Minggu, 26 Oktober 2014

SECERAH HARAPAN

 KONSEKWENSI LOGIS 

 Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena melanggar ketentuan-Nya dengan memakan buah pengaetahuan baik dan jahat secara otomatis putuslah hubungan Tuhan yang maha kudus dengan manusia yang penuh dengan dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Paska jatuh ke dalam dosa bagaimana dengan mereka? Adam dan Hawa memperanakan Kain dan Habil, berdasarkan jenis persembahan yang diberikan kepada Tuhan, Kain anak yang tertua Adam dan Hawa adalah seorang petani sehingga ia mempersembahkan hasil pertanianya. Dan Habil sebagai seorang peternak sehingga mempersembahkan domba hasil ternaknya. Pada saat keduanya memberikan persembahan ternyata  Kain tidak diterima oleh Allah sebaliknya Habil diterima oleh Dia, berawal dari hal inilah hubungan kedua kakak beradik menjadi buruk, bahkan Kain berniat untuk membunuhnya, apa penyebab sehingga Kain marah dan panas hatinya karena iri hati kepada sang adik yang persembahanya kepada Tuhan diterima. Panas hati adalah mengkristalnya ketidak puasan atas gagalnya persembahan miliknya, sehingga tidak sanggup untuk mengendalikan dirinya sehingga puncaknya melakukan pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri. Emosi yang memuncak menjadikan dia lupa diri, kehilangan akal sehat dan kesadaranya. Panas hati yang tidak terkendali membuat Kain menjadi kejam dan tidak ada lagi belas kasihan, hilangnya rasa kasih kain yang menyebabkan tidak segan-segan menghilangkan nyawa adiknya sendiri. Dan tidak menutup kemungkinan suatu saat  bisa tega membunuh orang lain juga. Kain berasumsi apabila ia membunuh Habil tidak akan ada saingan lagi dalam aktifitasnya melakukan persembahan kepada Allah, dia mengira dengan hanya seorang diri saja yang memberikan persembahan Dia akan menerimaNya, dengan sikap yang telah ditunjukan itu Allah justru memberikan hukuman kepadanya. " Bermuka muram" Orang lain bisa melihat kalau seseorang sedang marah itu melalui muka muram karena hal itu tidak bisa disembunyikan, hal itu muncul dari panasnya hati tercermin melalui muka,berawal dari situ penilaian apakah seseorang itu sedang marah atau tidak. Kalau  sesorang terlihat selalu bermuka muram maka bisa dinilai bahwa orang itu pemarah, sifat pemarah yang ada dalam pribadi Kain yang tidak terkendali puncaknya ia tega membunuh Habil yang notabene adiknya sendiri. Dampak dari terbunuhnya Habil oleh kakaknya sendiri apa bila dilakukan di era saat ini bisa sangat luas:
  1. Penghakiman masyarakat Penghakiman masyarakat bentuknya berbeda-beda karena berdasarkan kearipan lokal dan budaya masyarakat setempat, seorang pembunuh bisa diusir dari komunitasnya atau dikucilkannya dan bisa juga ada hukum gigi ganti gigi, mata ganti mata dan nyawa dibalas dengan nyawa (dihakimi masyarakat) walaupun sebenarnya praktek tersebut bertentangan dengan hukum negara. 
  2. Penghakiman negara Penghakiman oleh negara terjadi kepada setiap warga negara yang melanggar hukum, baik itu kepolisian, kejaksaan, pengadilan sedangkan untuk pidana khusus (korupsi )KPK dan pengadilan tipikor.
  3. Penghakiman Allah atau Pengadilan Allah terjadi apabila manusia melanggar ketetapan-ketetapan-Nya, yang dijadikan indikator pelanggaran kepada Allah dapat dipelajari dalam Alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru yang merupakan Firman-Nya sendiri. Mengapa ada penghakiman Allah, karena Dia adalah yang maha kuasa pemilik semua yang ada di dunia ini harus masuk dalam bingkai kekuasaan-Nya dan tidak ada yang boleh keluar dari pengawasaan-Dia. Sejak awal penciptaan, Allah telah membuat aturan main khususnya bagi manusia yang akan menaunginya, :"Semua buah yang ada dalam taman itu semuas boleh kamu makan tetapi buah yang ada ditengah taman itu tidak boleh kamu sentuh dan kamu makan nanti kamu akan mati". Tetapi karena Adam dan Hawa melanggar perintahNya itu makan mereka dan keturunanya sampai sekarang ini menanggung dosa tesebut.


 MANUSIA ADALAH MANDATARIS ALLAH 
 Manusia diciptakan untuk berkuasa atas semua binatang yang ada di udara( semua jenis burung), darat (semua jenis binatang darat) dan laut (semua jenis ikan dan binatang yang hidup dilaut), beranak cuculah dan bertambah banyaklah penuhilah bumi dan taklukanlah itu, oleh Dia kita supaya berkuasa namun tidak sewenang-wenang mepergunakan mandat itu untuk kepentingan diri sendir, kita boleh mempergunakanya secara terukur sesuai dengan kebutuhan pokok hidupnya. Dosa yang telah masuk dalam diri manusia Adam dan Hawa yang menyebabkan pelanggaran  hukum Allah tidak bisa dihindari, manusia telah menyalah gunakan wewenang yang dimandatkan kepada mereka, akibat dosa kehidupan manusia menjadi tamak dan menuruti keinginan daging yang bermuara pada pengkrusakan alam yang semakin hari semakin parah mengakibatkan: tanah longsor dan banjir melanda pemukiman-pemukiman komunitas-komunitas sehingga banyak korban nyawa dan harta benda. Untuk itu pengendalian diri dan pengendalian hati itu sangat penting dan selalu ingat akan Allah, "Ajar kami Tuhan menghitung hari hari agar kami beroleh hati yang bijaksana, Ajar kami Bapa hidup dalam dalam jalanMu agar rencanaMu digenapi". Resolusinya adalah hidup menurut Roh Kudus dengan hidup penuh dengan kasih, damai sejahtera, kemurahan, kebaikan dan lain-lain (buah-buah Roh). Apa hukuman Kain karena membunuh adiknya Habil, yang menyebabkan dia terhalau dari komunitasnya dan menjadi pengembara dan pelarian, karena berkat belas kasihan-Nya dia selamat dalam pengembaraan dan pelarianya karena ada dalam perlindungan Dia.
  1. Siapa yang mencoba membunuhnya akan dibalaskan tujuh kali lipat dari apa yang diperbuatnya kepada kain.
  2. Allah memberikan tanda kepada Kain bahwa dia adalah pribadi yang ada dalam pengawasan Allah.
 Kita adalah pribadi-pribadi kain zaman ini yang tetap menerima konsekwensi akibat dosa dan pelanggaran yang Adam dan Hawa perbuat sehingga terhalau dari Allah dan menjadi pelarian dan pengembaraan, tetapi yang menggembirakan, kita tetap dalam perlindungan dan pengawasan-Nya
Tuhan memberikan tanda kepada umat-Nya supaya kita tidak dibunuh dan kembali kepada kekuasaan iblis. Bentuk tanda yang diberikan pada umat yang telah ada dalam kasih karunia Allah adalah babtisan dan Roh Kudus yang tinggal tetap dalam hidup kita. Yang lebih harus disyukuri adalah mendapatkan warisan kerajaan-Nya itu. "Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus umat kepunyaan Allah sendiri". Yang tidak kalah pentingnya sebagai warga kerajaan Allah harus mampu bertumbuh seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, tidak berjalan menurut nasehat orang pasik tetapi yang kesukaanya adalah Firman Tuhan, merenungkan firman baik siang maupun malam. Sebagai warga kerajaan Allah juga harus berbuah lebat, berbuah kasih, suka-cita, damai sejahtera, kelemah lembutan, kebaikan dan kemurahan. Sedangkan bagi tumbuhan yang tidak pertumbuh ditebangnya dimasukan ke dalam api, sedangkan pohon yang berbuah ada benang merahnya dengan segala sesuatu yang diberikan kepada manusia supaya bertumbuh dan berkembang serta dapat dirasakan oleh banyak orang. Setiap orang yang diciptakan-Nya akan diberikan talenta oleh Dia. Yang menjadi pertanyaan, mau diapakan talenta yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia menurut kesanggupanya? Yang perlu renungkan dan dicermati, Tuhan memberikan atau menitipkan harta-Nya berdasarkan kesanggupan atau kemampuan dari diri masing-masing. Ia tahu kemampuan setiap orang untuk menerima tanggung-jawab dari-Nya, yang perlu dimengerti seberapapun talenta yang diberikan oleh Allah harus diusahakan untuk berkembang, yang diberi lima talenta dikembangkan menjadi sepuluh yang diberi dua menjadi empat. Semua yang telah diberikan-Nya harus dipertanggung-jawabkan oleh para hamba. Tuan dari hamba itu ternyata bukan pribadi yang pelit tetapi majikan yang murah hati karena selalu memberikan hadiah bagi setiap hamba yang menjalankan tugas dengan baik, Ia memuji kinerja mereka dengan perkataan"baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia engkau telah setia dengan perkara yang kecil, Aku akan memberikan tanggung-jawab dalam perkara yang besar dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu". Dalam dunia pendidikan ada istilah naik kelas, naik tingkat, lulus ujian, dalam dunia kerja ada istilah kenaikan jabatan semua itu karena prestasi baik dalam pendidikan maupun pekerjaan. Yang berbeda dari tuan dan hamba bukan hanya sekedar hadiah atas pristasinya namun kata "masuk turutlah dalam kebahagiaan tuanmu", tuan itu telah menganggap bahwa itu menjadi satu keluarga dan disitu ada perubahan setatus sosial dari para hamba-hamba tersebut. Sekarang bagaimana dengan hamba yang diberi satu talenta, ketika tuanya pergi ia menimbunya di dalam tanah ketika tuanya kembali hamba itu mengembalikanya dari jumlah satu tetap menjadi satu talenta. Hamba yang tidak mau mengembangkan talentanya Ia sebut hamba yang jahat dan malas, mengapa disebut jahat dan malas? Karena ia tidak bertanggung-jawab terhadap tugas dan kewajibanya, talenta yang satu tersebut akan diberikan kepada hambanya yang rajin yaitu hamba penerima lima talenta untuk tambahan. Selanjutnya tuanya berkata" Karena setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun yang ada padanya ia akan diambil dari padanya. Apa yang dimaksud kata mempunyai disini?
Adalah komitmen dan tanggung-jawab terhadap segala sesuatu yang telah diberikan kepadanya. Kita tidak boleh menafsir dan mengartikan ayat ini dengan kacamata duniawi atau realita hidup sehari-hari, kata mempunyai dan tidak mempunyai berkaitan dengan kemauan dan keinginan untuk melaksanakan apa yang telah dipercayakan kepada kita. Apa bila di dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan sudah menyatu untuk bertanggung-jawab dan melaksanakan tugas dengan baik dari segi hasil pasti sangat memuaskan dan kepercayaan dari tuan hamba itu akan semakin tinggi seperti penerima lima talenta dan dikembangkan menjadi sepuluh talenta, dengan kemampuanya hamba itu diberi tambahan satu talenta lagi. Begitu juga sebaliknya bagi hamba yang tidak mau mengembangkan talentanya akan dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap akan ada ratap dan gertak gigi. Hal diatas bisa disebut pristiwa kekinian dan pristiwa masa yang akan datang (eskatologi)atau dunia setelah kematian. 

 MODAL SOSIAL
 Berkaitan dengan kekinian Talenta atau uang yang dipercayakan kepada seorang hamba bisa dinilai dengan bentuk benda tetapi juga bisa dinilai dengan tanggung-jawab, inilah komitmen dari seorang hamba kepada tuanya. Hal diatas bisa diinterprestasikan dari berbagai sisi, baik sisi ekonomi, sosial budaya, politik. Tinjauan sosial budaya dari talenta berhubungan dengan relasi pribadi dengan pribadi, pribadi dengan komunitas dan komunitas dengan komunitas yang lain, seandainya relasi dengan orang lain itu sudah terganggu maka akan mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan, apa lagi yang menjadi sumber kesalahan itu berasal dari kita tentunya hal ini bisa menurunkan kepercayaan orang lain terhadap kita  atau yang lebih ekstrim lagi  sudah tersetikma negatif. Untuk itu di dalam berkomunikasi serta bergaul dengan orang lain harus hati-hati, di sinilah letak ujian berat dalam hidup, untuk itu kedewasaan iman kepada Allah juga menetukan kuwalitas  dalam bersosial budaya. Kita harus mampu berkomunikasi dengan kasih, dengan suka-cita, dengan kebaikan, kemurahan, kelemah lembutan dan tidak kalah pentingnya dengan penguasaan diri, kuncinya dalam bersosialisasi dan komunikasi selalu berani untuk merefleksi diri dan menghitung hari-hari supaya mampu menjadi orang yang bijaksana. Hidup di dalam jalan Tuhan supaya rencana Nya digenapi, karena di dalam Kristus ada nasehat ada penghiburan kasih, ada persekutuhan roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, maka sempurnalah suka-cita kita, sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan yaitu bagi kemuliaan Allah Bapa. Inilah dasar dan pondasi kita dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain baik pribadi maupun dalam komunitas dan ini menjadi modal sosial bagi kita untuk mengarungi bahtera kehidupan. AMIN

 KEBAHAGIAAN DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN 
  TINJAUAN EKONOMI DALAM TALENTA

Dalam perikup ini Tuan itu sebelum pergi mempercayakan talenta atau uangnya kepada hamba-hambNya,  setelah beberapa waktu tuaanya kembali, hambNya yang dipercaya dengan lima talenta berkembang menjadi sepuluh talenta . Hamba yang dipercaya dua talenta berkembang menjadi empat talenta, hamba yang dipercaya satu talenta tidak dikembangkanya sehingga jumlahnya tetap satu artinya hamba tersebut tidak mengembangkan talentanya. Dalam perkembanganya banyak orang yang mengartikan kata ekonomi itu erat hubunganya dengan soal kelangsungan hidup manusia, ekonomi juga diartikan dengan mata pencaharian atau pekerjaan. Dalam Globalisasi ekonomi juga berkonotasi eksistensi seseorang atau gengsi, ekonomi yang melimpah yang ia miliki bisa untuk melakukan apa saja yang disukai. Faskta di lapangan kehidupan seseorang yang memiliki ekonomi yang melimpah mampu mengubah segalanya termasuk kebijakan negara sekalipun . Apakah itu yang dikehendaki tuan kepada hamba-hambanya, talenta atau uang adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan yang diberikan Allah kepada kita yaitu kemuliaan  Bapa. Sebagai hamba kita diberikan tanggung-jawab oleh tuan kita namun acap kali justru menyalah gunakan wewenang. Di dalam perikup ini Tuhan Yesus membuat perumpamaan penggarap kebun anggur, sebelum tuan yang mempunyai tanah pergi ia membuat kebun anggur-selanjutnya membuat pagar-membuat pemerasan anggur-membuat menara untuk tempat jaga-lalu si empunya kebun menyewakan kepada orang lain. Menjelang panen ia pulang dan mengutus hambanya untuk menayakan pembagian hasil namun yang terjadi berbeda dengan kenyataanya, pesuruh itu dianiaya lalu disuruh pulang dengan tidak membawa hasil, demikian pula dengan hamba yang ke dua hasilnya lebih parah karena hamba tersebut dibunuh. Utusan yang ke tiga yang diutus oleh pemilik kebun anggur itu adalah anaknya, mengapa harus anaknya? karena utusan untuk meminta bagi hasil kebun anggur yang selalu  berakir dengan penganiayaan dan berujung kematian. Dia berpkir apabila yang diutus anaknya, para penggarap-penggarap kebun itu menjadi segan lalu memenuhi hak tuanya soal bagi hasil perkebunan anggur akan diberikanya. Tetapi yang terjadi sebaliknya mereka membunuh pemilik kebun anggur itu, dengan tamaknya berpikir bahwa dengan membunuh ahli waris mereka akan memiliki kebun anggur tersebut, para penggarap kebun anggur itu menyalah gunakan wewenang dengan memperkaya diri sendiri dan menguasai aset, demi harta kemewahan mereka rela mengorbankan orang lain.
 Para pengikut Kristus sering tidak menyadari bahwa diri mereka sama dengan penggarap-penggarap kebun anggur itu yang serakah ingin menguasai sesuatu yang bukan menjadi hak miliknya, untuk itu selagi Allah masih memberikan kesempatan hendaklah kita bertobat dan berlaku seperti yang difirmankan-Nya yaitu kembali kepada hidup sesuai jalan yang telah Ia gariskan. Apa bilakita bebal, kita akan dibinasakan oleh Dia, dalam setatus sosial bangsa Israel budak adalah setatus yang paling rendah karena sudah terbeli oleh tuanya, kehidupanya dan masa depanya sangat tergantung dari kebaikan dan kebijaksanaan pemilik budak. Seorang budak harus tunduk dan patuh sehingga  pada zaman itu digolongkan dalam manusia bermasa depan curam,
Di sini Yesus berkata sebaliknya Ia mengatakan "batu yang telah dibuang oleh tukang batu telah menjadi batu penjuru", hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaip dimata orang percaya. apabila sesuatu telah dibuang oleh pemiliknya berarti barang tersebut sudah tidak tidak berguna atau sudah menjadi sampah, di sini konteksnya berbicara masalah batu yang sudah dibuang oleh tukang batu, dengan kata lain batu tersebut sudah tidak mungkin lagi di gunakan untuk bahan bagunan. Oleh Tuhan Yesus barang yang tidak bernilai" atau batu yang telah dibuang oleh tukang bangunan menjadi batu penjuru",batu penjuru adalah batu yang sangat bernilai karena dari hal yang tidak menentukan (dominan) menjadi batu yang sangat penting. Bahasanya sekarang adalah seseorang yang semula dianggap remeh menjadi sesorang yang kehadiranya dinanti dan sangat dominan, intinya sebagai hamba Kristus kehadiran kita harus mampu menjadi agen perubahan yang lebih baik atau transpormator dalam semua hal, dalam kegiatan bisnis sekalipun juga harus berkeadilan sosial(melakukan perdagangan yang adil). Lebih khusus lagi Kristus berbicara tentang kerajaan Allah, kalimat itu  mewakili semua yang telah diberikan kepada kita dapat diambilnya apabila tidak sanggup menjaga eksistensiNya, sebagai warga kerajaan Allah kita harus membawa nama yang harum bagi kerajaan Allah supaya dapat dikenal oleh bangsa lain atau orang yang belum masuk menjadi warga kerajaan tersebut.

TINJAUAN TALENTA DALAM POLITIK
Anggapan masyarakat bahwa berpolitik itu adalah berpartai(masuk menjadi anggota sebuah partai politik) dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan itu adalah pandangan yang kliru, sejatinya berpolitik adalah segala aspek yang terjadi dalam sebuah negara. Proses penyelenggaraan negara oleh eksekutif, proses pengawasan Legeslatif atas kinerja eksekutif. Proses legeslasi antara eksekutif dan legeslatif dan proses menyusun anggaran antara kedua istansi pemerintahan itu juga disebut politik, demikian juga dengan hubungan antara rakyat dan pemerintah adalah juga proses politik. Yang menjadi pertanyaan apakah talenta bisa ditinjau dari sisi politik? Seorang tuan sebelum pergi menitipkan talenta kepada hambanya yang pertama diberi lima talenta dan dikembangkan menjadi sepuluh talenta, hamba yang lain diberi dua talenta lalu oleh hamba itu dikembangkan menjadi empat talenta. Selanjtnya hamba ke tiga diberi satu talenta tetapi oleh dia tidak di kembangkan tetapi hanya disimpan saja, setelah tuanya pulang di kembalikanya satu talenta itu kepada pemiliknya satu talenta itu tanpa dikembangkan sama sekali. Apa yang dilakukan oleh tuan kepada hamba-hambanya berkaitan dengan talenta adalah: ekonomi politik dan politik ekonomi karena ekonomi tidak bisa dipisahkan dari politik baik langsung maupun tidak langsung. Ekonomi politik langsung adalah proses mempengaruhi antara satu dengan yang lain, antara pribadi dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, negara dengan negara yang lain dalam kegiatan perekonomian. Ekonomi politik tidak langsung, kegiatan ekonomi politik yang menyentuh wilayah kebijakan dan aturan perundang-undangan mulai dari pemerintahan tingkat bawah sampai pemerintahan tingkat atas. Politik ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh negara kepada masyarakatnya berkenaan dengan kewajiban dan tanggung-jawabnya untuk menyejahterakan masyarakat. Sebagai sebuah istitusi negara harus mempunyai regulasi dalam bidang ekonomi sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dan alat untuk mengatur supaya tidak ada yang lebih dominan dalam melakukan ekonomi di Indonesia, dengan aturan dan peraturan akan tercipta setabilitas nasional dalam bidang ekonomi serta kesenjangan sosial semakin hilang. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang 1945 sebagai landasan Idial bangsa dan sumber dari segala sumber hukum bangsa, sehingga dalam peri kehidupan berekonomi pun juga harus menganut sistim ekonomi pancasila. Untuk saat ini faktanya yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin karena sumber-sumber produksi dan distribusi dikuasai dan dikontrol oleh para pemilik modal dengan membeli kebijakan dan membeli para pembuat regulasi. Dengan dominasi itu yang celaka adalah pelaku ekonomi mikro yang sangat kesulitan mengakses permodalan dan pemasaran produknya, untuk itu para pelaku ekonomi mikro harus bersatu untuk membuat usaha bersama, dengan usaha tersebut diharapkan mampu mengimbangi pelaku perseorangan dan kelompok yang memiliki modal besar. Hanya dengan pertolongan kuasa Roh Kudus dan kuasa firman pasti dimampukan.


 MEMBERI DAN PEDULI 
BERKAITAN DENGAN ESKATOLOGIS 
Semua manusia yang ada di dunia ini akan mengalami hal yang sama yaitu penghakiman terakhir, untuk itu penentuan ada dalam pribadi masing-masing, kalau kita mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan dan juru selamat tentunya akan menempati tempat yang namanya Yerusalem baru. Sebelum kita menginjak Yerusalem baru ada yang namanya penghakiman, fungsi penghakiman adalah pemisahan yang satu dengan yang lain seperti Ia memisahkan antara domba yang dipisahkan dengan kawanan kambing, kambing sendiri  akan dipisahkan disebelah kiri. Eskatologis itu  sendiri juga tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kekinian dan masa yang lalu karena: kerajaan-Nya disediakan ketika dunia belum dibentuk, penghakiman juga ada hubunganya dengan kata memberi: Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan - Ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum - Ketika Aku menjadi orang asing kamu memberi Aku tumpangan - Ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian - Ketika Aku sakit kamu merawat Aku - Ketika Aku dalam penjara kamu mengunjungi Aku. Yang paling menarik disini adalah"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan kepada seorang saudaraKu yang paling hina ini, engkau telah melakukan untuk Aku", memberi dan peduli kepada yang paling hina engkau telah melakukan untuk Aku, apa maksudnya? hal ini mau menunjukan kepada semua orang bahwa:
  1. Kerajaan Surga itu tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain
  2. Di dalam Kerajaan Surga tidak ada penderitaan tetapi sebaliknya bahwa di dalam Surga yang ada suka-cita dan damai sejahtera serta saling mengasihi antara satu dengan yang lainya.
 Bagaimana dengan domba yang ditempatkan disebelah kiri-Nya, "Enyahlah hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah engkau ke dalam api yang kekal yang telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya, jawaban sebaliknya juga diberikan kepada mereka: - Ketika Aku haus engkau tidak memberi Aku minum - Ketika Aku lapar engkau tidak memberi Aku makan - Ketika Aku menjadi orang asing kamu tidak memberikan Aku tumpangan - Ketika Aku telanjang kamu tidak memberikan Aku pakaian - Ketika Aku sakit dalam penjara engkau tidak melawat Aku. Yang paling menarik lagi disini adalah: "Aku berkata kepadamu sesungguhnya yang tidak kamu lakukan untuk seseorang yang paling hina ini kamu juga tidak melakukan juga untuk Aku", ternyata bahwa ketidak pedulian dan tidak suka memberi kepada yang dianggap hina inilah yang diperhitungkan-Nya atau tidak tinggal dalam kerajaan Surga. Iman kepada Kristus atau tidak dan menjadi pengikut-Nya atau bukan, bisa dilihat dari kepedulian dan suka memberi kepada orang yang dianggap paling hina.

MEMBERI DAN PEDULI 

 Di dalam hukum kasih itu ada" Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan jiwamu dan dengan segenap akal budimu, itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah" kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Yang harus kita cermati ialah kata hukum yang ke dua yang sama dengan itu, kasih itu melebihi:
  1.  Karunia bernubuat
  2.  Mengetahui segala rahasia dan
  3.  memiliki seluruh pengetahuan dan
  4.  Sekalipun memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, namun apabila tidak memilki kasih sama  sekali tidak berguna.
 Sebab kasih itu, sabar, murah hati, tidak cemburu. ia tidak memegahkan diri, tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntunganya sendiri, dia tidak pernah menyimpan kesalahan orang lain, ia tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi bersuka-cita karena kebenaran, ia menutupi segala sesuatu dan percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. Untuk menuju ke depan sampai kepada eskatologis harus selalu hidup dengan kasih dengan tidak hidup penuh kepura-puraan, menjauhi yang jahat dan melakukan kebenaran, hidup saling mengasihi sebagai saudara. Saling mendahuluhi dalam memberi hormat, jangan sampai kerajinan kita kendor dan selalu menyalakan Roh kudus yang ada dalam hidup kita sebagai dasar untuk melayani Tuhan sehingga kita selalu bersuka-cita dan selalu berharap kepadaNya. Dengan selalu bersabar dalam kesesakan, selalu bertekun dalam doa, membantu orang-orang kudus dan selalu berusaha memberi tumpangan, memberkati seseorang yang telah menganiaya dan tidak boleh mengutuk. Bersuka-citalah dengan orang yang bersuka-cita, menangislah dengan orang yang menangis, untuk itu hendaklah sehati sepikir dalam kehidupan bersama. Jangan memikirkan perkara-perkara yang tinggi tetapi arahkanlah kepada pikiran yang sederhana, jangan menganggap dan merasa diri kita pandai, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan dan lakukanlah apa yang baik bagi semua orang, hidup damai dengan banyak orang. Jangan menuntut pembalasan tetapi berilah tempat pada murka Allah, sebab ada tertulis " sebab pembalasan itu adalah hak-Ku", memberikan makan dan minum pada seteru, jangan kalah dengan kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. 
Tetapi sangat berbeda prilakunya dengan golongan kambing karena selalu hidup penuh kasih yang berpura-pura baik dalam berteman maupun dalam persaudaraan, sikap yang begitu sangat berbahaya karena bisa menghancurkan dari dalam, inilah yang disebut musuh dalam selimut "srigala berbulu domba" yang sukanya mengadu domba pribadi yang satu dengan pribadi yang lain, kelompok yang satu dengan yang lain dengan tujuan untuk mencari keuntunganya sendiri. Orang yang demikian suka dan mau menjadikan tumbal orang lain demi kesuksesan hidupnya sendiri, untuk bisa memfilter diri kita apa yang harus dilakukan:
  1.  Rajin mengorbarkan semangat dalam melayani Tuhan dengan roh yang menyala-nyala
  2.  Selalu hidup dengan penuh suka-cita dan selalu brtharap kepada kemurahan Kristus
  3.  Bertekun dalam doa, membaca firman Tuhan dan rajin dalam menghadari pertemuan pertemuan ibadah
 Bagaimana yang berkaitan dengan sesama?
  1. Membantu mereka yang berkekurangan terkusus orang-orang kudus dan usahakan untuk selalu memberi tumpangan
  2. Memberkati kepada orang yang selalu menganiaya dan jangan sampai kita mengutuknya
  3. Kita harus tau situasi-bersukacita dengan orang yang bersuka-cita dan menangislah dengan orang yang sedang menangis
  4. Hendaklah sehati sepikir dalam hidup dengan sesama, tanpa sehati sepikir tidak mungkin kita mampu berinteraksi dalam masyarakat, dalam gereja dan dalam bernegara.
 Yesus semasa hidupnya selalu  mengajarkan dan menjalankan sikap hidup yang sederhana, selalu menghargai kehidupan dibandingkan dengan yang lain khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia (makan minum dan pakaian). Yesus selalu mencari dan mencari kehendak Bapa niscaya semua itu ditambahkan oleh Tuhan. Ia selalu bekerja mengumpulkan harta di Surga sebagai tujuan hidup sedangkan harta dunia ini hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan itu, kita harus mampu menguasai alat itu. Kepandaian atau pengetauan, kebijaksanaan dapat kita cari dengan cara meminta kepada Allah dan belajar dengan tekun, apa bila kita penuh dengan Roh Kudus secara otomatis pengetahuan dan kebijaksanaan ada dalam hidup kita untuk itu jangan menganggap diri kita itu pandai dan hendaklah hidup kita mau diatur dan diarahkan oleh kehendak Roh Kudus. Ujian sesungguhnya iman kita dalam menghadapi hidup ini adalah idividulime yang bermura pada keinginan daging oleh karena itu dengan hidup menurut Roh kudus dan Firman Tuhan kita akan mampu untuk melaluinya, berharaplah dan teruslah berharap kepada Tuhan kita mampu menjalani tantangan hidup.