Jumat, 28 April 2017

DI DALAM MENGHADAPI MASA YANG SULIT MENURUT PERJANJIAN LAMA BAG II

BAYAR HARGA
"Dan IA telah mengutus aku"
Dan untuk visi misinya ALLAH Yesaya bin bani Amon diutus untuk meluruskan kehidupan bangsa Israel yang menyimpang dari kehendakNYA, dengan hadirnya nabi Yesaya umat Israel kembali kepangkuan kasihNYA untuk memuji, memulyakan dan menyembah DIA.

"Untuk  memberitakan  pembebasan  kepada orang-orang tawanan "
Disini jelas peranan seorang Nabi dihadapan umat Israel yaitu:
Memberitakan pembebasan  kepada para tawanan;siapakah yang disebut seorang tawanan itu, dia adalah seseorang yang telah melakukan perbuatan melawan hukum tetapi dalam arti rohani adalah mereka yang telah  berbuat dosa dan yang telah kehilangan kemuliaan-NYA sehingga menjadi salah satu obyek pemberitaan yang dilakukan oleh Yesaya. Mengapa demikian, karena menjadi tawanan hidupnya sangat menderita dan tidak punya pengharapan lagi. Hadirnya pemberitaan  tentang pembebasan yang datang dari TUHAN bagi para tawanan menjadikan mereka berpengharapan lagi dan putus asa menjadi hilang. Para tawanan hanya punya satu pengharapan lagi yaitu DIA yang menciptakan langit dan bumi, para tawanan tidak bisa mengharapkan belaskasihan dari sesamanya, tidak bisa berharap kepada harta benda kemewahan karena tidak akan bisa dijadikan alat barter pembebasan mereka. Oleh karena itu di dalam hidup kita jangan pernah berharap selain kepada TUHAN karena hanya DIA yang sanggup menolong membebaskan manusia dari pelenggu kelaliman dan sanggup membebaskan dari tawanan iblis.

"Dan pengklihatan kepada orang buta"
IA juga sanggup mencelikan mata yang buta sehingga mereka bisa melihat seperti yang lain sehingga  mempunyai pengharapan seperti yang lainya karena hal itu ada benang merahnya dengan eksistensi (harga diri) dihadapan banyak orang.

"Untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN"
Orang yang tidak mau mengenal KRISTUS atau mengaku bahwa DIA adalah TUHAN dan juruselamat mereka akan mengalami penindasan kekal, di dunia ini mereka akan di tindas oleh keinginan daging dan rohanonya ditindas oleh iblis sampai pada puncaknya masuk ke dalam api neraka untuk selamanya. Sekalipun saat masih di dunia mereka bisa menindas sesamanya tetapi nanti mereka akan menerima pembalasan bersama dengan penguasa kegelapan di kerajaan neraka si iblis.

"Kemudian IA menutup kitab itu memberikanya kembali kepada pejabat lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat tertuju kepadaNYA: "Genaplah nas ini"

Namun yang aneh di sini adalah:
1. Dan semua orang  membenarkan  DIA
2. Kata-kata yang indah yang diucapkan-NYA
Lalu kata mereka "Benarkahkah IA ini anak Yusuf", mereka  mendengar DIA membaca kitab Nabi Yesaya dilanjutkan dengan mengajar mereka, semua orang membenarkan-NYA dan membuat mereka terpukau serta terheran-heran tetapi mereka ragu-ragu dan berkata: "Benarkah IA ini anak Yusuf", pikiran-pikiran yang belum diterangi oleh Firman ALLAH dan ROH KUDUS yang membuat mereka tetap berpikiran model duniawi (manusiawi). Benarkah ini anak Yusuf adalah bentuk keraguan dan ketidak percayaan terhadap ALLAH yang telah menjilma menjadi manusia untuk menyelamatkan yang berdosa. Rahim Maria itu hanya dipinjamNYA untuk berproses menjadi seorang manusia yang sejati. Mengapa demikian?Karena Yusuf sebagai suaminya Maria tidak ikut mempros kelahiran YESUS. Dia hamil saat ia masih bertunangan dengan dia. Kerugian karena menggunakan nalar manusiawinya yang membuat orang-orang Nasaret sulit percaya YESUS sebagai ALLAH yang datang sebagai penyelamat.

DIA tahu keraguan mereka tehadap eksistensiNYA sebagai ALLAH sehingga IA berkata:"Tentunya kamu akan mengatakan pepatah ini kepadaKU: hai tabib sembuhkanlah dirimu sendiri, bernbatlah disimi juga, di rempat asalmu ini, segala yang kami dengat yang telah terjadi di Kapernaum." "Dan kataNYA lagi: "AKU berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya". Dan AKU berkata kepadaMU dan kataKU ini benar, dizaman Elia terdapat nanyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan, ketika bahaya kelaparan  yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka melainkan kepada perempuan janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman Elia  banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Nak Aman seorang  Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang  yang ada di rumah ibadat itu, mereka bangun lalu menghalau YESUS ke luar kota dan membawa DIA ke tebing gunung tempat kota itu terletak untuk melemparkan DIA dari trmpat itu tetapi IA berjalan lewat tengah-tengah mereka lalu pergi.

"Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepadaKU: Hai tabib sembuhkanlah dirimu sendiri, perbuatlah di sini juga dirmpat asalMU ini.

YESUS tau jika pengajaran yang disampaikan di tempat ibadah di Nasaret sangat sedikit orang  yang mendengarkan karena mereka sangat meremehkan DIA -  karena YESUS mereka pandang sebagai anak Yusuf dan Maria yang miskin, Pandangan orang Nasaret terhadapnya masih dilakukan banyak orang sampai saat ini. Orang-orang yang mempunyai setatus sosial yang tinggi (banyak harta benda kemewahan dan derajat pangkat yang tinggi) banyak mereka yang acuh tak acuh dan tidak mempedulikanya. Bahkan dikalangan gerejapun antara yang kaya dan yang miskin perbedaan cukup dalam dan yang mempunyai kepedulian  tergadap kaum yang miskin  sangat sedikit. Pemilihan-pemilihan  majelis gereja - pengurus pengurus didominasi kaum elit: hal ini sebagai gambaran bahwa kaum miskin dimanapun keberadaanya selalu terpinggirkan. YESUS saja sebagai manusia sejati dan ALLAH sejati nendapatkan perlakuan yang tidak adil di Nasaret apa lagi kita manusia yang penuh dengan keterbatasan dan tidak sempurna ini.

Otang Nasaret hanya sebatas kagum dan takjub  akan ceruta-cerita baik baik di Kapernaum, Galilea, Yudea dan Samaria sangat kagum terhadapNYA sebagai pribadi manusia yang mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan manusia yang lain. Kata bukankah ini adalah anak Yusuf dan ungkapan: Hai tabib sembuhkanlah dirimu sendori." Hal ini menunjukan bahwa orang-orang nazaret tidak memandang DIA sebagai ALLAH tetapi hanya memandang sebagai manusia.

"Sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya"
Dosa yang diperbuat Adam dan Hawa waktu itu membawa dampak yang sangat kompleks bukan hanya bagu mereka berdua tetapi sampai kepada keturunanya dampai sekarang. Mereka tidak lagi berpikir tentang TUHAN dengan kacamata iman dan kebenaran-NYA tetapi mereka berpikir tentang keinginan daging, demikian dengan orang-irang Nasaret hanya melihat YESUS dari kacamata kedagingan saja, IA selalu dipandang sebagai anak Yusuf yang miskin , seorang berprofesi sebagai anak pencari kayu bakar. Karena pandangan yang demikian dan apapun yang orang-orang Nazaret dengar tentang apa yang telah diperbuat YESUS di Lapernaum dan di tempat-tempat lain tidak akan mempengaruhi dan menggoyahkan pandangan dan pendapat terhadap DIA.

Hal diatas yang membuat YESUS mengatakan" Hai tabib sembuhkanlah dirimu sendiri, perbuatlah di sini  juga di tempat asalmu." Peranan subyektifitas orang Nasaretv  tehadap DIA yang membuat pandangan-NYA: "Hai tabib semnuhkanlah dirimu sendiri." Di sini IA ingin menunjukan bahwa fakta sehebat dan sekuat apapun seseorang tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sebagai peibadi orang lain. Sebagai pengikut KRISTUS harus melepaskan ego, jangan merasa bisa tetapi harus bisa merasa. Manusia harus sadar bahwa ia dibatasi ruang dan waktu sehingga kemampuan kerjanya juga terbatas sehingga kerja-sama - mengasihi satu dengan yang lain terus dipupuk dan dikerjakan sampai kapanpun.

"Perbuatlah  di sini juga di tempat asalMU"
Kesembuhan orang lumpuh berjalan -orang tuli bisa mendengar -, hal ini dilakukan YESUS dikapernaum dan di tempat yang lainya, ini berhubungan dengan iman dan percaya kepadaNYA sebagai ALLAH dan juru selamat (mempercayai bahwa DIA itu ALLAH yang telah menjilma menjadi manusia) yang berkuasa atas segala di bumi dibwah dan di langit di atas termasuk berkuasa atas sakit penyakit nahwa hanya dengan bilur-bilurmya dapat disembuhkan.
"AKU berkata kepadamu sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai ditempat asalnya"
Yang membuat YESUS berkata demikian, hal itu fakta bahwa dirinya sendiri hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat Nasaret karena hanya anak dari Yusuf dan Maria yang berprofesi sebagai pencari kayu bakar yang miskin. Ketika mereka memandang rendah keluarga pasti akan mempengaruhi opyektitasnya dalam menilai dan memandang DIA. Masyarakat Israel meragukan  bahkan tidak percaya karena mereka mengagungkan akal sehat dan yang mereka lihat hanya dari satu  sisi keluargaNYA yang miskin dan tidak memandang kerja-kerja DIA di luar Nasaret. Untuk menjelaskan bahwa tidak ada Nabi yang yang dihargai di daerahnya sendiri IA mencontohkan Nabi Elia. SEmua hidup dan pelayananya banyak perempuan  janda di Israel  ketika langit tertutup dan tidak ada hujan selama tiga tahun dan enam bulan serta bahaya hebat menimpa seluruh negeri, dia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat di tanah Sidon.

Mengapa demikian?
"Kita tau sekarang bahwa ALLAH turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana ALLAH"
Kata kita tau sekarang bahwa ALLAH turut bekerja bagi  orang yang  percaya akan DIA menjukan bahwa penyataan TUHAN atas diri kita tidak akan berhenti sampai kapanpun dan dimanapun sehingga keberhasilan sehingga keberhasilan akan senantiasa menaungi. Kerja kerjaNYA dalam kehidupan orang percaya menjadi faktor penting dan sangat krusial karena tanpa DIA ikut campur tangan dalam setiap pekerjaan kita maka sia-sialah karena jerih lelah yang kita lakukan tidak ada yang menhitung dan menggantinya (tidak akan ada gunanya)

"Dalam segala sesuatu"
Dalam segala sesuatu itu menunjukan  bahwa kerja-kerjanya meliputi segala aspek kehidupan manusia baik jasmani maupun rohani baik kebutuhan yang besat sampai dengan yang kecil selalu dalam perhatian ALLAH. Dalam segala sesuatu juga menujukan cakupan kerja, disamping itu menjukan waktu kerja-kerjaNYA tidak dibatasi ruang dan waktu serta tidak akan berhenti walau sedetikpun.

"Untuk mendatangkan kebaikan"
Bahwa rencana TUHAN itu bukan remcana kecelakaan tetapi rencana damai sejahtera, itu menjadi sesuatu yang apsolut dan tidak bisa ditawar-tawar lagi dengan besaran harga mata uang dan kemewahan dunia ini, oleh karena iti segala sesuatu yang ada pada DIA adalah kebaikan, karena DIA adalah yang maha baik sehingga yang diucapkan dan yang dikerjakan  pasti untuk kebaikan dan kebaikanya sangat berbeda dengan yang dilakukan manusia.

Kebaikan manusia terkadang bersyarat ada agenda lain dibalik kebaikan tersebut dehingga tidak hakiki (semu) atau berpura-pura, tetapi kebaikan ALLAH itu jelas dan terukur dam tidak ada segala sesuatu yang disembunyikan. Kebaikan manusia mengharapkan balasan sedangkan ALLAH tidak. Kebaikan adalah salah satu dari bagian dari buah ROH KUDUS sehingga wajib dan harus kita lakukan bahkan kebaikan harus menjadi budaya yang harus dukembangkan dalam kehidupan manusia khususnya para murid dan pengikutNYA. Apabila kebaikan sudah menjadi budaya maka harapan kehidupan di bumi seperti di Surga akan terealisasikan dengan baik. Supaya AL:LAH mau mendatangkan kebaikan ada syarat yang harus dipenuhi yaitu:

"Bagi mereka yang mengasihi DIA," Men
gasihi DIA menjadi kata kunci kebaikan-NYA akan datang, kebaikan tidak bisa dipisahkan dari kasih dan memang seseorang melakukan kebenaran karena kasih dan seseorang yang penuh dengan kasih pasti penuh dengan kebaikan, kasih dan kebaikan ibarat keping mata uang. Sebab kasih adalah yang pertama dan yang utama dalam hidup, jika kasih sudah dijadikan pedoman hidup dan dijadikan yang utama dan yang terutama maka berkat kebaikan ALLAH akan mengalir dalam kehidupan kita. Yaitu:

"bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana ALLAH"
Ayat diatas selaras dengan "Bukan kamu yang memilih AKU tetapi AKU yang memilih kamu" Sebab manusia adalah mandatarisNYA bukan kreator dan bukan pemilik seluruhnya yang ada di langit dan di bumi, oleh karenanya ia harus melaksanakan segala sesuatu yang menjadi perintah DIA. Jika melaksanakan tidak sesuai dengan anjuran, itu yang disebut melanggar dan harus menanggung konsekwensinya.

Yang menjadi pertanyaan: Mengapa Elia diutus menolong janda Sarfat di tanah Sidon dari pada menolong Israel yang sedang mengalami kemarau tiga taun enam bulan sehingga menimbulkan kelaparan hebat. Israel adalah umat pilihan-NYA yang tegar tengkuk serta bebal dan sudah berulang kali melanggar perintah TUHAN. Pada zaman nabi Elia bangsa Israel terpengaruh untuk menyembah dewa baal, pada waktu itu Israel diperintah oleh raja Ahab, selama dalam pemerintahanya ia melakukan yang jahat menurut pemandangan-NYA, puncaknya dia mendirikan  mesnah dan kuwil untuk baal, sesudah itu ua membuat patung asyera. Dengan latar belakang yang demikian  sangat wajar  jika ALLAH berpaling dari mereka dan mengutus Elia  menolong janda Sarfat di tanah Sidon, walaupun hanya satu orang  janda  tetapi sangat berharga dimataNYA.DIA menghargai satu orang yang sungguh sungguh berharap dan menyerahkan hidup  kepadaNYA darip pada banyak orang yang selalu menyakiti hati TUHAN.

Dengan satu orang bertobat dan percaya kepada ALLAH akan lebih berguna dibandingkan dengan banyak orang atau satu negeri yang melanggar perintahNYA, DIA dengan kuasaNYA bisa memakai satu orang yang telah bertobat dan terpanggul menjadi alat ditangan-NYA untuk kemuliaan DIA. Begitu juga sebalikmya IA juga sanggup  menggerakan bangsa-bangsa untuk menghukum umat pilihan-NYA yang selalu tidak taat dan melanggar. Bangsa Israel sebagai umat pilihan ALLAH tidak pernah belajar dari sejarah masa lalu dari nenek moyangnya, ketika mereka taat kepadaNYA, IA selalu mempedulikan, mengasihi dan memberkati, mamun begitu melanggar juga tidak segan-segan menghukum dan membuat hidup mereka terpuruk dan tidak berdaya.

Pada zaman Elia banyak mengalami penyakit kusta namun tidak ada yang ditahirkan selain Nakaman  orang yang berasal dari Ziria. Perkataan YESUS membuat orang-orang di Nazaret yang ada di tempat ibadah emosional dan ingin menghalaunya keluar kota dan membawanya ketebing gunung untuk dilemparkan tetapi DIA berhasil lolos dari krumunan orang itu. YESUS sebagai ALLAH adalah pribadi yang tegas dan tidak mau kompromi dan tidak mau berkompromi DIA tau apa yangt harus IA katakan sekalipun pait bagi yang mendengarkan dan penuh dengan resiko yang mengancam nyawaNA. Dalam kehidupan sekarang ini apakah seseorang berani menyuarakan kebenaran walaupun resikonya culup tinggi. Di zaman ini sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada yang berani menyuarakan kebenaran. Mereka lebih memilih harta bendas, derajat pangkat tetap tersemat dalam dirinya, mereka rela menjal apa saja termasuk iman mereka demi harta benda, tahta dan wanita atau priya. Mereka tidak berani membayar harga untuk sebuh kebenaran dan mengikut KRISTUS pada hal DIA rela menderita disalipkan sampai mati demi kita semua. Sekarang bagaimana dengan umat ALLAH atau pengukut KRISTUS pada zaman ini beranikah menyuarakan kebenaran itu walaupun berkorban jiwa dan raga. Hal ini tergantung dari keberanian  iman yang dimilikinya terhadap DIA. Sebab hanya dengan iman kita sanggup menghadapi semua ancaman yang menghadang diri kita.

Rabu, 19 April 2017

DI DALAM MENGHADAPI MASA YANG SULIT MENURUT PERJANJIAN LAMA BAG. I

YESUS sebagai manusia tidak anti terhadap tradisi yang ada di Nasaret, IA selalu mengikuti kegiatan kemasyarakatan yaitu budaya yang ada di sana. Mengapa demikian?Karena adat istiadat adalah karya cipta manusia, apabula hal tersebut tidak bertentangan dengan Firman TUHAN harus di lestaeukan. Ketika YESUS kembali ke Nasaret tempat DIA dibesarkan  dan menurut kebiasaanya IA masuk ke dalam rumah ibadah lalu membaca Alkitab, kebiasaan ibadah lalu membaca Alkitab memang harus dibiasakan (membiasakan diri) membaca Alkitab.

Kitab apakah yang dibaca  YESUS di tempat ibadah di Nasaret, kepadaNYA diberikan kitab nabi Yesaya dimana ada tertulis"ROH TUHAN  ada padaku oleh sebab IA telah mengurapi aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang miskin dan IA telah mengutus AKU untuk membebaskan  bagi orang yang tertindas, untuk memberitakan taun rahmat TUHAN telah datang"

"ROH TUHAN ada padaku"
 Ketika di rumah inadah di Nasaret IA diberikan  kitab Nabi Yesaya, apakah itu satu kebetulan atau sudah direncakan, Bagi manusia mengenal istilah kebetulan tetapi Pengajaran Kristen tidak mengenal yang namanya istilah kebetulan tetapi semua sudah masuk masuk dalam rencana TUHAN. Di Nasaret IA menunjukan eksestensiNYA sebagai ALLAH yang punya kuasa (Kekuasaan). Hal ini masih ada benang merahnya dengan pencobaan di padang gurun, "YESUS yang penuh dengan EIH KUDUS kembali dari sungai Yordan." Selama ini orang-orang di Nasasaret hanya tau bahwa DIA anaknya Yisuf dan Maria yang adalah keluarga miskin yang berprofesi sebagai pencari kayu bakar di hutan. Mereka tidak tau jika YESUS adalah manusia sepesial yaitu ALLAH yang menjilma menjadi manusia yang akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. IA sudah merencanakan kitab Nabi Yesaya untuk menjelaskan eksistensi kealahanNYA dihadapan orang orang di Nasaret, oleh karena itu ayat ini cocok untuk menjadi pintu masuk untuk berbicara siapa YESUS yang sebenarnya. ROH ALLAH ada padaku, bahwa IA ingin menyatakan bahwa DIA sudah dipenuhi oleh ROH untuk melakukan misi yang besar, agung dan mulia, oleh karena itu ALLAH mengurapi AKU. Mengpa ROH ALLAH ada padaNYA karena ROH ALLAH telah mengurapi DIA. Kata pengurapan menjadi kata kunci, karena bagi seseorang yang telah diurapi sudah bisa dipastikan bahwa ROH ALLAH akan tinggal tetap di dalam diri seseorang. Termasuk di dalamnya YESUS sebagai manusia sejati harus berproses seperti seperti yang lain seperti ketika ROH ALLAH hadir.

Maksud dan tujuanya adalah supaya manusia tau dan lalu percaya, karena pengurapan itu menjadi penanda bahwa seseorang itu menjadi dutanya ALLAH yang siap menjalankan setiap perintahNYA. Pengurapan adalah ibarat lencana atau kekancingan bukti pengesahan, jika orang lain melihat sudah paham bahwa seseirang itu adalah utusan TUHAN. KRISTUS untuk memulai tugas pelayanan-NYA didahului dengan dibabtis Yohanes pembabtis di Sungai Yordan. Demikian dengan kita para pengikut KRISTUS untuk menjadi penanda  bagwa kita sebagai anak-anak ALLAH harus dibabtis supaya mempunyai setatus yang jelas baik di Surga maupun di bumi. Dengan pembabtisan ini secara otimatis pengurapan terjadi pada seseorang yang menerimanya, disamping itu pembabtisan air juga sekaligus pembabtisan ROH KUDUS. Dengan demikian maka pengutusan para murid atau pengikut KRISTUS untuk pergi menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Yang menarik di sini adalah bahwa kabar baik ini disampaikan kepada orang miskin bukan kepada semua orang. Orang miskin di sini memang orang miskin yang benar-benar-benar miskin baik jasmani maupun rohani, yang tertindas dan tidak ada yang memperdulikan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohaninya.Mengapa pada waktu itu Yesaya berkata demikian, karena DIA diutus sebagai seorang Nabi karena masyarakat di sana ada perbedaan yang sangat mencolok antara masyarakat menengah ke atas dan masyarakat menengah ke bawah, sedangkan orang yang terlalu miskin menjadi budak orang-orang kaya. Mereka bukan hanya miskin harta benda yang tidak bisa mencukupi kenituhan pokok (sandang papan dan pangan) tetapi miskin kesempatan untuk bersosial, berekonomi dan politik.

Yesaya diutus oleh TUHAN oleh DIA untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin karena mereka karena mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan baik kenutuhan jasmani maupun rohani, tetapi yang terpenting adalah pengampunan dosa yang IA berikan kepada mereka karena itu yang dibutuhkan secara hakiki. Mengapa mereka yang lebih membutuhkan pertolongan? Karena mereka tidak punya perlundungan dan jaminan keselamatan sehingga hanya ALLAH satu-satunya yang mereka harapkan, berbeda dengan mereka yang mempunyai derajat pangkat harta benda kemewahan mereka sangat mengagung-agungkanya, hanya itu yang sanggup menilongnya sehingga mendapatkanya pun dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum TUHAN yaitu dengan menyakiti bahkan membunuh orang lain yang mencoba menghalang-halanginya.