Selasa, 21 Januari 2014

KHOTBAH DI ATAS BUKIT PART. VIII

MAT 6:25-34
 KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG I
 " Jangan kuwatir akan hidupmu, apa yang hendak kamu makan dan minum dan janganlah kuwatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai". Kebutuhan yang paling pokok manusia adalah makan dan minum, apa bila tidak terpenuhi keduanya itu akan mengakibatkan kematian, oleh karena itu sudah sewajarnya apabila dalam pemenuhanya ada rasa kekawatiran karena rasa itu adalah manusiawi. Kekawatiran manusia akan makanan dan minuman jika disandingkan dengan kehidupan burung-burung di udara yang tidak melakukan pekerjaan namun Dia pelihara"bukankah kamu melebihi burung-burung itu". Sebenarnya Yesus ingin menunjukan bahwa manusia mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada semua ciptaan yang lain termasuk burung-burung di udara, kelebihan manusia dibandingkan ciptaan yang lain adalah:
  1. Semua ciptaan-Nya kecuali manusia diciptakan hanya dengan perkataan Allah sedangkan manusia memakai bahan baku yaitu debu tanah Ia menjadikan manusia segambar dengan Dia. 
  2. Manusia diciptakan disertai akal budi sedangkan hewan hanya disertai naluri saja. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa untuk memenuhi kebutuhan hidup harus: 
  3. a. Memenuhi kebutuhanya dengan bekerja keras membanting tulang b. Semak duri dan rumput yang bisa dihasilkanya
  4. tumbuh-tumbuhan dipadang yang akan menjadi makananmu
  5. Dengan berpeluh semua manusia di dalam mengusahakan makananya.
 Empat hal diatas merupakan konsekwensi dari Allah atas kehidupan manusia paska jatuh ke dalam dosa berkenaan dengan kebutuhan pokoknya. Mau tidak mau suka tidak suka  Adam dan Hawa beserta keturunanya sampai kesudahan jaman harus menjadi manusia kerja, Makanya Tuhan Yesus mengingatkan kepada kita soal keistimewaan manusia dibandingkan dengan burung-burung diudara, bahwa manusia berakal budi sehingga dalam mengusahakan kebutuhan hidupnya harus bekerja keras, membanting tulang sampai berpeluh. Dia juga mengingatkan"bahwa hidup lebih penting dari pada makanan", mari kita belajar dari Tuhan Yesus ketika Ia ada dalam pencobaan dipadang gurun ketika Dia baru menyelelesaikan puasa empat puluh hari empat puluh malam sebagai manusia sejati juga akan merasakan lapar yang sangat hebat, makanya iblis menghampiri-Nya lalu menawarka:"Jika Engkau anak Allah ubahlah batu ini menjadi Roti, namun jawab Yesus kepadanya:"Manusia hidup bukan dengan roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah". Secara manusiawi Yesus juga membutuhkan makanan untuk mengusir rasa lapar namun kealahan-Nya sadar bahwa semua yang dilakukan adalah kehendak Bapa dan yang dikatakan-Nya adalah sifat keallahan-Nya. Makanan sebagai sarana untuk hidup bagi manusia kenyang menjadi ukuranya. Seumpama dalam kehidupan kita kurang terpenuhi dalam hal makanan maka kehidupan kita juga akan terganggu begitu juga sebaliknya apabila kita dalam hal makan selalu kekenyangan atau kelebihan juga tidak baik bagi tubuh kita karena akan menimbulkan banyak penyakit. Apa yang menjadi tujuan para pengikut Kristus, makan untuk hidup atau hidup untuk maskan, kalau hidup kita hanya menuruti keinginan tidak akan ada habisnya karena manusia tidak akan pernah puas, bertolak dari pristiwa-pristiwa yang sangat memilukan dalam kehidupan sehari-hari demi sesuap nasi mau melakukan tidakan-tindakan yang melanggar baik hukum Allah, hukum negara dan norma masyarakat. Kesenjangan ekonomi yang sangat tajam antara yang kaya dan yang miskin yang menyebabkan hal ini terjadi, dalam situasi inilah seharusnya pengikut Kristus menyatakan kasih dan kepedulianya terhadap sesama yang dalam penderitaan.

KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG. 2

 Orang yang diberi banyak berkat oleh Tuhan tetapi takut berbagi dengan saudaranya seiman apa lagi dengan sesamanya yang lain yang tidak seiman. Dalam kekinian masih sangat relevan apabila kita meneladani cara hidup jemaat mula-mula yang selalu bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, persekutuan, memecah-mecahkan roti dan berdoa, inilah contoh hidup dalam kebersamaan dengan tidak memandang suku bangsa, bahasa, agamanya dan setatus sosialnya. Mereka sehati, sepikir dalam satu kasih satu jiwa satu tujuan bagi kemuliaan Bapa, kehidupan yang demikian yang membuat pertumbuhan iman, solidaritas dan kepedulian dengan sesama dan banyak orang menjadi tetarik terhadap pengajaran Kristus. Begitu juga dengan hidup kita saat ini jika bisa sehati sejiwa dalam satu kasih satu tujuan kita juga mampu mendatangkan kerajaan-Nya di dunia ini. Hidup penuh dengan kekawatiran itu manusiawi, yang perlu diingat jangan menjadikan kekawatiran itu suatu  alasan untuk kita tidak semakin semangat untuk selalu dekat dengan Allah dan mengerjakan semua yang telah Ia tetapkan. Kita harus selalu menyelaraskan antara iman dan dalam bekerja untuk meneruskan hidup pemberian-Nya, Iman dan perbuatan harus selalu seiring sejalan sehingga rasa takut dan kawatir yang sering mengganggu dan membayangi langkah hidup, kita serahkan kepada Dia. Apabila hidup kita itu hidup penuh dengan kasih maka akan terasa ringan karena berat sama dipikul ringan sama dijinjing, kasih adalah hidup yang saling memberi saling mempedulikan sesama, namun liberalisasi dan kapitalisasi yang mengedepankan keuntungan pribadi juga telah merasuki jemaat sehingga tugas-tugas pelayanan itu dihitung dengan untung rugi, kalau pelayanan itu menguntungkan kehidupan kita baru dijalani tetapi kalau pelayanan itu tidak menguntungkan bahkan harus keluar  uang untuk bahan bakar dari kantong kita sendiri maka tugas tersebut kita abaikan. Untuk saat ini siapa yang mengatur proses-proses dan kerja pelayan adalah kekuatan uang. karena liberalisasi dan kapitalisasi tidak mengenal kepedulian kepada sesama, tetapi siapa yang mendatangkan keuntungan yang ia pedulikan, begitu juga sebaliknya mereka hanya mau melakukan dengan modal sedikit tetapi untungnya banyak (prinsip dan motif ekononomi). Yang menjadi pertanyaan apakah kita mau dan sehati sepikir, dalam satu kasih satu jiwa dan satu tujuan dengan orang orang miskin yang tidak mempunyai alat produksi. Para kapital tentunya makanan lebih pokok dan penting dari pada hidup oleh karena itu bagaimana supaya kita dapat menghargai hidup, tetap fokus pada hidup benar dihadapanNya. Jangan sampai berhenti untuk berharap dan bekerja bagi Dia, seperti perkataan Rasul Paulus"" sebab aku yakin bahwa penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diberikan kepada kita". 
Sekarang bagaimana cara  dalam hidup kita, mampu mempertahankan kekudusan dan kebenaran Allah, begitu juga dengan tubuh kita: Tuhan Yesus berkata"tubuh lebih penting dari pakaian". 
Tubuh adalah bait Allah sebagai representasi dari jiwa dan roh, selama masih ada dan tinggal di dunia tubuh tidak bisa dipisahkan dari jiwa dan roh untuk itu ketiga komponen itu harus seiring sejalan dan harus menjadi pribadi yang utuh. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan hidup juga harus berjalan bersama-sama, pribadi yang utuh harus mampu memfungsikan semua, kalau salah satu bagian dari manusia itu ada yang sakit maka semua pasti merasakan sakit juga. 

KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG. 3

Daud mengatakan " hati yang gembira adalah obat, seperti obat hati yang senang, tapi semangat yang patah keringkan tulang, hati yang gembira Tuhan senang". Dengan alasan itu bahwa tubuh lebih penting dari pada pakaian karena tubuh mewakili kehidupan manusia karena: 1. Manusia adalah ciptaan Allah 2. Tubuh bagian dari tujuan hidup manusia dalam memuliakan-Nya 3. Tubuh adalah bait Allah sedangkan pakaian adalah buatan manusia 4. Pakaian itu hanya alat atau sarana hidup sehari-hari yang tidak menyentuh pada kehidupan setelah kematian 5. Pakaian itu berkenaan dengan etika sosial kemasyarakatan karena jika seseorang tidak berpakaian itu dianggap tidak etis namun manusia tetap bisa hidup tanpa mengenakan pakaian. Pakaian adalah sarana dan prasarana yang ada kaitanya  dengan etika dan moral dalam kehidupan bermayarakat, kalau kita mau kembali kepada kehidupan manusia Adam dan Hawa di taman Eden mereka dalam keadaan telanjang, mereka tidak menyadari jika mereka dalam keadaan telanjang. Mereka baru menyadari dan tahu bahwa mereka telanjang setelah mereka melanggar perintahNya untuk tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat ditengah taman Eden. Paska peristiwa pelanggaran itu mereka punya rasa malu dan masing-masing dari mereka saling menyembunyikan diri dan saling menutupi auratnya. Perasaan malu yang awalnya sangat natural dengan hanya  ditup dengan dedaunan, selanjutnya mereka membuat tutup aurat dengan kulit binatang, namun seiring dengan bertambahnya jumlah manusia seiring mereka beranak cucu, bersamaan dengan itu pula mereka juga berkreasi berkenaan dengan penutup aurat yang namanya pakaian. Bahkan sekarang ini berpakaian/ berbusana semakin berpareasi dan berlomba-lomba membuat desain model busana, dalam perkembanganya berpakaian tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan hidup manusia. Apa lagi di era globalisasi penampilan dalam berbusana sangat menunjang popularitas dan setatus sosial seseorang di hadapan masyarakat. Cara berpakaian, mewahnya berpakaian dan modelnya untuk sekarang ini bisa menjadi ukuran seseorang itu kaya atau miskin, oleh karena itu demi penampilan yang menarik seseorang mau melakukan apa saja termasuk menjual sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya dalam hal ini menjual iman kepada Kristus demi menjaga penampilan di depan orang banyak. Dalam situasi dunia yang demikian peranan iman bagi para pengikut Kristus sungguh amatlah besar, disinilah ujian iman yang sesungguhnya, mampukah kita menjadi pembeda di zaman neoliberalisme ini karena manusia untuk mencapai tujuanya rela menghalalkan segala cara untuk tidak mau kalah dengan yang lain soal berpakaian. Sekarang ini pikiran dan tindakanya sangat hedonis, pada hal kehidupanya sangat jauh dari prinsip-prinsip iman Kristen yang bersumber dari kekuatan dan kebenaran Firman Tuhan. Yang terutama di dalam hidup ini adalah"carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu", kalau di dalam kehidupan yang kita kejar adalah kebenaran Allah dengan sendirinya kebutuhan hidup akan terpenuhi untuk itu jangan sampai terjerat oleh harta, tahta dan wanita atau pria tetapi hendaklah di dalam hidup setiap orang percaya meneladani Kristus.
KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG IV
 Berkaitan dengan pakaian Ia membandingkan dengan bunga bakung yang dihiasi olehNya dengan keindahan yang luar biasa bahkan Dia sendiri berkata "Salomo seorang raja besar Israel dengan kekayaan dan kemewahan tidak berpakaian seindah bunga bakung di ladang. Pakaian adalah gambaran keindahan dan perlengkapan tubuh karena berpakaian manusia bisa kelihatan gagah dan cantik dalam pemandangan orang lain. Hal ini sungguh menjadi peringatan bagi kehidupan manusia bahwa bunga bakung yang ada di ladang yang tidak melakukan aktifitas apapun dalam kehidupanya dipelihara oleh Allah, apa lagi manusia sebagai umat yang sangat dikasihiNya tentunya lebih dari itu. Kalau manusia itu menyadari bahwa dirinya itu adalah makluk yang istimewa dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain maka dari itu harus selalu mengucap syukur dalam segala hal, selalu sadar akan eksistensinya sebagai ciptaan yang segambar dengan Dia. Kekawatiran yang sering melanda dalam kehidupan manusia dengan kekuatan iman harus kita kikis habis karena kekawatiran itu yang melumpuhkan sendi-sendi iman yang kita miliki kepada Tuhan dan menjatuhkan semangat dan mental dalam bekerja. Kekawatiran yang berlebihan sebagai pertanda masih adanya keraguan iman kepadaNya,"siapa diantara kamu yang karena kekawatiranya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya". Kekawatiran itu bukanya menambah hidup kita menjadi dinamis untuk mampu menatap kedepan. Rasa kekawatiran itu menimbulkan rasa pesimistis dan takut gagal, iblis sangat senang dengan kehidupan orang-orang yang demikian karena biasanya selalu berpikir prakmatis, selalu bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri namun hidupnya penuh dengan keragu-raguan. Orang yang hidupnya demikian selalu kehilangan momentum dan hidupnya penuh dengan penyesalan di belakang hari. Semua orang berpikir tentang makan, minum dan pakaian sehingga hidupnya berfokus pada pemenuhan kebutuhan sendiri pada hal hidup itu homo homini lupus atau tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu hendaklah hidup saling memberi, bersosialisasi dengan lingkungan, itu semua dasarnya adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri itu hukumnya wajib.

KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG. V
Dalam menyediakan makan, minum, rumah, pakaian antara orang yang sudah percaya Kristus maupun yang belum itu sama, yaitu sama-sama di dalam membanting tulang dalam bekerja atau bersusah-susah di dalam mengusahakanya. Namun kala kita mau teliti dan cermati perbedaanya juga tetap ada: 1. Orang percaya kepada Kristus memiliki Roh Kudus sedangkan yang belum percaya Kristus tidak memiliki Roh Kudus. 2. Orang-orang yang sudah percaya Kristus mempunyai jaminan keselamatan kekal, lain halnya dengan mereka yang tidak percaya jelas tidak punya jaminan keselamatan kekal itu. Kata kunci dari pada kehidupan dibawah kasih karunia Kristus adalah: "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu", kata mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya adalah bicara antara pemerintah dan rakyat, antara pemimpin dengan mereka yang dipimpinya. Bicara masalah kerajaan Allah adalah bicara masalah pemerintahan Theokrasi yaitu kerajaan yang dipimpin langsung oleh Allah sendiri sedangkan bagi kita orang percaya adalah warga kerajaan Allah, bicara masalah kerajaan Allah juga berbicara masalah aturan main (Undang_Undang) Di dalam pemerintahan-Nya yang disebut sebagai Undang-Undang adalah kitab perjanjian lama dan perjanjian baru yang kita akui dan kita imani sebagi firman Tuhan yang akan mampu menolong dan menyatukan kita warga kerajaan Allah. Firman Allah adalah sumber-dari segala sumber hukum warga kerajaan Allah. Sebagai warga kerajaan yang harus kita cari adalah kerajaan dan kebenaranya, dengan kata lain, kerajaan Allah itu adalah Kristus sedangkan kebenaran-Nya adalah Firman-Nya, maka Rasul Paulus berkata:" kita harus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, disini kata kuncinya adalah percaya. Di dalam Injil juga nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman memimpin kepada iman yang benar akan hidup oleh iman. Supaya tetap hidup dan terus hidup harus dengan mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, kebutuhan hidup itu bukan hanya makanan, minuman dan pakaian (kebutuhan jasmani)namun orang hidup juga membutuhkan kerohanian juga. Kata Yesus: "manusia hidup bukan hanya dari roti saja melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah", untuk itu setiap orang harus terus mencari dan mencari kerjaan dan kebenaran-Nya. Selama kita masih terdiri dari darah dan daging serta hidup kita masih dalam dunia ini kita akan terus mengusahaakan kerajaan dan kebenaraDia supaya hidup kita berkenan kepada Allah. DINAMIKA HIDUP DAN ROMANTIKA HIDUP "Semua akan ditambahkan kepadamu" Tambahan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan itu adalah apa yang kita butuhkan sebagai manusia hal ini untuk menunjang kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang, Apa yang akan ditambahkan Tuhan akan selalu baru setiap hari dengan didasarkan pada dinamika hidup dan romantika kehidupan yang dijalani setiap orang dan manusia satu dengan yang lain selalu berbeda "sebab itu janganlah kamu kuwatir akan hari besuk karena hari besuk mempunyai kesusahanya sendiri kesusahan sehari cukup untuk sehari".

KERJA BUAT TUHAN SELALU MANISE BAG. VI

 Disini Allah ingin membuka hati dan pikiran tentang bagaimana menyelesaikan masalah dan persoalan hidup yang sedang mendera, karena kebiasaan kita selalu menunda persoalan itu, Jangan sampai kita menyimpan kemarahan sampai matahari tenggelam; persoalan pribadi dengan pribadi, pribadi dengan kelompok harus diselesaikan dalam hari ini juga, jangan sampai persoalan itu menumpuk menjadi amunisi atau bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan menimpa kita dan orang lain juga. Seiring dengan perjalanan hidup,  masalah datang silih berganti, apa bila masalah yang datang tidak segera diselesaikan maka akan berdampak pada eksistensi kita maupun orang lain juga. Untuk itu kasih Allah harus melingkupi kita dari sekarang sampai selama-lamanya, karena kasihNya membuat kita tidak goyah sebab Dia selalu sanggup menolong kita. Karena kita tidak bisa hidup tanpa kasih Allah  mengangkat kita dan menghibur kita serta menyelamatkan kita. Masmur Daud mengatakan" bahwa aku terindas itu baik bagiku supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu". Kalau kita mau mencari kerajaan dan kebenaran Allah rasa kekawatiran akan makananan, minuman dan pakaian akan hilang dengan sendirinya, karena segala macam bentuk penindasan yang datang dari manapun sebagai alat pembelajaran hidup dan pendewasaan iman, pola pikir dan pola kerja. Firman Tuhan juga mengatakan:"besi menajamkan besi manusia menajamkan sesamanya". Allah menggunakan lingkungan untuk menempa kita seperti bejana yang siap dipakai olehNya, tanpa pembentukan dan tempaan yang kuat kita akan tetap menjadi bayi rohani, berpikir seperti anak-anak dan berperilaku seperti anak anak. Kita harus sadar bahwa hidup kita bukanya kita lagi tetapi Kristus ada dalam hidup kita, segala pencobaan-ujian yang datang akan memurnikan komitmen iman, pikiran dan kerja-kerja kita. "Sebab aku yakin bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita", untuk itu jangan sampai berhenti berharap sampai Tuhan datang yang ke dua kalinya. "Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya"Tidak ada pemerintahan yang tidak mempunyai aturan dan peraturan termasuk dalam hal ini adalah kerajaan Allah, karena aturan itu berfunsi untuk membingkai semua unsur yang ada di dalamnya. Dengan peraturan dan aturan tersebut diharapkan akan membawa setabilitas kerajaan-Nya, dengan peraturan di dalam berkehidupan warga akan terarah. Kerajaan dan kebenaranya adalah sebagai haluan hidup rakyat, dengan hidup benar di dalam kerajaan itu akan memancar suatu kebaikan dan akan membawa perubahan hidup. Kebenaran dalam kerajaan Allah menjadi dasar kehidupan, menjadi pedoman hidup,  menjadi sumber dari segala sumber dalam mengarungi bahtera kehidupan serta menjadi barometernya. Semakin kita hidup benar dihadapan-Nya kita semakin berkenan kepada Dia maka berkat-berkat Allah akan mengalir, bagaimana supaya kita mampu mempertahankan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya hanya selalu menyirami iman dan kebenaran itu dengan Firman Tuhan dan hidup seturut dengan kehendakNya. Kebenaran dan kerajaan itu harus kita cari dan kita usahakan terus, semakin kita mengusahakan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semua itu akan ditambahkan kepada kita. Kata semua itu artinya.: yang menjadi kebutuhan kita akan selalu dicukupi oleh Dia baik pribadi maupun keluarga. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar