Jumat, 28 Juli 2017

DI DALAM MENGHADAPI MASA YANG SULIT MENURUT PERJANJIAN LAMA BAG. VIII

SEBENARNYA TUHAN ADA DI SITU
"Oleh karena dalam hatimu terpendam rasa permusuhan  yang turun temurun dan engkau menjadikan Israel menjadi makanan pedang pada hari sial mereka , waktu saatnya tiba untuk penghakiman terakhir"

Di dalam Yeheskiel pemusnahan Edom sudah sangat jelas:
1. Di dalam hatimu  terpendam rasa permusuhan yang turun temurun
2. Menjadikan Israel sebagai makanan pedang.

Dendam kesumat yang turun temurun (mengakar) dalam hati dan pikiran  Edom yang merusak kehidupanya dari generasi ke generasi, hal diatas juga berlaku sampai sekarang,  banyak orang yang kehidupan rohaninya dirusak oleh keinginan daging semata. "Sebab pemisah antara manusia dengan ALLAH adalah segala kejahatan  dan yang membuat DIA menyembunyikan  diri adalah segala dosa." Pada hal dendam dan saling menumpahkan darah bagiNYA adalah penggaran (dosa), Bagi DIA memelihara dendam dan permusuhan adalah pelanggaran dan dosa, apa lagi dendam Edom terhadap Israel  sudah turun temurun sejak Esau dan sudah mendarah daging. Mental budak yang melekat kuat  pada hati dan pikiran  Israel membuat mereka tidak mempunyai wawasan hidup ke depan.

Hal senada juga dialami oleh bangsa Indonesia saat ini yang mengalami penjajahan selama 360 tahun dari bangsa Eropa- dibawah kekuasaan orde baru dan pengaruh globalisme begitu kuat dan mengakar dalam hati sanubari sehingga memunculkan  watak-watak veodal dan masih dipegang teguh sampai sekartang ini. Sedangkan globalisme mencetak bangsa Indonesia menjadi prakmatis sehingga menggerus budaya dan prilaku bangsa Indonesia yang berpancasila yang berketuhanan, berprikemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan dan pri keadilan sosial, Sedangkan berketuhanan sudah ditarik-tarik ke dalam ranah politik kekuasaan, karena sistim  negara yang dibangun para penguasanya  terpengaruh hal diatas maka dasar Negara Pancasila hanya sekedar jargon dan bunyi-bunyian  di dalam acara-acara seremonial di istansi-istansi terkait.

Karena hilangnya idiologi pancasila inilah yang menjadikan kondisi Bangsa Indonesia rentan dengan perpecahan (perang suku, agama dan kepercayaan), dan itu sungguh-sungguh menguntungkan negara-negara imperialis Eropa dan Amerika Serikat dan Asia yang ingin menguasai ekonomi, sosial polituk Bangsa Indonesia. Untuk mengembalikan Indonesia menjadi negara dan bangsa yang berdaulat harus mau kembali kepada dasar Begara Pancasila yang asli (sebelum diamandemen) secara murni dan konsekwen. Oleh karenanya pendidikan politik dan pembangunan ekonomi sosial harus tegak lurus dengan Pancasila, tanpa hal diatas rasanya mustahil, dan perpecahan dan kehancuran NKRI tinggal menunggu waktu.

32 tahun dibawah pemerintahan orde baru menyebabkan traumatik bagi masyarakat untuk berpikir kritis serta menyuaran keadilan dan kebenaran, ditengah-tengah Bangsa Indonesia yang seperti inilah, kita berani  menyuarakan kenabian untuk suatu kebenaran. Sebagai anak-anak TUHAN yang mendasarkan hidupnya pada kasih harus mampu mewujudnyatakan  kehidupan berbangsa dan berbegara yang penuh dengan damai sejahtera. Karena Indonesia juga punya potensi perang saudara antar suku bangsa dan agama  sama seperti Edom dan Israel yang tidak mau akur sejak zaman nenek moyang mereka. Hanya kasih dan kerukunan  yang bisa meyatukan  manusia karena  pada dasarnya TUHAN lebih suka  kehidupan yang  penuh kasih  persaudaraan . Sebab dengan persaudaraan yang rukun itu akan kelihatan  lebih indah  dan persaudaraan yang rukun itu yang sanggup mendatangkan  berkat ALLAH  tercurah diatas umat manusia untuk selama-lamanya. Berkat dan kutuk  adalah seperti keping mata uang , sedangkan manusia  harus memilih  diantara keduanya dengan segala konsekwensinya masing-masing.

"Dan mereka akan memperlakukan Edom  selaras dengan  murkaKU dan marahKU dan mereka akan mengetaui bahwa AKUlah yang membalas, demikianlah firman ALLAH"

Ayat diatas menunjukan  bahwa segala seseuatu itu harus selaras dan segaris lurus dengan ALLAH sendiri, karena DIA yang menciptakan semuanya sehingga tidak ada yang boleh melakukan pembangkangan, jika ada yang melakukan itu maka ALLAH yang berhak untuk menghakiminya, manusia itu hanya alat ditangan-NYA, sebagai alat tanpa digerakan tidak  bisa bergerak sendiri (menunggu komando). Oleh karenanya sebagai umat pilihan ALLAH harus sadar dan menyerah penuh kepadaNYA, niscaya kita akan berkenan kepada DIA. Edom menjadi destinasi bagi Bangsa-Bangsa yang berani melawan DIA akan dimusnahkan dan daerahnya akan menjadi ketandusan.

"Oleh sebab itu demi AKU yang hidup, demikianlah Firman ALLAH, AKU akan menjadikan engkau darah dan darah akan mengejar engkau"
Nats ini sangat menegaskan bahwa seseorang itu sangat berharga dimataNYA sehingga IA selalu menjaga. Kata AKU akan menjadikan engkau darah, hal itu berbicara masalah kehidupan dan yang berhak atas kehidupan itu hanya pemberi kehidupan itu sendiri yaitu DIA, oleh karena itu manusia tidak boleh menumpahkan darah orang lain karena ia bukan yang memilikinya.

"Maka darah akan mengejar engkau"
Darah adalah kehidupan seseorang, karena manusia hidup terdiri dari darah dan daging, seandainya manusia  tidak ada darahnya pasti akan mati, kata darah mengejar engkau disini adalah: Setiap orang yang menumpahkan darah  atau membunuh sesamanya pasti dia akan dikerjar perasaan bersalah atau perasaan tidak tenang, takut dihukum,  baik, hukum sosial, hukum negara dan hukum ALLAH. Hal ini menegaskan bahwa satu dengan yang lain jangan sampai saling menumpahkan darah. Sebab DIA yang mempunyai ototitas untuk melakukan hal itu. Kata TUHAN YESUS bahwa jangan sampai menyimpan kesalahan orang lain  dalam diri kita sampai matahari terbenam, artinya saling memberikan pengampunan antara yang satu dengan yang lain karena hal itu adalah wujud kasih kepada ALLAH dan sesama.

"Oleh sebab itu ENGKAU mengatakan: Kedua bangsa  dan kedua negeri itu akan menjadi miliku dan kita memilikinya-sebenarnya. TUHAN adalah satu oleh sebab itu demi AKU yang hidup, demikianlah Firman RUHAN ALLAH." AKU akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan mereka dalam murkamu dan cemburumu yang timbul dari kebencianmu terhadap mereka; dan AKU akan menyatakan diri kepadamu pada saat AKU menghakimi engkau."
Kesrakahan dan ketamakan  serta keinginan untuk  menindas  Bangsa Israel menyebabkan ALLAH murka  dan ingin memusnahkan pegunungan Seir, raja ingin memiliki apa yang bukan menjadi haknya. Itulah yang menjadi kontradiktif dengan kehendakNYA yang senantiasa mengasihi dan menabur kedamaian  keadilan dan kebenaran. Sedangkan rasa ingin memiliki atas hak orang lain adalah tindakan sewenang-wenang yang merugikan sesama. dan itu membuat Edom (pegunungan Seir) menjadi musuhnya ALLAH.

Pegunungan Seir sudah merasa bahwa mereka adalah bangsa yang paling kuat sehingga menjadikan kecongkakan dan merasa menjadi bangsa yang nomor satu, sehingga keberadaan dan eksistensiNYA ALLAH diacuhkanya, ini juga menjadi salah satu indikator mengapa DIA murka dan ingin memusnahkanya. Edom sangat meremehkan-NYA dan tidak menyadari bahwa tindakanya itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, bangsa lain boleh mereka remehkan dan acuhkan tetapi kalau eksistensi ALLAH diacuhkan  itu awal dari bencana.
Pegunungan Seir bisa menjadi pembelajaran bagi kita umat pilihan ALLAH jangan sampai menganggap bahwa TUHAN tidak berada di sekeliling kita dan bisa berbuat sesuka hati dan semaunya sendiri, seolah- olah tidak ada yang mengawasi, jika itu kita lakukan maka murka DIA hanya tinggal menunggu waktu saja. Yang kita lakukan orang lain tidak mengetaui tetapi jangan sampai lupa bahwa ALLAH adalah yang maha kuasa dan mampu melihat dan membaca pikiran dan tindakan kita. Gerakan apapun yang ada dibumi ini ada dalam pengawasan dan pantauan radarNYA. Radarnya manusia bisa rusak tetapi radar milikNYA ALLAH tidak bisa rusak dan selalu memantau setiap saat dan setiap waktu walaupun hanya sedetik. Ini membuktikan bahwa sebenarnya TUHAN ada di situ, eksis dari dahulu, sekarang sampai selama-laanya.

"AKU akan memperlakukan engkau  seperti engkau memperlakukan mereka dalam murkamu dan cemburumu yang timbul dari kebencianmu terhada mereka"
Di dunia ini ada yang namanya hukum sebab akibat (tabur tuai) dan hal itu kurang disadari dan tidak dipedulikan dalam kehidupan manusia sehari hari sehingga berpikir, berucap dan bertindak sekehendak hatinya. Semua manusia tanpa kecuali sering melakukan tindakan  yang tidak dipikir terlebih dahulu sehingga sering merasakan akibat dan dampaknya. Manusia baru menyadari jika akibat dari perbuatan kita sebelumnya sudah menimpanya atau muncul. TUHAN akan memperlakukan  sama seperti kita sama  kita memperlakukan orang lain, inilah pentingnya:
Firman TUHAN- pentingnya ROH KUSUS-Pentingnya berdoa dan persekutuhan dengan TUHAN, "FirmanMU pelita bagi kakiku terang bagi jalanku." Saat kita berjalan dalam kegelapan Firman TUHAN yang menerangi. Saat kita dalam kesusahan , dukacita  ROH KUDUS sang parakletos akan memberi penghiburan bagi kita.

Bersekutu dan berdoa adalah bentuk komunikasi dengan DIA untuk mengadukan semua persoalan yang mendera dan DIA adalah tempat meminta perlindungan  dan memohon berkat-berkatNYA tercurah kepada kita. Oleh karena itu melalui hari hari dengan berdoa,  mengawali dan mengakhiri aktifitas dengan berdoa supaya TUHAN memberikan berkat-berkatNYA kepada kita. Hendaknya ucapan dan tindakan itu membuat orang lain menjadi damai, menyejukan  tetapi jangan lupa tegas juga, jika sudah berhadapan dengan dosa dan ketidak adilan serta ketidak benaran. Ketika mamusia murka dan cemburu kepada orang lain  dengan berbagai alasan, entah karena harta-tahta dan wanita karena pada dasarnya sumber dari cemburu dan murka karena hal tersebut. Untuk itu jangan memelihara rasa benci, cemburu dalam kehidupan kita karena hanya akan mengganggu hubungan antara diri sendiri dengan TUHAN dan sesama dari dahulu sekarang dan sampai selama-lamanya. Semua keluhan, semua masalah serahkan saja kepada TUHAN  karena DIA yang mempunyai otoritas. Kita harus membersihkan diri dari rasa benci, cemburu, murka terhadap orang lain  diganti kasih  kepada mereka yang menjadi musuh, niscaya  kehidupan ini akan penuh dengan arti dan penuh makna. Siapa lagi yang memaknai hidup kita kalau bukan kita sendiri, semua bisa terlaksana  apa bila Firman TUHAN  dan ROH KUDUS ada dalam diri kita.











  

Selasa, 18 Juli 2017

DI DALAM MENGHADAPI MASA YANG SULIT MENURUT PERJANJIAN LAMA BAG VII

YeheskhIel menuliskan  tentang Edom  dalam hal ini berkaitan dengan dendam, apa yang dimaksud dendam, Dendam menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah:Berkeinginan keras untuk membalas kejahatan, mengapa seseorang membalas dendam karena ia tidak bisa menerima perlakuaan dari orang lain kepada dirinya. Timbul dendam karena dia merasa mendapat perlakuan  perlakuan yang tidak adil atau sebagaimana mestinya.

Berkenaan dengan Edom, mengapa ia dendam dan ingin membalasnya, sebab Edom berasal dari garis keturunan  Esau saudara tua Yusuf, jika muncul dendam  hal ini berkenaan dengan  hak kesulungan  atau hak warisan  dari orang tuanya Yakub. Lazimnya seseorang yang menerima hak kesulungan adalah anak yang pertama tetapi oleh ALLAH untuk Esau dan Yusuf berbeda karena hak kesulungan diserahkan kepada Yusuf adikmya. Berawal dari sinilah muncul dendam terhadap Yusuf dan keturunanya. Rasa dendam yang sudah mendatah daging (secara turun temurun) yang membuat ALLAH murka terhadapnya dan bermaksud menghukumnya.

 "AKU akan mengacungkan tanganKU melawan Edom dan melenyapkan dari padanya manusia dan binatang dan AKU membuatnya menjadi reruntuhan."
Jikalau tulisan Yeheskhiel tentang penghukuman Edom melibatkan umat Israel sebagai umat pilihan ALLAH, untuk berpartisipasi dan ikut terlibat dalam kerja-kerjaNYA tersebut. Karena pada dasarnya manusia itu tidak boleh melakukan sesuatu hal  kepada yang lain dan  mengakibatkan orang lain celaka, baik secara fisik maupun mental (jasmani dan rohani) karena pembalasan itu hak TUHAN. Tugas  dari manusia terhadap yang lain adalah menasehati dan saling mengingatkan. Tugas dari manusia saling mengasihi satu dengan yang lainya, apabila kita sudah mengungatkan tetapi mau, serahkanlahkan padaNYA karena DIA yang berhak melakukan hukuman.

Manusia itu tugasnya hanya mengasihi ALLAH dan sesama, memuji namaNYA serta memulyakan DIA, kasih dan ketaatan menjadi kunci hubungan manusia dengan ALLAH sehingga hubungan dengan sesama menjadi harmonis. Sebagai umat ALLAH kita harus menerima segala sesuatu yang telah TUHAN beri kepada kita dan tidak perlu melihat berkat orang lain yang ia terima sehingga tidak timbul iri hati dan dendam. Supaya manusia tidak muncul dendam dalam hati, dan pikiranya hendaknya selalu dekat dengan TUHAN, Firman dan ROH KUDUS karena hanya DIA yang sanggup dan mampu membuat manusia tetap berada dalam kasih, sukacita dan damai sejahtera. Sebagai manusia yang bisa dilakukan hanya pasrah dan menyerah kepada TUHAN untuk mau dibentuk seperti yang DIA suka. Dalam hal ini ALLAH  menghendaki manusia menjadi alat ditangan-NYA  bumi yang sudah rusak kembali seperti di Surga.

 "AKU akan melakukan pembalasan terhadap Edom dengan tangan umatKU"
Tujuan ALLAH menciptakan manusia  adalah menjadi mandatarisNYA untuk mengelola bumi  ini agar tetap lestari, maka dari itu wajar ketika Edom berani melawan DIA dan dendam terhadap Israel serta menunggang balikan Edom sampai dia tidak berdaya. Yang ada di bumi ini siapa yang sanggup melawan dan bertahan dengan DIA. Sebab dendam kesumat akan sangat merugikan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, dendam itu akan mengganggu kehidupan rohani, mengapa demikian karena sangat bertentangan dengan kehendak ALLAH. Sebab dendam bersumber dari keinginan daging, percabulan kecemaran, hawa napsu, penyembahan berhala, suhir perseteruan perselisihan iri hati amarah kepentingan diri sendiri, percideraan  roh pemecah kedengkian kemabukan pestapora dan sebagainya. Barang siapa memelihara dendam  di dalam dirinya maka nasipnya akan bisa seperti Edom yang mendapatkan pembalasan dari ALLAH. Dendam juga sangat merugikan orang lain, karena jika dendam terlalu dalam seseorang juga bisa melukai orang lain bahkan sampai pada pembunuhan. Dendam bukan hanya dilakukan antara pribadi dengan pribadi, kelompok dengan kelompok atau kampung satu dengan kampung yang lain, suku yang satu dengan suku yang lain. Penyebab dari dendam  dari masalah yang kecil hingga masalah yang besar, dendam terjadi jika sudah menyangkut wilayah perbatasan karena itu yang paling berbahaya, mulai batas tanah kepemilikan satu dengan yang lainya, perbatasan kampung satu dengan kampung yang lain dan seterusnya. Oleh karena hanya berpegang pada Firman TUHAN,ROH KUDUS, satu kasih kepada ALLAH dan sesama yang akan mampu menghindarkan  dari hal- hal diatas.

Pembalasan atas dendam Edom kepada Bangsa Israel, yang dimusnahkan ALLAH bukan hanya manusia tetapi  makluk hidup yang laun seperti binatang dan tumbuhan  yang ada di wilayah Edom. Pertanyaanya, mengapa Edom dijadikan tanah yang tandus? ALLAH tidak ingin paska pembalasan atas Edom didiami kembali oleh kelompok-kelompok yang lain, di wilayah yang tandus sangat sedikit dihuni manusia sebab sangat sulit mengusahakan bahan makanan baik saat ini maupun ke depan.Sebenarnya bukan hanya  pada saat zamanya Yeheskhiel saja ALLAH melakukan hal diatas namun IA selalu memerintahkan pada umatNYA pada generasi-generasi sebelumnya seperti pada zaman Bangsa Israel menuju tanah perjanjian , setiap orang besar kecil dan binatang yang menghalangi perjalananya harus dimusnahkan. Sebab jika tidak dimusnahkan  akan mengganggu setabilitas hubungan  antara ALLAH dan umat Istael, mereka akan bisa terpengaruh kebiasaan buruk dan kepercayaan kepercayaan bangsa-bangsa dimana ia lalui menuju tanah Kanaan. Di dalam perjalanan Bangsa Israel  ke tanah perjanjian  mereka selalu mengeluh karena harus berjalan siang malam  melewati daerah-daerah yang berbahaya yaitu daerah padang gurun. Di tengah-tengah perjalanan mereka mengeluh lebih enak hidup di Mesir dan mereka ingin kembali ke Mesir dari pada melanjutkan perjalanan.

Pernyataan-pernyataan itu disampaikan kepada Musa, hal ini menujukan bahwa mereka adalah Bangsa yang tegar tengkuk yang tidak punya pendirian, disamping itu mempunyai egoisme yang tinggi. Mengapa bisa demikian, Bangsa Israel kala itu bukan tipe bangsa pejuang (petarung) disebabkan, apa yang dilakukan bukan semata-mata kemasyuran prinadi dan golongan tetapi karena kebenaran dan keadilan