Jumat, 27 Mei 2016

"Sungguh, kemegahanku tidak dapat di tiadakan siapapun juga! Karena jika aku memberitakan Injil aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika aku tidak memberitakan injil"

"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaanya, jangan orang kuat bermegah karena kekuatanya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaanya, tetapi yang mau bermegah baiklah baiklah bermegah kepada kepada yang berikut: Bahwa ia memahami dan mengenal AKU bahwa AKUlah TUHAN yang menunjukan kasih setiam keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh semuanya KUsukai, demikianlah firman TUHAN."

Bermegah adalah situasi diri yang sedang memuncak karena sesuatu hal dan karena keberhasilan dalam melakukan sesuatu, berbangga itu sama dengan ego, apabila kita sudah berbangga atas segala sesuatu itu keinginan untuk membanggakan diri itu muncul secara otomatis baik disengaja maupun tidak disengaja. Berbangga itu adalah manusiawi namun harus diwaspadai karena sifat membanggakan diri itu adalah suatu potensi menuju kesombongan dalam diri manusia yang harus dikikis habis dan dimatikan supaya tidak selalu muncul dalam kehidupan manusia. Setiap manusia entah disadari atau tidak acap kali membanggakan dirinya sendiri atas keberhasilanya melakukan sesuatu, manusia sering melupakan peran serta TUHAN dalam hidupnya. Ia menyangka keberhasilanya itu atas kehebatan dan usahanya dia pribadi.

Untuk menghindari hal diatas harus mengutamakan ALLAH dalam setiap langkah hidupnya sehingga tidak jatuh ke dalam dosa tersebut, kalau manusia masih tinggal di bumi walaupun mereka sudah menerima KRISTUS  sebagai TUHAN dan juru selamat dalam dirinya tetap masih berpotensi untuk membanggakan dirinya sendir. Mengapa demikian, karena peperangan rohani akan terus berlangsung sampai KRISTUS datang untuk kedua kalinya membangkitkan orang yang hidup dan yang mati.Maka dari itu seorang pengikut KRISTUS harus mengenakan perlengkapan senjata ALLAH hukumnya wajib karena hanya dengan mengenakan senjataNYA akan kuat dan sigap dalam menghadapi si jahat yang mencoba untuk merebut kita dari pangkuan KRISTUS. Oleh sebab itu Rasul Paulus selalu mendorong untuk sabar dalam menghadapi semuanya dengan selalu bersukacita, tetap berdoa dan selalu mengucap syukur dalam segala hal.

"Tetaplah berdoa, jangan padamkan roh," karena hanya dengan itu kita sanggup mengkanter ego kita yang tiba-tiba muncul untuk mengacaukan  kehidupan yang penuh dengan kasih itu, suka cita damai sejahtera yang datang dari TUHAN. Untuk melawan ego dan suka membanggakan diri sendiri hanya dengan hidup seturut kehendak FirmanNYA ( ORA ET LABORA ), selalu mendekatkan diri dengan persekutuan-persekutuan dan kata Rasul Paulus: "latihlah dirimu beribadah" supaya sanggup melepaskan diri dari rasa untuk membanggakan dirinya sendiri, oleh karena itu mengasihi ALLAH  dan sesama menjadi suatu hal yang sangat penting. Kasih adalah senjata yang ampuh untuk melawan ego manusia, dengan kasih itu kita dapat peduli terhadap sesama, dengan mengiplementasikan kasih dalam kehidupan kita sehari maka rasa membanggakan diri sendiri itu akan berubah menjadi kepedulian sosial bagi sesamanya. Semakin banyak orang melakukan kasih dan mempedulikan sesamanya maka rasa membanggakan diri itu akan hilang dengan sendirinya dari kehidupan orang percaya. Oleh seba itu kita harus meneladani TUHAN YESUS yang hidupNYA tidak lepas dari berkehidupan sosial.

Hal yang sama  juga dilakukan oleh Rasul Paulus ketika dia berganti nama menjadi Paulus kasih  dan kepedulian terhadap sesama dan tidak pernah lagi membanggakan dirinya sendiri.Yang lebih menyakitkan banyak orang yang menyangsikan eksistensinya sebagai Rasul karena memang ia tidak pernah hidup bersama YESUS dan mengikuti kemana DIA pergi baik dalam keadaan Suka maupun Duka. Karena memang dia tidak masuk dalam golongan dua belas Rasul itu, Rasul Paulus hanya perna melihat YESUS manakala  dia berjalan mau mencari pengikut TUHAN YESUS untuk dibunuh setelah ia minta kuasa kepada imam besar untuk meminta ijin kepada majelis tinggi. Dalam perjalanya tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia, ia rebah ke tanah dan terdengarlah suara yang berkata kepadanya: "Saulus-Saulus mengapa engkau menganiaya AKU?" Jawab saulus: "Siapakah ENGKAU TUHAN? Katanya: AKUlah YESUS yang engkau aniaya itu". Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kau perbuat." maka termangu-mangulah teman-temanya seperjalanan, karena memang mendengarsuara itu tetapi tidak mendengar seorang pun. Saulus bangun dan berdiri lalu membuka matanya tetapi ia tidak bisa melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke damsik dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan tidak minum. Di Damsik ada seorang murid TUHAN bernama Ananias! Firman TUHAN: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama jalan lurus dan carilah rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dalam satu penglihatan ia melihat bahwa  seseorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tanganya keatasnya supaya ia dapat melihat lagi." Jawab Ananias: "Dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukanya terhadap orang-orang kudusMU di Yerusalem." Tetapi Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKU untuk memberitakan namaKU kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang Israel. AKU sendiri akan menunjukan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ditanggung oleh karena namaKU." Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tanganya keatas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, TUHAN YESUS yang telah menampakan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan ROH KUDUS." Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibabtis. DAn setelah makan pulihlah kekuatanya.

Tetapi sekalipun ia bukanlah Rasul yang diangkat saat Dia hidup di dunia dan melayani umatNYA namun soal dedikasi (integritas, kapasitas dan kapabilitas tidak diragukan lagi, sepak terjangnya dalam jagat pekabaran Injil sangat luar biasa kususnya kepada oranya bukan keturunan Yahudi. Dari surat-suratnya kepada jemaat dibanyak tempat maupun suratnya kepada personal seperti suratnya kepada Timotius, kepada Titus dan kepada Filemon yang dikenal dengan surat penggembalaan. Untuk diakui menjadi seorang Rasul bukan perkara yang sangat mudah karena terlalu berat perkara yang ia tanggung. Ia mengatakan ada duri dalam daging dalam dirinya, tetapi hal itu tidak menjadikan dirinya menjadi terpuruk tetapi sebaliknya menjadikanya semakin termotifasi untuk selalu mendekatkan diri dan selalu bergantung kepada KRISTUS serta menjalankan pangilan Kerasulanya. Memang duri dalam daging itu dalam alkitab tidak dijelaskan dengan detail sehingga yang tau hanya TUHAN dan Rasul Paulus. KInerjanya dapat dilihat dari semua tulisanya baik kepada jemaat diberbagai kota baik kepada jemaat di Roma, Korintus, Galatiya, Efesus, Pilipi, Kolose dan Tesalonika dan surat penggembalaan yang ditujukan kepada Timotius, Titus dan Filemon. Kepedulian terhadap pertumbuhan jemaat sangat luarbiasa. Dia berusaha menyelaraskan antara pikiran perkataan dan perbuatan. Setelah ia berganti nama dari Saulus menjadi Paulus dari orang yang gemar menganiaya dan membunuh para pengikut KRISTUS setelah bertobat ia bekerja bagi KRISTUS dengan tiada mengenal lelah. Apakah ia memegahkan dirinya sendiri bukan hanya itu saja Paulus adalah salah satu murid terbaik dari PerguruanyaGamaliel yang mempelajari kitab Taurat Musa dan dan kitab para Nabi. Setelah bertobat menjadi pengikut KRISTUS, apakah dia membanggakan keilmuanya, membanggakan gelarnya? mungkin itu salah satu yang ia anggap duri dalam daging, derita yang harus ditanggung Rasul Paulus dalam kehidupanya. Sebab keilmuan atau kepandaian adalah bagian dari identitas, eksistensi seseorang dihadapan sesama. Seseorang karena keilmuanya dan kepandaianya derajatnya bisa ditinggikan. Sementara itu dihadapan KRISTUS keakuhan itu harus dikikis habis tidak boleh ditumbuhkan dan dikembangkan dalam hati.