MENGAPA KASIH DIPERTANYAKAN
"AKU mengasihi kamu, Firman TUHAN" tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah ENGKAU mengasihi kami?"
Aku mengasihi kamu adalah pernyataan TUHAN yang disampaikan kepada Edom, karena kepedulian-NYA kepada mereka, sebab hanya kasih DIA yang mampu untuk menjadikan manusia itu bereksistensi atau derajatnya dipulihkan. Mengapa demikian? Karena dengan harta benda dan kebaikan manusia tidak akan bisa mengembalikan gambar (citra ALLAH) dalam dirinya ke dalam posisi semula, hanya diriNYA sendirilah yang sanggup. Paska Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, ALLAH yang selalu berinisiatif untuk mengasihi manusia. Mengapa ia selalu tidak berinisiatif sebab dosa dan pelanggaran - pelanggaran yang ada dalam diri manusia yang menghalangi. Tanpa noda yang melekat itu dibersihkan (dicuci) terlebih dahulu tidak akan bisa mendekat kepadaNYA, TUHAN tidak bisa terdekati dan terjangkau oleh manusia berdosa.
Mata rohani manusia sudah dibutakan oleh dosa sehingga tidak dapat melihat kasih ALLAH , hati manusia sudah mengeras oleh kejahatan dan keinginan daging, jika sudah demikian tanpa pertolongan kasih ALLAH tidak bisa membuka awan hitam atau kegelapan, karena hanya Firman dan ROH KUDUS yang bisa melakukanya. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimana ENGKAU mengasihi kami?" Manusia tidak sadar atau pura-pura tidak sadar - tidak tau atau pura-pura tidak tahu bahwa DIA itu maha pengasih dan maha penyayang yang tidak mau diinterfensi oleh dunia ini, mau mengasihi siapa saja itu kehendakNYA. Kata dengan apakah ENGKAU mengasihi kami itu adalah kalimat keraguan atau meraguan kasih ALLAH kepada manusia. Ini menunjukan bahwa manusia itu hanya memahami TUHAN dengan pikiran keumuman atau pikiran-pikiran dunia, pada hal kasih ALLAH itu sangat tidak selaras dengan kasih yang dipahami dan dilaksanakan manusia berdosa.
Selama manusia memahami kasih ALLAH dengan logika dunia ini maka yang didapat hanya kesia-siaan karena logika yang dimiliki dan dikembangkan manusia terbatas sehingga tidak sanggup menerjemahkan kasihNYA tersebut. Kasih ALLAH hanya bisa dipahami dengan ketaatan dan iman yang kuat kepadaNYA, sebab kasihNYA DIA tidak akan cukup dipahami dengan rutinitas peribadatan. Mengapa Israel mempertanyakan: "Dengan cara apakah ENGKAU mengasihi kami?" karena Israel dan yang lainya hanya dengan rutinitas ibadah setiap hari sabat saja, mereka datang ke bait ALLAH dan sinagog-sinagog, mereka bukan takut kepadaNYA tetapi takut kepada para pemimpin agama, sebab jika tidak menjalankanya mereka akan mendapatkan hukuman, maka dari itu wajar apabila ia tidak memahami kasih ALLAH.
Firman TUHAN yang keluar dari mulutNYA ALLAH sering mereka dengarkan tetapi tidak dilakukan dalam kehidupanya sehari-hari, pada hal yang berbahagia adalah bagi mereka yang mendengarkan Firman dan melakukanya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Firman itu akan nyata kekuatan dan kebenaranya pada saat manusia itu mendengarkan dan melakukanya dalam kehidupanya sehari-hari. Seban Firman itu akan nyata kekuatan dan kebenaranya pada saat manusia itu membaca, mendengarkan, merenungkan lalu melaksanakanya dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang penuh dengan dosa banyak berkata-kata tetapi sedikit melaksanakanya. Ada pepatah jawa yang selaras dengan Firman TUHAN dan kasih ALLAH adalah : "Sepi ing pamprih rame ing gawe" (Bekerja dengan tidak mengharapkan balasan atau sedikit bicara tetapi banyak bekerja), bekerja tanpa meminta balasan di era global ini sangat langka sebab waktu adalah uang. Tetapi pengikut KRISTUS harus berani menjadi pembeda dalam kehidupan sehari-hari.
"Bukankah Esau itu kakak Yakub"
Ketidak terimaan atas penunjukan hak kesulungan kepada Yakub tetap dijadikan dasar oleh Edom yang adalah keturunan Esau. Dan keturunanya tidak bisa menghapus dendam kepada Yakub sampai keturunanya. Kontradiktif dan melawan-NYA itulah yang dijadikan landasan bagi DIA untuk melakukan hukuman terhadap Edom. Mereka tetap memegang patokan bahwa leluhur mereka Esau adalah anak sulung dari Ishak. Edom tidak menghormati hak prerigatifNYA sebagai yang maha kuasa yang menciptakan bumi beserta isinya termasuk manusia yang mempunyai hak apsolut untuk menentukan dan memberikan hak kesulungan bagi siapa saja yang IA kehendaki dan tidak bisa diinterpensi oleh siapapun juga. Konsekwensi logis dari menentang kehendak ALLAH adalah kehancuran bagi Edom. Apa yang terjadi dengan dirinya adalah bentuk pembelajaran bagi kita umat manusia, siapa yang berani menentang DIA maka kehancuran yang akan diterima. Jangan merasa diri kita yang paling benar dan menyalahkan TUHAN, karena keinginan yang tidak sejalan dengan-NYA serta manusia tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada ALLAH. Manusia sebagai ciptaan bisanya hanya memohon dan meminta tetapi tidak mempunyai kewenangan apapun terhadap segala sesuatu.
"Namun AKU mengasihi Yakub tetapi membenci Esau"
Soal siapa yang mau dikasihi ALLAH dan yang dibenciNYA itu terserah kepada DIA, yang terpenting dan yang harus dipahami oleh manusia, bahwa IA memounyai alasan yang kuat mengapa DIA memilih Yakub dari pada Esau. ALLAH tidak mau tunduk pada ketentuan-ketentuan dan pada hukum-hukum positif, adadat-istiadat manusia dalam menentukan setiap perkara. Jika IA memilih Esau berarti DIA terinterfensi oleh manusia. Sebab perkerjaan-NYA di dalam memilih seseorang untuk menjadi alat itu sebagai yang maha kuasa dan yang maha tahu tentunya memiliki alasan mengapa yakub yang dipilih (ditimbang bobot, bibit dan bebetnya) karena garis keturunanya akan dijadikan sarana menghadirkan juru selamat (Mesias). ALLAH pernah mengabulkan permintaan umatNYA ketika mereka meminta seorang raja pada hal IA sudah memberitau konsekwensinya, tetapi mereka tetap teguh pada pendirianya sehingga terpilihlah Saul sebagai raja. Lalu bagaimana kehidupan Israel setelah mereka memiliki raja? Apakah semakin baik? Pada kenyataanya setelah Israel memiliki raja mulai dari Saul sampai dengan Israel terbagi menjadi dua, yaitu Israel selatan beribukota di Yerusalem dan Israel utara beribukota di Samaria. Mereka terkenal karena sifatnya yang tergar tengkuk, ketika mereka mempunyai raja yang takut akan TUHAN seperti Daud dan Salomo Israel menjadi kerajaan yang penuh dengan kesejahteraan yang aman dan sentosa. Namun sebaliknya apabila dipimpin raja lalim maka bangsa Israel menjadi bangsa yang menderita, selalu tertindas oleh bangsa-bangsa lain. termasuk tertindas selama 70 tahun oleh kerajaan Babil. Oleh karena selalu disalah gunakan, setiap permohonan yang disampaikan oleh Israel kepada ALLAH tidak selalu dikabulkan-NYA.
Demikianlah Firman TUHAN : "Namun AKU mengasihi Yakub tetapi AKU membenci Esau"
Ketika DIA berkenan maka damai sejahtera akan melingkupi semuanya, tetapi sebaliknya ketika ALLAH murka hukuman demi hukuman akan menimpanya. Sebab bagiNYA pilihanya hanya ada dua yaitu: Berkat dan kutuk, bagi mereka yang dibenci oleh ALLAH ia akan menerima kutuk itu, begitu juga sebaliknya barang siapa yang mendapatkan kasih karunia ia akan menerima berkat damai sejahtera. Di sini Edom adalah manusia yang dibenci ALLAH karena karab melanggar segala sesuatu yang telah DIA tetapkan di dalam Firman-NYA. Bentuk kebencian ALLAH kepada Edom: "AKU membuat pegununganya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya KU jadikan padang gurun".
Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu" Maka beginilah Firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun tetapi AKU akan membongkartnya; dan orang akan menyebutnya daerah kefasikan dan kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya". Ayat ini bentuk bantah-bantahan antara ALLAH dan Edom. Berkaitan dengan situasi dan kondisi serta yang telah terjadi, kalau DIA menhancurkan Edom, ia berkeyakinan bahwa masih sanggup membangunya lagi. Di sini juga ada pembuktian bahwa ketika ALLAH menghancurkanya, mampukah dia membangun kembali Eksistensi dan kondisi wilayahnya.Sebab Edom harus mengembalikan dua hal:
1. Membangun eksistensi sebagai bangsa yang terhormat atau membuktikan bahwa ia adalah bangsa yang terhormat dihadapan sekutu-sekutunya. Karena suatu kelompok atau suatu bangsa jika sudah mendapat penilaian negatif untuk menjadikan yang positif menjadi sangat sulit.
2. Membangun bangunan fisik yang telah dihancurkan oleh ALLAH - Untuk membangun pung-puing kota wilayah-wilayah di Edom membutuhkan biaya yang tidak sedikit sedangkan sunber-sumber biaya juga ikut dihancurkan oleh DIA. Sumber-sumber biaya itu berasal dari pertanian dan peternakan sedangkan kedua sumber tersebut sudah dimusnahkan olehNYA. Mau mengambil dari pajak rakyat, sudah tidak mungkin karena mau dibayar pakai apa, tidak ada.
"Dan orang akan menyebutnya daerah kefasukan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
Paska Edom dihancurkan oleh ALLAH maka masyarakat di sekitarnya melakukan setikma bahwa daerah yang telah porak poranda adalah itu daerah kefasikan dan bangsa yang telah dimurkakan TUHAN. Dengan adanya setikma seperti itu dia sangat sulit untuk membangun lagi bangsanya. Bangsa yang sebelumnya menjadi jahanya memisahkan diri dan tidak mungkin mau membantu untuk melakukan pembangunan imprasetruktur Edom. Mereka telah mengalami trauma karena sikap, karakter serta tindakan Edom terhadap mereka di masa yang lalu. Kalau seumpama mereka mau membantu dalam pembangunan baik pisik, ekonomi, sosial budaya ibarat membangukan macan tidur, dengan demikian mereka akan membuka mata dan berkata: "Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel."
Pada umumnya untuk mempercayai segala sesuatu itu dengan melihat melalui mata kepalanya sendiri baru dilanjutkan dengan perkataan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan kedua pancaindra itu dampaknya sangat luas terkusus yang ada benang merahnya dengan paska kehancuran Edom. Pengakuan bahwa ALLAH maha kuasa dan besar itu bukan hanya umatNYA Israel tetapi bangsa yang lain juga mengakui bahwa YHWH Israel memang luar biasa. Terkadang untuk mengakui bahwa DIA memang dasyat harus menunggu hal-hal yang sepektakuler yang dilakukan-NYA terlebih dahulu. Pada hal "iman adalah Dasar dari segal seduatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Prinsip yang berbeda antara ALLAH dan manusia inilah yang membuat antara keduanya sulit dipertemukan, mengapa demikian? penyebabnya adalah dosa, perkara satu itulah yang menjadi pemisah antara mereka dan tidak bisa dipersatukan. Mengapa mereka terpisah dan tidak dapat dipersatukan? Antara dosa dan kekudusan ibarat minyak dan air yang selalu terpisah. Selama manusia masih ada dalam wilayah dosa maka tidak akan bisa dipersatukan dengan DIA. Oleh karena itu IA di dalam perjanjian lama mengutus Nabi-Nabi untuk menyampaikan FirmanNYA kepada umat Israel yang dikandung maksud untuk menjadi jembatan (menjembatani) supaya hubungan ALLAH dan manusia pulih kembalih. Disamping itu untuk memberitaukan bahwa ALLAH mengasihi dan tetap mempedulikan terhadap manusia yang telah jatuh dalam dosa. Nabi itu untuk menunjukan adanya kebenaran dalam diri ALLAH dan memberitaukan kepada manusia untuk selalu punya pengharapan dan tetap berharap kepada DIA untuk terselamatkan dari belenggu dosa.
Dengan menghancurkan Edom, Israel sendiri tentu akan melihat betapa besar dan kuasanya ALLAH YHWH mereka. Bukan hanya itu saja orang di luar sana atau bukan umat pilihan-NYA juga akan melihat kuasa dan kebesaran-NYA. Mengapa demikian, karena Rdom adalah bangsa yang kuat dan ditakuti, dengan kehancuranya bangsa lain yang selama ini mengalami penindasan dan terpaksa bersekutu dengan dia merasa terbebas dari belenggunya. Untuk itu jangan pernah ragu untuk menyerahkan kehidupan kepada ALLAH karena telah terbukti dan teruji kasih dan kesetiaan-NYA kepada umat kepunyaan DIA. IA tidak pernah meninggalkan dan selalu menolong tepat pada waktunya dan IA selalu ada pada saat membutuhkan pertolongan. Yang menjadi pertanyaan, apakah ada ALLAH seperti DIA? Jawabnya jelas tidak ada. Karena tidak ada ALLAH seperti DIA, mengapa harus ragu dan tidak mau mengikutiNYA dan lebih percaya serta mau mengikuti allah yang tidak berkuasa yang tidak membawa dampak apapun bagi kehidupan kita dari dahulu sekarang sampai selama-selamanya.
Kangan melihat DIA dengan kacamata jasmani atau kedagingan , pergunakanlah kacamata rohani maka kita baru akan melihat perkara-perkara yang besar dan pancaran kemuliaan ALLAH. Kacamata jasmani hanya akan memperlihatkan rasa ketakutan , pesimistis dan hal-hal yang menjatuhkan mental dan sepiritual ke dalam ketidak pastian hidup sampai selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar