didalam pengajaran Kristiani salah satunya adalah "kamu harus mengampuni seperti Bapa juga mengampuni kamu". Oleh karena itu berdoa harus menjadi gaya hidup kita supaya kita selalu melekat pada diriNya

Rabu, 13 Maret 2013

KHOTBAH DIATAS DIBUKIT PART. IV

ADA UDANG DI BALIK BATU BAG I
Semua orang kalau mau jujur ingin hidupnya kaya khususnya kaya harta benda,dalam kehidupan yang nyata pertikaian baik pribadi dengan pribadi, keluarga yang satu dengan keluarga yang lain, perang antar suku, imperalisme karena memperebutkan harta kekayaan. Hal tersebut sudah berlangsung sejak manusia jatuh dalam dosa dan dari masa ke masa tidak akan pernah berubah, sekarang siapa yang menjadi korbanya dari semua pristiwa itu ialah orang yang miskin dan yang bersetatus sosial rendah. Disamping harta benda faktor yang lain yang menjadi pemicu pertikaian di dunia ini adalah kemunafikan, bagaimana mengkaitkan antara memberi dan kemunafikan, sekarang ini menyoal tentang memberi itu ada udang dibali batu, karena banyak orang memberi itu pasti bertendensi baik yang berkaitan dengan ekonomi maupun politi dan kekuasaan. Contoh yang paling mudah adalah proses demokrasi di Indonesia istilah memberi itu bukan menjadi rahasia umum mulai dari level desa pilkades, Kabupaten kota Pilihan Bupati dan wakil Bupati, pilihan Anggota Dewan perwakilan daerah tingkat Kabupaten dan Pilihan Gubernur serta wakilnya serta DPRD I dan seterusnya sampai pilihan presiden-Wakil Presiden dan Pilihan DPRRI. Dalam Perjanjian Baru prilaku semacam ini identik dengan orang Farisi dan Saduki karena mereka suka memberi sedekah dengan tujuan supaya dilihat orang baik, suka menolong, memberi sedekah yang demikian tidak mendapat berkat dari Bapa di Surga, mengapa demikian karena tindakan yang demikian hanya untuk kemasyuran pribadi, supaya dihormati orang lain dan kelihatan berwibawa bukan untuk keagungan Tuhan. Di manapun dan kepada siapapun kita memberikan sedekah harus jauh dari keinginan dan motifasi duniawi, bagamana cara menghilangkan hal yang demikian? Dengan berdoa kepada Tuhan supaya diberi hati seperti Kristus dalam rangka memberi sedekah yaitu memberi tanpa pamprih. Begitu juga dengan kita orang percaya memberi sedekah harus dengan tidak mempunyai tendensi tertentu demi keuntungan pribadi atau golongan, namun tujuan memberi sedekah adalah sebagai ucapan syukur kepada-Nya atas kasih dan karunianya yang Dia telah berikan kepada kita. Memberi sedekah adalah bagian dari ibadah kepada Allah maka dari itu ketika memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan saja namun demikian di dalam bersedekah jangan mengharapkan imbalan atas apa yang ia berikan, Tuhan mengandarkan kepada umatNya"tetapi jika engkau memberi sedekah jangan diketahui tangan kananmu apa yang diperbuat tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

ADA UDANG DI BALIK BATU BAG II

 Didalam memberi sedekah tidak boleh diketahui orang lain- maksud sebenarnya itu berkenaan dengan motifasi dalam memberikan sedekah kepada orang lain, karena tujuan bersedekah itu sebagai ucapan syukur kepada Allah maka yang mengetahui hanya Dia dan yang memberi sedekah. Pada saat ini banyak orang yang menyalahgunakan arti memberi untuk tujuan pribadi, baik kepentingan sosial, ekonomi, politik dan hukum, Di indonesia ini adalah daerah-daerah rawan bencana sehingga kata memberi sedekah banyak sekali disalah gunakan demi kepentingan jangka pendek yaitu pilihan legeslatif,pilihan eksekutif seperti pilihan presiden, gubenur dan pihan bupati dan alat demokrasi yang lain. Dengan alasan kemanusiaan mereka membantu korban bencana dengan apa yang mereka butuhkan di daerah bencana tersebut. Apakah bantuan seperti itu sesuai dengan konsep-konsep yang iman Kristen ajarkan, memberi sedekah dengan terlebih dahulu dirancangkan  untuk tujuan pribadi dan golongan itu tidak diperkenankan. Sebagai anak Tuhan mari kita berlomba-lomba saling memberikan sedekah dengan tujuan mengucap syukur atas kasih dan karunia yang Dia berikan dan memberi sedekah bertujuan supaya Tuhan lebih dipermuliakan dan melakukan amanat agung Kristus, apa bila hal ini dapat kita lakukan banyak orang akan dapat merasakan hidup yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pokok. Yang menghambat dalam memberikan sedekah dengan benar adalah kehidupan yang idifidualisme dan kapitalisme yang mendarah daging dalam kehidupan manusia, mereka memberi sedekah ada udang dibalik batu karena banyak sekali diboncengi dengan kepentingan pribadi dan intrik politik. Apa bila kita memberikan sedekah untuk kepentingan pribadi apa yang kita berikan seperti "menjaring angin hasilnya akan menuai badai. Amin

Jumat, 01 Februari 2013

KHOTBAH DIATAS DI BUKIT PART. III

MATIUS 5:17-48

 SETANDAR HIDUP BAG. I


BERPIKIR, BERUCAP DAN BERTINDAK PATRONALISTIK I
"Yesus datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat namun menggenapinya",artinya Yesus memang ada hubunganya dengan Hukum Taurat tersebut, dengan kata lain disini menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikanNya dalam Kitab Taurat Musa itu.  " sesungguhnya sebelum lenyap langit dan bumi satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat sebelum semua terjadi". Bagaimana korelasinya antara peniadaan Hukum Taurat dengan Kerajaan Surga?", mengapa Yesus mengatakan: "kedatangan-Nya untuk menggenapinya bukan meniadakanya" karena manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliyaan Allah tidak akan mampu melakukanya. Maka disini siapa yang dijadikan setandart dalam kehidupan khususnya untuk menjelaskan hal diatas, adalah hidup keagamaan orang Farisi, siapaka orang Farisi? Farisi adalah suatu golongan dari para Rabi dan ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Mereka berpegang pada Taurat Musa dan adat istiadat nenek moyang (Matius 15:2) seluruh Hukum dan peraturan mereka taati secara mutlak. Sedangkan yang berani meniadakan satu iota atau satu titik dari hukum tersebut menduduki tempat yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. ayat ini bicara masalah setatus sosial. Kerajaan Surga disini apakah berbicara masalah eskatologis atau apakah kerajaan Surga disini berbicara masalah setruktur sosial seperti yang sering kita lihat diberbagai media cetak maupun elektronik. Tempat yang rendah dalam Kerajaan Surga yang dimaksud disini adalah eksistensi seseorang atau kelompok dalam masyarakat, mampukah seseorang itu bersosialisasi ditengah-tengah orang banyak bagaimana penilaian mereka terhadap kita. Pada saat ini yang mempunyai status sosial tinggi dalam kehidupan masyarakat adalah orang yang mempunyai jabatan yang tinggi dan mempunyai harta yang cukup banyak, mereka akan cukup di hormati. Contoh dalam pemilihan apapun di semua level, mulai dari yang terbawah pemilihan Rt/Rw, banyak orang akan memilih yang berduwit, sekalipun tidak punya kapasitas. Dalam forum-forum di Desa ketika orang kaya mengeluarkan pendapatnya sekalipun salah mereka tidak berani menentangnya. Demikian pula masyarakatYahudi, apa bila golongan farisi dan ahli Taurat yang berpendapat tidak ada satupun orang yang berani menentangnya karena mereka sangat dihormati. "Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah Hukum Taurat ia akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga", seperti apa yang dikatakan Yosua "janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini dan renungkanlah itu siang dan malam supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya sebab dengan demikian perjalanmu akan berhasil dan engkau akan beruntung". Keberhasilan Yosua menggantikan peran Musa memimpin Bangsa Israel keluar dari tanah mesir karena ia tidak lupa memperkatakan Taurat, merenungkan siang dan malam. "supaya engkau bertindak hati-hati", bertindak hati-hati ada kaitanya dengan kesabaran dan penguasaan diri atau mengontrol hidup kita.

BERPIKIR, BERUCAP DAN BERTINDAK PATRONALISTIK II
 Dengan ketegasan dan bertindak hati-hati yang membawa keberhasilan dan keberuntungan Yosua memimpin Israel. Contoh kongkrit dari langkah Yosua adalah: sebelum menyerang kota Yeriko ia melepas dan mengutus pengintai, yang berkaitan dengan keberuntungan yang datang dari Allah, bagaimana dua orang pengintai itu sampai kepada perempuan sundal yang bernama Rahab. Untuk menolong umatNya Ia dapat memakai siapapun termasuk orang-orang yang dianggap sampah masyarakat (negatif dalam pemandangan masyarakat). Rahab Sudah tau siapakah Allah Bangsa Israel yang adalah pecipta langit dan bumi serta dunia seisinya sebelum para pengintai datang ke rumahnya, dan kekalahan bangsa amori dan bangsa yang berada  disebrang sungai Yordan yang menjatuhkan mental penduduk Kota Yeriko . Karena Peran-serta Rahab yang telah menyelamatkan dua orang pengintai yang diutus Yosua dan mereka menceritan pengalaman di Yeriko tanpa ditambah dan dikuranginya. Itulah keberuntungan dan keberhasilan seseorang yang memperkatakan dan merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam, dampak dari memperkatakan dan merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam itu juga bisa dirasakan oleh Rahab dan keluarganya ketika Kota Yeriko dapat dikalahkan dan rumahnya yang telah diberikan tanda oleh dua pengintai tidak ikut dimusnakan. Penghargaan atas jasa-jasa Rahab terhadap dua orang pengintai  sehingga ia ikut masuk dalam silsilah perempuan yang tercatat dalam silsilah Yesus dalam kitab Maius, inilah yang dikatakan Yesua berkenaan dengan hal itu"Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Hukum Taurat ia akan mendapat tempat yang paling tinggi dalam Kerajaan Surga". Tempat yang paling tinggi dalam Kerajaan Surga disini salah satu keberuntungan, keberhasilan seperti Yosua yang berhasil membawa keluar Bangsa Israel dari Mesir menuju Kanaan tempat yang dijanjikan-Nya yang melimpah susu dan madunya.

BERPIKIR DAN BERUCAP DAN BERTINDAK PATRONALISTIK III
 Berbeda lagi dengan pengalaman Daud yang difambarkan di dalam Mazmur  ada hal yang dapat membuat berbahagia:" Yang tidak berjalan menurut nasehat sipasik,  Tidak berdiri di jalan orang yang berdosa , Yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.  Yang lebih penting dari itu adalah: kesukaanya Taurat Tuhan dan yang merenungkanya baik siang maupun malam, ia juga menggambarkan orang-orang yang kesukaanya merenungkan Taurat Tuhan itu dengan:Pohon yang ditanam ditepi aliran air yang menghasilkan buah pada musimnya dan tidak layu daunya dan apa yang diperbuatnya berhasil. Kedudukan yang paling tinggi dalam Kerajaan Allah itu apabila kita hidup menurut tiga hal diatas, lebih penting adalah kesukaan Taurat Tuhan dan yang direnungkan baik siang maupun malam, Daud juga menggambarkan, kepada orang-orang yang sukanya merenungkan Taurat Tuhan dengan pohon yang ditanam ditepian air yang berbuah pada musimnya dan tidak layu daunya apa yang diperbuatnya berhasil. Kedudukan yang paling tinggi dalam Kerejaan Surga itu apabila kita  bisa hidup tidak  menurut nasehat sipasik tetapi menurut Taurat Tuhan, tidak berdiri dijalan orang yang berdosa artinya tidak melakukan pelanggaran dan dosa seperti yang dilakukan orang lain. Kalau ada orang yang mencemooh orang lain kita tidak ikut serta, apalagi kalau lingkungan kita tdak ada kepasikan, dosa dan tidak ada saling mencemooh tetapi satu dengan yang lain. Daud juga menggambarkan keindahan dan kebaikan hidup apa-bila kitabisa rukun bersama, ia gambarkan kerukunan itu seperti minyak dikepala harun yang dijanggut dan jubahnya turun, Harun adalah seorang imam yang tugasnya mengurapi, urapan itu dengan memakai minyak zaitun yang mahal. Dan pengurapan itu berarti berkat atau pertanda kebaikan, keberuntungan dan keberhasilan, Persaudaraan yang rukun menjadikan Allah mengarahkan berkatNya untuk selama-lamanya itulah Kerajaan Surga yang dimaksud Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Yesus mengatakan bahwa pandangan  dan argumentasi mereka tentang Hukum Taurat tidak utuh, misalnya:"jangan membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum", namun mengapa Yesus berkata:'setiap orang yang marah kepada saudaranya harus di hukum setiap orang yang berkata kepada saudaranya kafir harus dihadapkan kepada mahkamah agama dan dan siapa yang berkata jahil harus dimasukan ke dalam api neraka yang menyala-nyala". Orang-orang Varisi dan ahli Taurat yang lain dalam memahami  hukum tidak utuh namun segala sesuatu dipahami dan dilaksanakan sangat leterleg, pada hal mereka sendiri golongan sangat munafik karena beribadah supaya mereka dilihat orang dan mendapat penilaian dari masyarakat seorang yang rohani, mereka beribadah dipasar-pasar, tikungan-tikungan jalan. Seorang pembunuh oleh Yesus disejajarkan dengan orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum, dalam realita banyak praktek pembunuhan diawali dari kemarahan dan emosional. Contoh kongkrit: Kain tatkala membunuh adiknya Habil "Tetapi kain dan persembahanya tidak di indahkan-Nya lalu hati kain menjadi panas dan mukanya muram", lalu sebaliknya persembahan Habil di indahkan oleh Tuhan, yang membuat hati panas dan muka muram Kain adalah iri hati. Yesus melihat pembunuhan itu bukan ketika eksekusi dilaksanakan namun perencanaan dan proses terjadinya pembunuhan, karena dalam pembunuhan adanya inisiator dan ada eksekutor, maka Dia juga mengatakan, ketika kita berpikir untuk melakukan pembunuhan itu sudah terjadi dosa, dan banyak sekali contoh yang tercatat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bahkan Yesus sendiri mengalami hal yang demikian pada akhir masa hidupnya dimulai dari proses jual beli antara Yudas Iskhariot dengan petinggi agama Yahudi.

BERPIKIIR, BERUCAP DAN BERTINDAK PATRONALISTIK IV
 "SIAPA YANG BERKATA KEPADA SAUDARANYA KAFIR HARUS DIHADAPKAN KEPADA MAHKAMAH AGAMA" 

 Kata kafir itu ada kaitanya dengan orang yang percaya dan  dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan, sedangkan yang digunakan untuk mengadili adalah Hukum Taurat, itulah mengapa yang berkata kafir harus dibawa ke sana karena kelembagaan yang mengatur dan menentukan seseorang itu masuk golong kafir atau bukan adalah Mahkamah agama. Sedangkan Jahil adalah tindakan yang sangat merugikan orang lain sekalipun nilai keugianya kebanyakan hanya tergolong kecil, namun anehnya" yang berkata jahil harus dimasukan ke dalam neraka yang menyala-nyala",jahil memang mempunyai motif yang bermacam-macam dan korban kejahilan itu bisa berupa cacat fisik baik berat maupun ringan, jahil juga bisa menimbulkan trauma dan beban psikologis namun juga korbanya bisa harta benda. Oleh karena itu Yesus berkata siapa yang berkata jahil harus dimasukan ke dalam api yang menyala-nyala. Oleh Yesus jahil mendapat perhatian khusus karena dampak dari itu sangat berfariasi, karena jahil mempunyai potensi merugikan yang sangat besar baik pada manusia maupun alam sekitar kita, sehingga hukumanyanya juga tegas,dimasukan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Berbeda dengan jenis kesalahan sebelumnya baik itu marah kepada saudaranya berujung pada kematian maka hukum sosial masyarakat yang akan mengadili selanjutnya baru proses hukum negara. Begitu juga dengan dengan kata kafir hanya dibawa ke mahkamah agama, sedangkan jahil langsung dibawa ke dalam pengadilan Allah (neraka yang menyala-nyala). Kata jahil itu untuk hukum sosial dan hukum negara juga sangat sulit karena belum ada di KUHP pasal berapa ayat berapa tidak ada. Tetapi hukum Allah sangat jelas barang siapa yang bersalah harus dihukum, kalau tindakan manusia itu dalam pemandangan Nya salah pasti mendapat hukuman, begitu juga sebaliknya sekalipun dianggap salah oleh manusia itu namun dalam padangan Dia itu benar ya lolos dari hukuman. Hukum Allah tidak ada disriminasi karena tidak ada dosa besar tidak ada dosa kecil, "dosa adalah dosa"  "Sebab upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalakm Yesus Kristus Tuhan kita" . Di sini jelas ada perbedaan yang tajam, eksistensi dosa ialah maut dan tidak ada tawar menawar dengan apapun dan siapapun di dunia ini, emas permata, kemewahan derajat pangkat tidak bisa untuk menjadi alat barter untuk menukar dosa, yang bisa untuk dijadikan alat untuk menukar dosa hanya pengorbanan Kristus di kayu salib dan kematian-Nya, serta kebangkitan-Nya pada hari yang ke tiga dari antara orang mati.  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. untuk itu mengapa disini Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang mampu melakukan Taurat dengan sempurna.

 PERSEMBAHAN YANG HIDUP DAN YANG BERKENAN KEPADANYA
 Sebagai orang percaya kita sering kliru memaknai persembahan kepada Allah, sebab persembahan sering dimaknai dengan harta benda (uang). Kita juga sering berpikir kalau memberi persembahan yang banyak itu menjadi manusia yang berkenan kepadaNya dan menjadi manusia yang rohani serta saleh. Namun para pengikut Dia kurang menyadari bahwa persembahan kepadaNya itu berasal dari kelebihan harta benda yang kita punya, tetapi bagaimana jikalau kita tidak punya harta melimpah dengan kata lain kita adalah orang yang tergolong miskin. Contoh: janda miskin yang memberikan persembahanya dengan uang terakhir ia punya, karena setelah mempersembahkanya kepada Tuhan sudah tidak punya apa-apa lagi khususnya untuk makan. Janda miskin memberikan persembahan berangkat dari kekuranganya, barang tersebut adalah barang satu-satunya yang dia punyai saat itu. Keiklasan hati yang menjadi dasar janda miskin itu yang sangat dihargai oleh Tuhan, Ia berkenan menerima persembahan umatNya bukan diukur dari jumlahnya namun kerinduan untuk mempersembahkan sesuatu kepada Allah dengan tidak mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah ini,memberikan persembahan dengan kesadaran iman. Motifasi dalam memberikan persembahan menjadi kunci berkenan atau tidaknya persembahan itu dihadapan Allah, sebab dalam perikup tersebut orang-orang Farisi dan orang Saduki sering memberikan persembahan supaya dilihat oleh orang banyak dan mengatakan bahwa mereka adalah orang yang rohani dan orang banyak menghormatinya. Bagaimana supaya persembahan yang kita berikan kepada Allah adalah persembahan yang benar dan berkenan kepadaNya? Menurut Rasul paulus persembahan yang benar adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan kudus, mengapa harus mempersembahkan tubuh kita, karena tubuh kita adalah bait Allah untuk itu sudah menjadi tugas dan kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik bagiNya dan menjaganya supaya tetap kudus dan berkenan kepadaNya. cara menjaga supaya tubuh kita tetap kudus dan berkenan adalah!"jangan serupa dengan dunia, tetapi berubahlah dengan pembaharuan budimu", kata berubahlah adalah kata kunci dari ayat ini bahkan bahkan dari perikehidupan umat pilihan Allah. "Jangan serupa dengan dunia ini", karena dunia telah dikuasai oleh dosa sedangkan orang yang telah menerima Kristus sebagai juru selamat adalah orang yang telah menerima kasih karunia Allah dan sudah masuk dalam pembaharuan budi. Belajar mengerti dan membedakan mana yang baik dan mana yang berkenan kepada Bapa dan tahu mana yang tidak baik dibawah kuasa kegelapan dan menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan. Menjaga hubungan yang baik itu dengan "tetap berdoa, mengucapsyukurlah dalam segala hal dan bersuka-cita senantiasa", dalam mempersembahkan kepada Dia ukuranya adalah iman bukan emas permata kemewahan. Maka paulus juga mengatakan lagi"Karena itu sudara-sudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati". Kalau dalam memberikan persembahkan itu benar maka dalam beribadah juga akan benar dan pasti akan berkenan kepadaNya, tetapi sebaliknya apa bila kita tidak benar dalam beribadah dan dalam memberikan persembahan kepada Tuhan pasti hubungan kita dengan Tuhan juga tidak benar. Apa yang membuat hubungan kita tidak baik dengan Tuhan: "Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu adalah kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu". Maka dalam hidup kita sebagai orang percaya harus memiliki iman-pengharapan-kasih namun yang paling besar dari antara keduanya ialah kasih.

 EKSISTENSI HUKUM BAG I
  Negara Indonesia adalah Negara hukum seharusnya tidak ada seorang pun yang kebal terhadap hukum, namun dalam realitanya hukum terbingkai dalam gerakan politik kekuasaan dalam hal ini Yesus mau mengetengahkan bahwa hukum Tuhan saja dapat dipolitisir demi keuntungan pribadi dan golongan apa lagi hukum negara dan hukum sosial yang hanya dibuat oleh manusia. Pada saat ini produk hukum dibuat untuk menguntungkan yang membuatnya, mana mungkin mereka membuat jebakan untuk dirinya sendiri, untuk saat ini memang banyak sekali produk hukum yang dibuat untuk melanggengkan kekuasaan dan untuk melegalkan sesuatu yang ilegal. Tuhan Yesus mengatakan kuncinya"berdamailah dengan lawanmu", yang disebut damai itu tidak ada permusuhan sama sekali baik pribadi dengan pribadi atau pribadi dengan golongan maupun permusuhan antar golongan, suku bangsa dan agama. Sebagai pengikut Kristus yang harus dilakukan ialah: menerapkan kasih yang telah Kristus  ajarkan pada kita seperti yang tertuang dalam hukum kasih. "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", dalam mengasihi sesama jangan membeda-mbedakan suku bangsa dan agama, olehNya kita  dituntut lebih dari pada itu yatu dengan mengasihi sekalipun itu musuh. Kalau kita hidup dalam dan  dengan kasih maka orang lain tidak akan punya alasan untuk memusuhi dan membawa segala sesuatu ke ranah hukum,  karena kita tidak pernah bersentuhan dengan tindakan yang dianggap melawa hukum, sekalipun kita mungkin difitnah kita akan tetap mengampuni orang yang telah memusuhi kita tersebut. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan namun kita harus membalas kejahatan dengan kasih niscaya orang yang memusuhi kita akan berbalik mengasihi kita. Namun kasih itu tegas dan lugas dengan tidak membiarkan kejahatan dan ketidak adilan ada dan bertumbuh subur di sekitar kita, seperti Yesus tatkala membubarkan aktifitas transaksi yang ada di dalam bait Allah. Hukum itu harus menjadi alat untuk membrantas ketidak adilan dan menjadikan kebenaran itu menjadi pemenang itulah hukum yang sejati, namun apa bila hukum masih diperjual-belikan atau menjadi alat kekuasaan maka akan menjatuhkan eksistensi hukum itu, ini menjadi pengertian buat kita bahwa semua itu akan berlalu namun hukum Allah (firman ) itu tetap kekal untuk selama-lamanya. 

EKSISTENSI HUKUM BAG II
 MELIHAT HATI  Golongan Farisi, Saduki dan Ahli Taurat sering menafsirkan hukum Taurat  hanya dari yang bisa dilihat oleh mata telanjang saja makanya tidak bisa melihat sesuatu yang suptantip dan hakiki. Namun berbanding terbalik dengan Yesus, Ia sangat memandang segala sesuatu  dari dasar hati yang paling dalam. Para Ahli Taurat menentukan seseorang itu melanggar hukum Allah atau tidak hanya dari aktifitas yang dilakukan oleh jasmaniah saja, karena yang mendasari daging melakukan tindakan melawan hukum Taurat itu hati dan pikiran yang telah dikuasai iblis. Dengan hati dan pikiran seseorang bisa merencakan dan mengatur kejahatan, maka di dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dari pristiwa itu juga tidak sampai pada akar masalah sehingga tidak bisa diselesaikan dengan tuntas. Yang menyebakan semua itu bisa terjadi karena sebagai penjaga hukum Taurat mereka bermasalah karena dia sebagai hakim yang mengadili juga ikut melanggar hukum, sekarang apa bila mereka sudah melanggar hukum itu siapa yang akan menjadi hakimnya. Orang Farisi dan yang lainya pekerjaanya suka menghakimi dan menaruh kuk (beban) dalam diri rakyat Israel yang sangat memberatkan, namun sangat berbeda dengan yang dilakuka oleh Yesus, Dia sebagai seorang manusia yang sejati juga sangat humanis yaitu memanusiakan sesamanya tanpa memandang setatus sosialnya-tanpa melihat agamanya- suku bangsa dan bahasanya. Namun disisi lain sebagai Allah Ia juga penuh kasih dan sangat tegas terhadap para Ahli Taurat yang menggunakan Kitab Taurat sebagai prisai untuk kepentingan pribadi dan golongan dan melanggengkan kekuasaan atas pemerintah Israel. Pendekatan kepada manusia yang penuh kasih yang selalu mendapat perhatian oleh masyarakat sehingga dimanapun keberadaan-Nya Ia selalu dikerumuni banyak orang dan menunjukan keilahian-Nya dengan menyembuhkan banyak orang, mencelikan orang buta, orang lumpuh bisa berdiri dan orang yang mati dibangkitkan dan pristiwa-pristiwa sepektakuler yang lain yang diperbuatNya. 

 BENCANA SOSIAL MASUK GEREJA (EKSISTENSI LEMBAGA PERKAWINAN) I
Oleh Tuhan hubungan lawan jenis dilembagakan  dalam sebuah pernikahan kudus yang diberkati oleh Allah melalui para pendeta dan hamba-hamba Tuhan yang direkomendasi oleh Gereja dengan mendasarkan pada Firman Tuhan. Tetapi apakah peraturan yang telah dibuat itu mampu dilakukan oleh manusia pada umumnya dan anak -anak Tuhan pada khususnya. Dalam dinamikanya Firman Tuhan terus menerus dilanggar oleh manusia. Iblis dalam menggoda manusia juga mengikuti perkembangan zaman, melalui media cetak, media elektronik dan media yang lain, dengan kata lain sang penguasa kegelapan itu berada dalam dimensi apapun untuk menggoda dan menjatuhkanya dalam dunia perjinahan, terlebih pada saat ini banyak sekali tempat-tempat yang menawarkan sesuatu yang membuat manusia bisa hanyut dan jatuh ke dalam dosa baik yang legal maupun ilegal yang terdapat di sekitar kita, kalau tidak waspada bisa terprosok ke dalamnya. Saat ini banyak pergaulan bebas yang sangat memprihatinkan yang sudah masuk dalam dunia para pelajar yang notabene masih dibawah umur, glabalisasi adalah pendorong yang terkuat terjadinya amoral yang dilakukan para remaja. Melalui internet dan alat komunikasi yang detik-demi detik terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk itu Gereja harus mampu melakukan pendampingan terhadap kegalauan yang dihadapi umat Tuhan, karena konseling pastoral dan bimbingan pastoral mutlak diperlukan untuk meminimalisir dan mengkonter bencana sosial pergaulan bebas yang melanda para pengikut Kristus. Antisipasi yang disiapkan oleh Gereja untuk menghindari bencana sosial tersebut adalah 1. Gereja harus memberikan pendampingan dan pengajaran kepada jemaat berkaitan dengan hal tersebut 2. Dalam persekutuan-persekutuan Gereja harus diberikan materi-materi yang ada kaitanya dengan kebutuhan hidup jemaat, yang disampaikan kepada jemaat jangan hanya yang ada kaitanya dengan kerohanian saja. 3. Gereja harus ikut terlibat aktif dalam pengawasan dan monitoring dalam pergaulan anak-anak Allah. 4. Perbanyak interaksi dengan sesama umat Tuhan yang dikemas dalam program kegiatan bersama. 5. Gereja harus inofatif, dan proatif dalam membuat program kerja Gereja. Sejak zaman manusia pertama Adam dan Hawa perkawinan sudah dilembagakan oleh Allah karena iblis tidak tinggal diam dengan mengganggu manusia dengan yang namanya perjinahan. Karena dikuduskan oleh Dia tradisi Gereja, perkawinan kudus itu sebagai sakramen, karena pristiwa itu sangat sakral. Kalau di dalam Gereja Roma Katolik, sakramen itu ada sembilan salah satunya perkawinan sedangkan di dalam Gereja-Gereja Kristen hanya ada dua sakramen saja, yaitu Perjamuan Kudus dan Babtis Kudus, oleh karena itu yang menjadi dasar dari sebuah pernikahan kudus adalah kasih Kristus sehingga pernikahan itu tidak bisa dipisahkan oleh siapapun dan  kekuatan apapun selain oleh kematian. Maka perempuan itu diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Adam sehingga itu menjadi penanda bahwa penyatuan keduanya melalu lembaga perkawinan, bahkan Ia juga berkata, kehadiran perempuan itu sebagai teman yang sepadan, selanjutnya supaya mereka"beranak cucu dan bertambah banyak,penuhilah bumi, taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan segala binatang yang merayap di bumi". 

BENCANA SOSIAL MASUK GEREJA II (SUMPAH  = KEMUNAFIKAN )
 Tujuan Allah dengan lembaga perkawinan : 1. Beranak cucu dan bertambah banyak 2. penuhilah bumi 3. berkuasa.  Mengapa perkawinan harus dilembagakan, supaya kehidupan manusia lebih tersetruktur dan tertata dengan baik, ketika manusia sudah beranak cucu lalu mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat, dan sudah memenuhi unsur pelanggaran dan mana yang tidak memenuhi unsur pelanggaran . Apa lagi ketika manusia sudah jatuh ke dalam dosa, batasan-batasan norma-norma itu sudah hilang, mekanisme dan kesepakatan itu sudah tidak ada lagi karena semua telah diatur penguasa kegelapan. Apakah Allah tinggal diam? Dia tetap peduli pada manusia, dengan cara mengutus para nabinya, namun manusia tidak sanggup menjalankan hukum taurat dengan sempurna, makanya Tuhan Yesus mengatakan"Aku datang untuk menggenapinya"  Ada ungkapan yang "mengatakan mulutmu adalah harimaumu", ini adalah ungkapan yang menuntut satu pikiran,satu perkataan dan satu perbuatan, karena sering kali orang mencari pembenaran dari ketidak konsistenanya dengan latah mengatakan kata "sumpah demi Tuhan dan demi, demi yang lain. Itu semua dilakukan supaya orang tidak menuntut terus atas apa yang telah ia katakan sebelumnya dan sumpah menjadi kalimat untuk mengalihkan pembicaraan dengan tema yang lain. Makanya Yesus melarang yang namanya sumpah karena hidup manusia itu konsisten terhadap  ketidak konsistenya, manusia itu acap kali mempertahankan prinsipnya yang salah. Dia melihat kehidupan ahli Taurat(kehidupan golongan Farisi dan golongan Saduki), mereka sering latah mengucapkan kata sumpah, pristiwa itu juga sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari atau sering kita alami sendiri, supaya orang mempercaya apa yang kita ucapkan sumpah menjadi senjata terakir untuk meyakinkan orang lain atas apa yang kita ucapkan atau dengan menangis dalam meyakin seseorang pada hal air mata yang kita lakukan adalah air mata buaya, makanya Ia juga mengatakan "ya katakan ya tidak katakan tidak, apa yang lebih dari itu berasal dari si jahat. Sebagai pengikut Kristus jangan kita latah dengan kata sumpah atau perkatan munafik yang lain itu tidak baik dan tidak berkenan kepadaNya, iblis juga pekerja dalam setiap perkatan yang berasal dari keinginan daging dan keinginan daging sudah jelas yaitu: 1. Percabulan 2. kecemaran 3. Hawanapsu 4. Penyembahan berhala 5. Sihir 6. perseteruan 7. Perselisihan 8. iri hati 9. Amarah 10. Kepentingan diri sendiri 11. Percideraan 12. Roh pemecah 13. Kedengkian 14. Kemabukan 15. Pesta pora Dengan alasan diatas Rasul paulus menetralisir dengan buah-buah Roh: 1. Kasih 2. Sukacita 3. Damai sejahtera 4. Kesabaran 5. Kemurahan 6. Kebaikan 7. Kesetiaan 8. Kelemahlembutan 9. Penguasaan diri Apa bila hidup kita dipimpin oleh Roh Allah ternyata kita mampu menjaga konsistensi pikiran, perkataan dan perbuatan, kata sumpah palsu yang dikatakan Yesus dalam hal ini hampir sama dengan saksi dusta dalam salah satu isi sepuluh hukum Tuhan makanya Ia tahu bahwa ahli-ahli Taurat sering melakukan sumpah palsu maupun melakukan saksi dusta untuk melakukan pembenaran.Hal diatas telah dilakukan turun-temurun hingga saat ini, apa bila kita mencermati dalam setiap pengangkatan jababatan di suatu istitusi baik negeri maupun suasta di semua level mulai tingkat Desa sampai nasional sebelum melakukan tugasnya mereka didahului dengan sumpah jabatan atau janji. Apabila pertanyaan ini dijawab dengan jujur apakah mereka melakukan tugasnya seperti yang  diucapkan dalam janji atau sumpah termasuk didalamnya para pengikut Kristus? Dipastikan delapan puluh prosen sampai sembilan puluh prosen mereka melanggar janji atau sumpahnya. Buktinya para pejabat Pemerintah yang terlibat korupsi dan melanggar aturan kepegawaian. Peran apakah yang harus diambil oleh gereja dalam hal ini? Apakah hanya mendoakanya, supaya mampu berperan dalam situasi negara yang demikian, Gereja harus mampu menjadi Gereja yang holistik, dengan memberikan wawasan dan pengetahuan seperti anti korupsi dan pengetahuan-pengetahuan disiplin ilmu yang lain yang perlu yang dibutuhkan umat Tuhan. Gereja harus berani mengoktimalisasikan peran-peran Diakonia dalam pemberdayaan ekonomi jemaat. Pembangunan Jemaat yang menyeluruh baik membangun kerohanian maupun jasmani, itu yang menjadi kunci keberhasilan Gereja dalam mengembang amanat agung Kristus. 

BENCANA SOSIAL MASUK GEREJA BAG III (KUASA DARI MEMBERI)
 Orang akan sangat berat apa bila disuruh memberi kepada orang lain, apa yang membuat kita tidak suka memberi, karena kita merasa kekuurangan, kalau kita memberi makan kita takut kurang makan, kalau kita memberi pakaian maka kita takut kekurangan pakaian, dan apa bila kita memberi uang kita takut kekurangan uang. Dalam hukum Taurat mengenal gigi ganti gigi, mata ganti mata, apa bila kita menghilangkan mata seseorang kita juga harus kehilangan satu mata dan seterusnya, namun Yesus lebih ekstrim lagi dengan melarang "jangan kamu melawan orang yang ingin berbuat jahat kepadamu melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu berilah juga pipi kirimu", bagaimana mengambil ikan jangan sampai keruh airnya, Yesus mampu mengalahkan musuh namun tidak dengan kekerasan tetapi dengan kasih dan kebaikan. Itu amat berbeda dengan realita yang terjadi dalam dinamika dan romantika kehidupan sehari hari karena belum ada kejadian mengalahkan musuh tidak dengan peperangan atau pertumpahan darah, dalam sejarah kemerdekaan Indonesia pun  untuk kemerdekaan tidak ada yang geratis atau diperjuangkan dengan merebut dan mengorbankan nyawa, harta benda. Oleh karena itu kita harus mampu membedakan mana yang kepentingan nusa ,bangsa dan negara dengan kepentingan pribadi dan gereja, yang dikatakan Yesus berkenaan dengan "melainkan siapa yang akan menampar pipi kananmu berikanlah pipi kirimu". Yesus memang ingin semua masalah itu diselesaikan dengan kasih, kalau kita melihat dan merasakan yang terjadi di daerah di Indonesia: perang antar suku-antar kelompok- pertikaian pribadi yang menjurus pada isu-isu zara yang akirnya berkembang pada anarkisme dan pengkrusakan pada pasilitas pribadi maupun umum. Ia melihat dampak yang ditimbulkan dari suatu masalah yang sangat kecil namun yang menanggung kerugianya semua orang yang tidak tau akar permasalahanya, semua itu diawali dari keinginan dan ambisi pribadi dan segelintir orang saja. Situasi Negara dan Bangsa serta sosial yang demikian sebenarnya menuntut Gereja untuk berperan besar untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalahnya, kehadiran Gereja jangan sampai menjadi sumber masalah dan sumber bencana sosial untuk itu jangan menjadi Gereja yang inklusif yang tidak mau tahu terhadap masalah yang timbul dan berkembang dalam masayarakat disekitarnya. Oleh karena itu sebagai pengikut Kristus harus bisa berbuat lebih dari apa yang bisa diperbuat mereka yang belum percaya kepadaNya.Tuhan menghendaki lebih dari pada yang mereka minta dan inginkan" yang lemah berkata ku kuat dan yang miskin berkata ku kaya, di dalam Kristus kita mempunyai energi yang sangat besar untuk melakukan apa yang akan Dia kehendaki, karena Injil adalah kekuatan dan kebenaran-Nya yang disediakan bagi kita yang percaya kepada Dia termasuk memberikan yang terbaik. Berilah yang baik karena Ia terlebih dahulu memberikan yang terbaik. Baju atau jubah berbicara persoalan nilai atau penilaian itu sendiri, apa bila dihitung dari harga antara baju dan jubah akan lebih mahal jubah, barang mahal yang kita punya harus kita berikan kepada Allah, mungkin jubah bagi orang miskin adalah satu-satunya benda yang mahal namun dengan rela kita harus memberi untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Kristus juga rela memberikan sesuatu yang paling berharga yaitu nyawa-Nya sendiri. Berkaitan  masalah masa depan, kita dan siapapun yang memaksa kamu berjalan satu mil berjalanlah bersama dia sejauh dua mil, Ia membawa dan mengajarkan kita untuk mempertaruhkan hidup kita masa depan untuk pekerjaan-Nya. Semua orang tidak akan tau apa yang terjadi dengan hari esuk namun kata Tuhan "JalanKu bukanlah jalanmu dan rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan namun rancangan damai sejahtera". Manusia tidak berwenang mengatur dirinya sendiri karena telah dibayar tunai oleh Allah untuk itu yang berkaitan dengan masa depan kita serahkan kepada Dia karena kita adalah milik kepunyaan-Nya, ini adalah ranah dari kerja-kerja iman namun jangan sampai lupa kita untuk tetap mengerjakan segala sesuatu yang telah menjadi pekerjaan yang telah Ia berikan. Sesuai dengan firman Tuhan: "iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Bertolak dari iman inilah yang mendasari kerja-kerja kita dalam menjalankan amanat agung Kristus. Dengan iman dan bimbingan Roh kudus maka kita dapat menjaga konsistensi, dengan iman kepada-nya bahwa apa yang telah direncanakan-Nya adalah yang terbaik bagi hidup kita baik saat ini sampai kesudahan zaman. Kita harus mempunyai pengharapan dan akan terus berharap dalam iman yang akan dijawab segala sesuatunya oleh Allah, oleh karena itu jangan sampai putus berharap sekalipun tantangan dan hambatan terus menghadang, dengan iman kita hadapi semua, dengan iman semua masalah akan berlalu. Dia buka jalan saat tiada jalan, Dia bekerja dijalanNya tak terlihat oleh kita, Dia membimbing kita mendekat kepadaNya dengan kasih dan kuasaNya dibuka jalan bagi kita. Kuncinya adalah konsistensi bekerja bagi kemuliaan-Dia.  

TARGET YANG MAKSIMAL (AYAT 43-48)
 Dalam kehidupan kita sehari hari mengasihi sesama saja sangat sulit apa lagi disuruh mengasihi musuh dan mendoakanya, kata dunia ini tidak masuk diakal karena pada umumnya setiap orang sangat membenci musuh dan tidak mau untuk mendoakanya pada hal ini adalah syarat untuk menjadi anak Allah. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal". KasihNya kepada dunia yang diciptaka-Nya begitu besar tanpa kecuali manusia sebagai yang paling istimewa tetap memperhatikan perubahan yang ada di bumi, contoh yang paling jelas kalau Dia sangat mengasihi manusia, matahari yang diciptakan_nya juga menyinari semua makluk hidup tanpa kecuali, dalam dunia pertanian, semua orang yang bercocok tanam akan diberi hidup dan menghasilkan sesuatu baginya, Ia tidak memandang orang percaya atau tidak. Bencana alam ketika datang melanda yang menjadi korban tidak memilih ini pengikut Kristus atau bukan, semua juga terkena dampaknya, demikian juga kita sebagai umat Allah harus melakukan seperti yang Dia lakukan terhadap dunia seisinya, sebab oleh-Nya manusia adalah mandatarisNya. Pada intinya kasih adalah yang pertama dan yang terutama sehingga sesuatu yang berkaitan dengan permasalhan dunia ini harus diselesaikan dengan kasih dan doa, namun untuk mengasihi musuh dan mendoakanya itu berat untuk dilakukan. Karena dunia itu hanya mengasihi orang terlebih dahulu mengasihi, mau memperhatikan apabila terlebih dahulu diperhatikan-mau berbuat baik apa bila seseorang terlebih dahulu berbuat baik kepada kita, ada ungkapan jawa yang mengatakan"KADANG KONANG" yang dianggap saudara-sahabat hanya mereka yang sederajat dengan dirinya baik kekayaanya maupun setatus sosialnya saja, mereka yang levelnya dibawah sekalipun saudara ya tidak dianggap saudara dan teman. Maka dalam kehidupan berkeluarga-bermasyarakat-berbangsa dan bernegara di Indonesia kesenjangan sosial masyarakatnya semakin tinggi (yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin) Apa bila dalam tubuh Kristus masih ada kesenjangan sosial dan masih memilih-milih dalam memilih teman dan memilih saudara dalam Kristus, yang kaya berkumpul-bergaul dengan yang kaya dan yang miskin berkumpul-bergaul dengan yang miskin, kata Yesus" bukankah orang yang tidak percaya berbuat demikian". Disini Yesus menyadarkan kita sebagai umat pilihany-Nya "supaya kamu sempurna seperti Bapa juga sempurna", mampukah kita hidup sempurna jika orientasi hidup kita menggunakan pola hidup yang lama, jelas tidak mungkin bisa sempurna, karena hidup yang lama kita masih dibawah kendali dosa. Menuju hidup sempurna bersama Kristus orientasi hidup kita harus diperbaharui dengan kasih Kristus dengan cara lahir baru di dalam Kristus kita mampu menuju hidup yang sempurna karena Bapa kita juga sempurna. Hidup yang sempurna itu bukan segala kebutuhan dan keinginan kita yang terpenuhi namun hidup sempurna itu bisa kita wujudkan apa bila kita mampu berdamai dengan lingkungan dan alam sekitar kita- berdamai dengan Allah dan berdamai dengan sesama. Bagaimana hidup kita bisa sempurna apa bila dunia (alam raya yang kita tempati) ekosistimnya tidak seimbang, banyak orang sesat pikir didalam hal menafsirkan tentang kesempurnaan, karena kita selalu berpikir bahwa kesempurnaan itu personal atau pribadi, itulah pemikiran yang telah dipengaruhi oleh idifidualisme pada hal kesempurnaan itu adalah:
  1.  Kesempurnaan hubungan Allah dan manusia
  2.  Hubungan antar sesama
  3.  Hubungan dengan alam
Hubungan antara kita dan sesama Dengan pulihnya hubungan tersebut diatas itu juga bisa disebut sempurna dan kesempurnaan yang hakiki, yang paling berat dalam membuat kehidupan menjadi sempurna adalah menyempurnakan dunia ini yang telah rusak akibat dosa-mengembalikan pola pikir-pola kerja dan budaya kapitalistik yang telah mendarah daging. Namun dengan kerja-kerja iman dalam Kristus kita dimampukan dan banyak orang akan kembali kepada kebenaran Allah.Amin

Minggu, 27 Januari 2013

KHOTBAH DIATAS BUKIT PART. II

EKSISTENSI IMAN 
MATIUS 5:13-15 
Garam bukanlah kebutuhan pokok manusia, karena tanpa garam masih bisa hidup namun makanan tanpa garam juga tidak terasa nikmat. Supaya garam tidak tawar dan selalu memberi rasa nikmat harus selalu menempatkan ditempat yang baik atau ditempat yang kering, karena apabila salah menempatkan garam ditempat yang basah garam akan mencair dan tidak bisa dipakai lagi. Begitu juga dengan orang percaya apa bila kita tidak bisa memberikan rasa sedap kepadap kepada orang lain maka kita akan menjadi sampah masyarakat. Apa bila hidup kita sudah terkena stikma sampah masyarakat maka bersiap-siap untuk terkucilkan. Untuk itu sebagai orang percaya kita harus mampu menjaga panggilan-Nya dengan baik. Bagaimana supaya orang mampu menjaga garam itu tetap asin dan mampu menyedapkan kehidupan orang lain? Menjaganya dengan kuasa Roh Kudus dan dengan kekuatan Firman Allah. Karena kalau kita sudah terlanjur menjadi sampah masyarakat dengan apakah untuk memperbaiki citra buruk dimasyarakat tersebut. Orang yang mengaku anak Kristus jangan sampai menjadi sampah masyarakat, kalau sampai demikian bagaimana seseorang bisa menjadi saksi Kristus? tidak mungkin, justu sebaliknya mereka menyalibkan-Nya yang kedua kali atau mendukakan Dia. Kata tawar itu artinya garam tersebut tidak lagi ada gunanya selain diinjak-injak orang dan garam yang demikian langsung dibuang pemiliknya. Kata dibuang dan diinjak-injak orang bicara masalah eksistensi sesorang, dalam hal ini para pengikut Kristua, apa bila mereka sudah terbuang dan diinjak-injak orang untuk merehabilitasinya dan dikembalikan ke masyarakat sangat susah karena untuk meraih kepercayaan dari masyarakat sangat susah, untuk itu Yesus berkata "waspadalah dan berjaga-jagalah"

 KESIAP SIAGAAN IMAN BAG. I
 "Kamu adalah terang dunia" Terang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga terang dalam menempati urutan pertama penciptakan mengapa demikian, karena Allah lebih dahulu mempersiapkan inpra strukturnya sebelum Ia menciptakan manusia. Kalau situasi sekeliling gulita gelap tentunya manusia sulit untuk beraktifitas, maka dunia ini jelas membutuhkan terang. Setelah manusia jatuh kedalam dosa kehidupan manusia terasa gelap karena dikuasai oleh dosa dan telah kehilangan cahaya terang Allah. Untuk itu dunia ini membutuhkan terang Kristus untuk menerangi dunia ini dari kegelapan dosa. Untuk menjadi terang ditengah kegelapan dunia ini menjadi tidak mudah karena banyak sekali yang ingin mematikan terang itu mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin badai yang besar mengarah kepada terang itu, apa bila kita tidak mampu menjaga dengan baik pasti akan padam. Contoh: lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana, lima gadis bodoh tidak punya cadangan mimyak untuk pelitanya di dalam proses penantian mempelai laki-laki. Kebodohan mereka membawa dampak yang negatif bagi eksistensinya dihadapan mempelai laki-laki, karena saat mereka mencari cadangan minyak, mempelai laki-laki keburu datang dan hanya melihat lima gadis yang membawa cadangan minyak tersebut. Itulah pentingnya perencanaan yang matang sehingga hasilnya juga maksimal, bahwa cadangan minyak yang dibawanya membawa keberuntungan bagi lima gadis bijaksana itu. Dengan kebijaksanaanya membawa mereka tetap ditempat saat mempelai laki-laki datang dan membawa mereka masuk dalam rumah perjamuan. Sebagai orang percaya menjaga iman dan panggilan itu wajib hukumnya karena kita sebagai gambaran mempelai perempuan tidak tau kapan kedatangan mempelai laki-laki, sebagai orang percaya kita jangan sampai seperti lima gadis yang bodoh yang lupa mempersiapkan cadangan minyak sehingga tidak dapat masuk dalam perjamuan. Mempelai laki-laki diumpamakan sebagai Kristus yang akan datang  yang kedua kalinya untuk membangkitkan yang hidup dan yang mati, bagi siapa yang percaya kepadaNya. Karena kebodohan kita saat mempelai laki-laki datang posisi kita tidak di tempat semula kita sibuk dengan kepentingan diri kita sendiri sehingga tidak bisa masuk dalam perjamuanya Allah, jangan sampai kita menjadi orang yang kurang beruntung gara-gara kebodohan kita. Untuk itu jadilah mempelai Kristus yang senantiasa siap sedia menanti-nanti kedatangan-Nya, Kesiap siagaan iman itu sangat penting karena dalam situasi gelap itu banyak sekali pencuri yang berusaha untuk masuk menguras harta benda yang kita miliki. 

KESIAP SIAGAAN IMAN BAG. II
Supaya rumah kita aman dari pecurian: Jadikan rumah kita itu rumah doa, sebab dengan kita berdoa kita akan selalu berjaga-jaga secara otomatis kita terhindar dari para pencuri," kata Yesus "akulah pintu!", apabila Dia menjadi pintu di rumah kita keamananya akan terjamin karena tidak ada siapapun orang yang berniat jahat di dalam rumah kita bisa memasukinya. Namun sebaik-baiknya pintu selain  Dia juga tetap akan bisa ditembus para pencuri atau orang yang ingin berniat jahat di rumah kita. Untuk menjadi terang dunia kita harus hidup dalam kuat kuasaNya dan kuat tangan-Nya, karena untuk menerangi kegelapan dunia yang penuh dengan tipu muslihat iblis-pemerinta-pemerintah diudara- penguasa-penguasa roh jahat, dengan kata lain bukan melawan darah dan daging atau yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Maka dari itu kita harus mengenakan semua perlengkapan senjata Allah:

Berikat pinggangkan kebenaran Ikat pinggang berfungsi sebagai penopang pakaian bawah kita entah itu celana panjang pendek maupun rok perempuan, demikian pula dengan kita, apa bila hidup kita ditopang oleh kebenaran yang bersumber dari Allah pribadi maka hidup kita akan berjalan baik.

Berbaju sirahkan keadilan Yang namanya adil itu tidak harus sama namun sesuai dengan porsinya masing-masing berdasarkan kebutuhan bukan keinginan, adil juga tidak memihak yang satu dan lebih mementingkan yang lain. Sebab dalam realita di panggung kehidupan yang mempunyai materi banyak dan berkedudukan tinggi pasti diistimewakan dalam segala hal dan menguasai dalam setiap aktifitas dalam semua kegiatan di berbagai bidang, termasuk di dunia gerejawi. Sebaliknya orang yang miskin dan bersetatus sosial rendah dinomor duakan . Namun dihadapan Allah semua sama dan kita semua saudara, Ia tidak pernah memandang rendah siapapun dan tidak pernah membeda-mbedakan status sosial, suku bangsa dan agamanya apa Berbaju sirahkan keadilan itu adalah keadilan yang bersumber dari Allah yang harus kita junjung tinggi karena pada saat ini keadilan bisa dijual belikan oleh para pemilik modal(kapital)oleh sebab itu sebagai pengikut Kristus jangan melakukan praktek makelar keadilan demi keuntungan pribadi, Dengan kita mampu berbuat adil maka terang Kristus yang bercaha dalam hidup kita dapat dilihat orang lain, dengan pertolongan Roh Kudus kita mampu memperjuangkan keadilan bagi sesama.

KESIAP SIAGAAN IMAN BAG. III

"Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera" Apa bila kita suka memperjuangkan keadilan bagi orang lain maka orang akan melihat siapa kita, orang mana dan lain-lain, itu akan mempermudah jalan kita untuk memberitakan Injil, kuncinya kerelaan, kata rela itu artinya kita melakukanya dengan kesadaran berpikir, berucap dan bertindak, tanpa paksaan orang lain apa lagi itimidasi tetapi karena amanat agung Kristus" Karena itu pergilah kamu ke seluruh dunia dan jadikanlah semua bangsa muridKu dunia,babtiskanlah mereka dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus"

" Dalam segala keadaan gunakanlah prisai iman" Iman kepada Kristus adalah dasar dari semua dasar untuk melakukan sesuatu dalam hidup kita,tanpa iman kepada-Nya, kita tidak mampu melakukan apa pun juga, karena apa yang kita lakukan adalah kesia-siaan dan hanya menjaring angin. Tanpa iman kita akan menuju kematian. Dengan iman tersebut kita mempunyai pengharapan hidup yang kekal, maka dalam kita menjadi terang iman kepada Kristus harus senantiasa dipelihara supaya mampu hidup dengan baik.

"terimalah teropong keselamatan dan pedang Roh yaitu Firman Allah" Tanpa kasih karunia keselamatan dari pada Allah maka manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri karena semua orang adalah orang yang berdosa. Pengorbanan Kristus di kayu salib, kematian-nya serta kebangkitan-Nya yang telah menyelamatkan setiap orang yang percaya. Untuk mempertahankan keselamatan itu perlu yang namanya "pedang Roh" karena dengan pedang Roh kita dapat melawan semua yang ingin menggagalkan keselamatan kita. Tuhan sendiri akan turun tangan untuk membantu dan menolong kita, oleh karena kita telah menerima keselamatan dari Kristus kita dituntut untuk menjadi terang dunia.