Rabu, 13 Maret 2013

KHOTBAH DIATAS DIBUKIT PART. IV

ADA UDANG DI BALIK BATU BAG I
Semua orang kalau mau jujur ingin hidupnya kaya khususnya kaya harta benda,dalam kehidupan yang nyata pertikaian baik pribadi dengan pribadi, keluarga yang satu dengan keluarga yang lain, perang antar suku, imperalisme karena memperebutkan harta kekayaan. Hal tersebut sudah berlangsung sejak manusia jatuh dalam dosa dan dari masa ke masa tidak akan pernah berubah, sekarang siapa yang menjadi korbanya dari semua pristiwa itu ialah orang yang miskin dan yang bersetatus sosial rendah. Disamping harta benda faktor yang lain yang menjadi pemicu pertikaian di dunia ini adalah kemunafikan, bagaimana mengkaitkan antara memberi dan kemunafikan, sekarang ini menyoal tentang memberi itu ada udang dibali batu, karena banyak orang memberi itu pasti bertendensi baik yang berkaitan dengan ekonomi maupun politi dan kekuasaan. Contoh yang paling mudah adalah proses demokrasi di Indonesia istilah memberi itu bukan menjadi rahasia umum mulai dari level desa pilkades, Kabupaten kota Pilihan Bupati dan wakil Bupati, pilihan Anggota Dewan perwakilan daerah tingkat Kabupaten dan Pilihan Gubernur serta wakilnya serta DPRD I dan seterusnya sampai pilihan presiden-Wakil Presiden dan Pilihan DPRRI. Dalam Perjanjian Baru prilaku semacam ini identik dengan orang Farisi dan Saduki karena mereka suka memberi sedekah dengan tujuan supaya dilihat orang baik, suka menolong, memberi sedekah yang demikian tidak mendapat berkat dari Bapa di Surga, mengapa demikian karena tindakan yang demikian hanya untuk kemasyuran pribadi, supaya dihormati orang lain dan kelihatan berwibawa bukan untuk keagungan Tuhan. Di manapun dan kepada siapapun kita memberikan sedekah harus jauh dari keinginan dan motifasi duniawi, bagamana cara menghilangkan hal yang demikian? Dengan berdoa kepada Tuhan supaya diberi hati seperti Kristus dalam rangka memberi sedekah yaitu memberi tanpa pamprih. Begitu juga dengan kita orang percaya memberi sedekah harus dengan tidak mempunyai tendensi tertentu demi keuntungan pribadi atau golongan, namun tujuan memberi sedekah adalah sebagai ucapan syukur kepada-Nya atas kasih dan karunianya yang Dia telah berikan kepada kita. Memberi sedekah adalah bagian dari ibadah kepada Allah maka dari itu ketika memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan saja namun demikian di dalam bersedekah jangan mengharapkan imbalan atas apa yang ia berikan, Tuhan mengandarkan kepada umatNya"tetapi jika engkau memberi sedekah jangan diketahui tangan kananmu apa yang diperbuat tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

ADA UDANG DI BALIK BATU BAG II

 Didalam memberi sedekah tidak boleh diketahui orang lain- maksud sebenarnya itu berkenaan dengan motifasi dalam memberikan sedekah kepada orang lain, karena tujuan bersedekah itu sebagai ucapan syukur kepada Allah maka yang mengetahui hanya Dia dan yang memberi sedekah. Pada saat ini banyak orang yang menyalahgunakan arti memberi untuk tujuan pribadi, baik kepentingan sosial, ekonomi, politik dan hukum, Di indonesia ini adalah daerah-daerah rawan bencana sehingga kata memberi sedekah banyak sekali disalah gunakan demi kepentingan jangka pendek yaitu pilihan legeslatif,pilihan eksekutif seperti pilihan presiden, gubenur dan pihan bupati dan alat demokrasi yang lain. Dengan alasan kemanusiaan mereka membantu korban bencana dengan apa yang mereka butuhkan di daerah bencana tersebut. Apakah bantuan seperti itu sesuai dengan konsep-konsep yang iman Kristen ajarkan, memberi sedekah dengan terlebih dahulu dirancangkan  untuk tujuan pribadi dan golongan itu tidak diperkenankan. Sebagai anak Tuhan mari kita berlomba-lomba saling memberikan sedekah dengan tujuan mengucap syukur atas kasih dan karunia yang Dia berikan dan memberi sedekah bertujuan supaya Tuhan lebih dipermuliakan dan melakukan amanat agung Kristus, apa bila hal ini dapat kita lakukan banyak orang akan dapat merasakan hidup yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pokok. Yang menghambat dalam memberikan sedekah dengan benar adalah kehidupan yang idifidualisme dan kapitalisme yang mendarah daging dalam kehidupan manusia, mereka memberi sedekah ada udang dibalik batu karena banyak sekali diboncengi dengan kepentingan pribadi dan intrik politik. Apa bila kita memberikan sedekah untuk kepentingan pribadi apa yang kita berikan seperti "menjaring angin hasilnya akan menuai badai. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar