Senin, 12 Juni 2017

DI DALAM MENGHADAPI MASA YANG SULIT MENURUT PERJANJIAN LAMA BAG. V

"ENGKAU menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan mengingat jalan yang ENGKAU tunjukan"
Kata menyongsong di sini ALLAH berinisiatif menghampiri umatNYA bagi mereka yang bertindak benar dan mengingat jalan yang IA tunjukan. Dalam perikup ini juga menjelaskan mengapa DIA murka sebab umatNYA berdosa dan melakukan pembrontakan terhadap ALLAH.

"Pembrontakan sejak dahulu kala"
Pembrontakan yang dilakukan manusia itu terjadi sudah sejak  manusia zaman Adam dan Hawa yang turun temurun sampai dengan saat ini, artinya pembrotakan itu dampakmya bagi kehidupan manusia ke depan menjadi kehilangan pengharapan untuk hidup kekal. Pembrontakan yang dilakukan manusia pertama ini disamping berdampak pada kehidupany mereka sendiri dan keturunanya ke depan, tetapi juga makluk ciptaan TUHAN yang lainya. Eksistensi bumi menjadi terancam karena ketidak taatan manusia terhadap ALLAH. Kerusakan bumi yang disebagkan bencana alam baik tanah longsor maupun banjir karena ulah manusia yang hanya memenuhi kepentingan daging, pikiran dan tindatakn indifidualitis semata.

ALLAH murka terhadap manusia karena manusia najis oleh sebab dosa, sekalipun manusia berbuat baik, saleh tetapi dihadapan-NYA ibarat kain kotor yang tidak akan dipakai oleh siapapun, apabila dipakai  akan muncul bau busuk dan menimbulkan banyak penyakit. Bahwa dosa yang telah mendarah daging yang melekat pada diri manusia tidak bisa dibasuh oleh harta benda kemewahan , amal kebaikan dan tidak ada artinya sama sekali. Manusia ibarat  daun yang sudah kering dan apa bila ada angin berterbangan tertiup dan diombang-ambingkan oleh nya, daun tersut tidak lagi mempunyai pengharapan : Manusia dilenyapkan  oleh dosa dan pelanggaran terhadap ALLAH.

"Tidak ada yang memanggil namamu atau  yang bangkit berpegang padamu sebab ENGKAU menyembuyikan wajahMU terhadap kami dan menyerahkan kami kepada kekuasaan dosa kami"

"Tidak ada yang memanggil namaMU"
Mereka sudah dibutakan dan dibisukan oleh dosa sehingga mereka lupa akan ALLAH yang sanggup untuk melepaskan dari kuasa-kuasa kegelapan. Dosa yang teriplementasi  melalui keinginan daging yang membuat manusia tidak mau memanggil dan tidak mau bangkit berpegang padaNYA, pada dasarnya ALLAH tidak mau menemui manusia karena pelanggaran dan dosa-dosanya sendiri. Jikalau manusia berdosa dan yang telah kehilangan kemuliaan-NYA bertatap muka dengan DIA jelas tidak akan sanggup seperti yang dialami oleh Musa saat dia mau diutus TUHAN. "Janganlah datang dekat-dekat, tinggalkanlah kasutmu dari kakimu sebab tempat dimana engkau berdiri" Lagi IA berfirman,"AKULAH ALLAH ayahmu, ALLAH Abraham, ALLAH Ishak  dan ALLAH Yakub, lalu Musa menutupi mukanya sebab ia takut memandangNYA. Mengapa ia  nebutupi matanya dan takut meandang ALLAH karena posisinya adalah orang berdosa, dosa tidak tahan jika berdekatan dengan kebenaran dan kemuliaan-NYA.

Yesaya dalam perikup sebelumnya menjelaskan, "Tetapi yang merupakan  pemisah antara  kamu dan ALLAHmu adalah segala kejahatanmu dan yang membuat DIA menyembunyikan  diri terhadap kamu sehingga IA tidak mendengar ialah segala dosamu."

Yang selalu berinisiatif untuk mendekat dan menghampiri manusia itu adalah ALLAH sendiri bukan manusia, IA sangat aktif dan progresif tetapi manusia sangat pasif dan apatis, oleh karena itu dia harus segera menyadari bahwa ia itu hanyalah tanah liat. yang butuh dibentuk menjadi sesuatu yang bernilai oleh sang kreator. Manusia tidak membuat dirinya sendiri bernilai tanpa ada yang mengkreasi, oleh karena itu kesadaran itu penting lalu baru mendekat kepadaNYA.

 Oleh sebab itu menataplah kepada DIA supaya penganpunan,keselamatan  ada di dalam diri umat NYA disamping itu ratapilah kota-kota dan desa-desa supaya penuh dengan kemuliaan DIA dan banyak pertobatan. IA sangat butuh keterlibatatan kita untuk misi tersebut sehingga bumi penuh dengan kemuliaan ALLAH.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar