Senin, 06 Januari 2014

KHOTBAH DI BUKIT DI ATAS BUKIT PART. VII

HARTA ITU ALAT BUKAN TUJUAN
  Dalam kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari harta, karena harta (uang) alat untuk barter kebutuhan hidup, baik kebutuhan primer atau sekunder oleh karena semua manusia mencarinya, sampai sampai untuk mengejar harta rela melakukan dan mengorbankan harga dirinya. Melihat dari fenomena hidup manusia pertama Adam dan Hawa sampai kepada kedatangan Kristus di bumi bahwa harta adalah salah satu penyebab terjrumusnya manusia kedalam dosa, untuk itu Yesus berkata: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi", di bumi ngengat dan karat merusaknya, membongkarnya serta mencurinya". Disini ada dua hal yang dapat menghilangkan harta:
Ngengat : melubangi uang yang berbentuk kertas atau berbahan plastik sehingga harta itu menjadi tidak laku untuk bertransaksi Sedangkan karat proses merusak uang tersebut adalah: Cara merusaknya dimulai dari tempat penyimpananya, khususnya apabila tempat tersebut dibuat dari besi, sedangkan uang yang bisa kena karat apa bila uang tersebut dibuat dari logam.
Hal yang ke dua yang dapat menghilangkan harta adalah pencuri,
Hal itu dilakukan oleh manusia dengan berbagai tujuan: Bagi orang miskin mencuri untuk menyambung hidup baik pribadi maupun seisi keluarganya, karena tidak punya alat produksi untuk sarana mencari uang maka pribadi tersebut berpikir dan bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pencuri. Untuk saat ini pencuri menjadi sebuah profesi sesorang untuk mengumpulkan harta. Namun yang lebih menyakitkan lagi mereka mencuri untuk modal berjudi dan untuk membeli minuman keras yang memabukan. Iblis tahu bahwa harta itu sangat setrategis sebagai alat untuk menjadikan manusia pengikutnya dengan memberikan harta benda sebagai kompensasi, banyak orang yang tergiur dengan harta yang diberikan oleh iblis, sehingga banyak orang yang rela menukarkan iman kepada Kristus dengan harta yang melimpah dan kembali kepada cengkraman penguasa kegelapan. HARTA DI SURGA Yang disebut sesuatu yang berharga dan bernilai sebenarnya bukan hanya yang bewujud harta benda yang laku di jual dan bisa dipertukarkan, disini Tuhan Yesus menunjukan kepada kita tentang harta yang tidak bisa di curi dan harta yang tidak bisa dirusak oleh ngengat dan karat yaitu "harta di Surga". Yang menarik disini adalah perkataan Tuhan Yesua berkenaan dengan harta " Karena dimana hartamu berada disitu hatimu berada", harta adalah pusat pertempuran antara kuasa kegelapan dan kuasa terang Kristus, kedua kekuatan itu berusaha saling mempengaruhi hati manusia, kalau sudah demikian hasil akhirnya tergantung manusianya itu sendiri, lebih dominan pengaruhnya Terang Kristus atau kuasa kegelapan si iblis. Itu adalah dua pilihan yang harus dipilih oleh manusia (di dalam dunia ada dua jalan, lebar dan sempit, yang lebar api jiwamu mati yang sempit itu hidup berglori. Kalau hati kita dikuasai terang Kristus makanya kita harus mampu menguasai harta tersebut untuk misi Kristus dan menjadikan harta itu hanya sebagai alat bukan tujuan yaitu Allah dipermuliakan di dunia ini sehingga cara cara memperolehnya pun sesuai yang Ia tetapkan:
  1.  Dengan bekerja sesuai dengan yang Tuhan berikan, bekerja itu kita menerima upah
  2.  Menerima hadiah atas prestasi kerja yang kita lakukan
  3.  Pemberian perorangan atau kelompok yang tidak mengikat atau tendensi tertentu
 Sebaliknya kalau kita mengikuti iblis harta itu yang menguasai hati dan pikiran kita, sedangkan cara-cara yang dipergunakan pun dengan yang disebutkan dalam perikup ini yaitu mencuri. Memang segala upaya dilakukan untuk mendapatkan harta, disini yang bisa menentukan besar kecilnya iman kita kepada Kristus, karena antara harta dan hati hanya beda tipis artinya harta bisa menguasai hati manusia. Kalau hati kita sudah dikuasai harta celakalah masa depan dan dan hidup kita karena demi mendapatkan harta seseorang bisa rela melakukan apa saja demi mewujudkanya. Namun bagaimana supaya hati kita mampu menguasai harta itu, kita harus selalu berdoa minta sama Tuhan supaya mampu menguasai diri tidak tergoda oleh harta, jangan sampai hidup kita itu hanya untuk mencari harta namun harta yang kita punyai sebagai alat dari Tuhan untuk mempertahankan hidup.

 MATA DAN HARTA
 Antara harta dan mata jelas tidak ada hubungan secara langsung namun kalau kita mencermati dengan benar atara mata dan harta ada hubungan yang sangat erat sekali. Dilihat dari pungsinya mata itu untuk melihat segala sesuatu termasuk melihat  harta, oleh karena itu baik buruknya prilaku manusia juga tergantung dari penglihatan yang dilakukan oleh mata, apakah mata berpungsi dengan baik atau tidak. Tuhan Yesus menggambarkan mata sebagai pelita yang mampu menerangi dan membawa anggota tubuh pergi ke mana pun, bagaimana apabila mata kita sedang sakit atau sedang tidak normal penglihatanya, apa lagi mata itu menjadi buta jelas tidak lagi melihat terangnya dunia ini. Di sini yang dikatakan Yesus bukan hanya bicara dua mata jasmani yang kita miliki namun juga berbicara tentang mata rohani. Apabila mata rohani dikuasai oleh Kristus maka harta tidak menjadi tujuan pokok dalam hidup kita namun harta menjadi alat untuk mencapai tujuan hidup yaitu kemuliaan nama Tuhan. Baik atau tidak berkenan kepada Allah atau tidak tergantung dan mampukah dalam mengatur harta yang kita miliki. Harta bisa menjadi penyebab jatuhnya manusia ke dalam dosa, karena alat yang digunakan untuk mengukurnya adalah setatus sosial dan iman seseorang di masyarakat adalah harta benda. Sesaleh dan sebaik apapun kehidupan di masyarakat kalau tidak mempunyai harta yang banyak tidak akan dipandang orang, namun sebaliknya ketika moralnya kurang, integritasnya di masyarakat juga kurang tetapi mempunyai harta benda yang melimpah ia akan di hargai orang dan mempunyai setatus sosial yang tinggi di masyarakat. Mengapa demikian karena mata rohani dan pikiranya sudah dibutakan oleh harta, dengan harta mereka bisa berkuasa dan membeli kekuasaan. Di semua lini dan semua level struktur masyarakat dan struktural di pemerintahan jual beli perkara, jual beli jabatan, merekayasa persoalan demi keinginan pribadi dan golongan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi untuk itu Tuhan mengatakan "hati yang gelap". Untuk itu mata hati kita harus di sucikan oleh darah Kristus supaya dijauhkan dari hati yang gelap dan diisi dengan hati yang menyembah Tuhan, hati yang mengasihi dan memujiNya. Untuk itu dalam hidup kita jangan sampai ada pikiran, perkataan dan perbuatan tertuju pada harta,  namun sebaliknya pikiran perkatan dan perbuatan kita dikuasai oleh Allah ada di dalam Kristus. Di dalam kehidupan kita ada dua jalan, jalan yang lebar, jalan yang penuh kesenangan duniawi tetapi ujungnya menuju maut sedangkan jalan yang sempit adalah jalan yang penuh dengan kesengsaraanm namun ujungnya penuh dengan damai sejahtera bersama dengan Bapa di Surga. Inilah jalan yang harus kita pilih yaitu jalan yang penuh dengan suka cita dan kesenangan sesaat namun tidak berbahagia atau memilih jalan yang penuh dengan kepaitan pencobaan namun akan menemui kebahagiaan. Untuk itu jangan menjadi orang yang suam-suam kuku atau berkepala dua yang sangat dibenci oleh Tuhan maka dari itu kalau pilih mempertuankan mamon (harta) ya pilih mamon begitu juga kalau memilih mempertuankan Kristus ya harus memilih Dia dengan sepenuh hati. Kata Rasul Yohanes orang yang demikian akan dimutahkan-Nya. Jangan sampai kita salah memilih jalan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar