Jumat, 12 Januari 2018

TUJUH PERKATAAN SALIB VI

Sesudah itu karena YESUS tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah IA - supaya genaplah  apa yang ada  tertulis dalam kitab suci  - "AKU haus"

Dalam kehidupan manusia air adalah benda yang sangat fital yang harus ada setiap saat, sebab jika tidak terpenuhi maka keberlanjutan kehidupan manusia akan terganggu. Ketika seseorang merasa haus yang dapat menyembuhkan hanya minum air tidak ada obat yang lain, tidak terkecuali YESUS. Pada saat DIA di kayu salib, IA merasakan haus karena perjalanan dari Istana Pontius Pilatus sampai di bukit Golgota harus memikul salib dan penuh dengan siksaan ditambah dengan kondisi siang hari dengan panasnya yang luar biasa. Sehingga sudah wajar jika YESUS sebagai manusia sejati juga merasakan haus sebab dari pagi hingga hampir jam 15.00 tanpa minum air sedikitpun.

Kata "AKU haus" juga menunjukan kemanusiaan YESUS dan kesamaan-NYA dengan manusia yang lainya, ketika DIA berkata: "AKU haus" memang diujung purna tugasNYA sebagai ANAK ALLAH dalam mengemban misi menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Dan kata AKU haus adalah memang menjadi kata sebelum kata sudah selesai setelah itu DIA menyerahkan nyawaNYA, kata ini juga menjadi kalimat yang diucapkan untuk meyakinkan  tentang eksistensi YESUS sebagai manusia sejati yang berbeda dengan yang lainya karena sangat dikasihi ALLAH dan manusia. Dengan kata AKU haus umat Israel bisa percaya bahwa DIA manusia yang sejati yang diutus ALLAH untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Apabila YESUS bukan manusia sejati maka syarat untuk menjadi penyelamat belum terpenuhi, kata AKU haus ini bisa menjadi salah satu indikator yang menjadikan-NYA pribadi yang memang memiliki syarat sebagai juru selamat. Walaupun mereka  kususnya para tentara Romawi dan sebagai pemimpin agama Yahudi merespon dengan tidak manusiawi dengan memberi anggur asam bukan anggur yang sangat istimewa adalah tindakan yang tidak manusiawi, karena ketidak taatan mereka kepada ALLAH itulah yang sebenarnya yang menyebabkan adanya perbuatan seperti itu.

Ada dua hal yang membuat ketidak tauan mereka sehingga menyebakan  berbagai kejadian yang dialamiNYA tidak akan dialami orang lain apa lagi zaman now (milinial). Dua hal itu sebagai berikut:

Jika dilihat dari sisi ALLAH
 Bahwa peristiwa itu memang sudah kehendaknya ALLAH dan sudah dituliskan oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama.Kalau kejadian-kejadian yang dialami YESUS tidak terjadi maka kitab para Nabi dalam perjanjian lama adalah tulisan bohong dan bukan Firman TUHAN. Seiring dengan dituliskanya dalam kitab  suci bahwa DIA adalah penggenapan hukum Taurat dan kitab para Nabi dalam Perjanjian Lama. Melalui peristiwa-peristiwa salib dan kejadian-kejadian yang menyertaiNYA sebelum dan sesudahnya termasuk perkataan: "AKU haus" yang membuat setiap orang yang percaya  kepadaNYA tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

APA bila dilihat dari sisi manusia
Jika dilihat dari sisi kemanusiaan, apa yang terjadi dengan diri YESUS itu hanya terjadi sekali untuk selamanya (sekali genap) dan tidak akan mungkin  ada, kalau toh ada peristiwa yang sama tetapi motif dan tujuanya akan berbeda dan mengapa YESUS berkata :"AKU haus" karena rangkaian peristiwa mulai dari istana Pontius Pilatus sungguh sangat melelahkan baik fisik (tubuh) maupun psikologis (jiwa) dan ROHNYA sebab sejak dalam perjalanan hingga sampau di Golgota penyiksaan demi penyiksaan  dialamiNYA. Disamping itu DIA masih membawa beban kayu yang akan dipakai untuk menyalibkan-NYA. Hal itu juga dialami ketika IA sudah sampai di bukit tengkorak itu penyiksaan itu tetap dilaksanakanya sehingga sudah wajar jika KRISTUS merasakan haus.

Apa yang dialami oleh YESUS  membuat kita tidak takut, tawar hati dan lari tetapi harus sebaliknya semangat kita tetap menyala-nyala di dalam mengikut DIA sebab pengorbanan-NYA sungguh luar biasa, karena hanya demi dosa kita  IA rela menerima penderitaan  yang hebat  dan dasyat walaupun haus tetapi DIA tetap tidak menyerah seperti yang telah IA katakan "Kalau bisa cawan ini berlalu dari padaKU" dan YESUS tetap menjalankan tugas dari BAPANYA yaitu menjalani penderitaan salib dan menyerahkan nyawaNYA. Yang harus kita teladani dari DIA adalah pengorbanan dan kerelaan-NYA untuk menjalankan perintah BAPA. Para Pengikut KRISTUS zaman sekarang, apakah bisa seperti DIA, rela berkorban, setia terhadap tugas dan tanggung-jawab dengan penuh ketaatan.

Sebagai anak anak TUHAN kita harus bisa taat , setia dan tanggung-jawab serta rela berkorban untuk menjalankan tugas-tugas pelayanan dan pekerjaan DIA dengan bersuka-cita selalu dan senantiasa bersyukir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar