Rabu, 24 Oktober 2018

YESUS MENAMPAKAN DIRI DI DALAM INJIL YOHANES BAG. 11

KASIH ITU KONSISTEN
"Sesudah sarapan YESUS berkata kepada Simon Petrus: "Simom anak Yohanes, apakah engkau mengasihi AKU melebihi mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNYA: "Benar TUHAN, ENGKAU tau bahwa aku mengasihi ENGKAU" Kata YESUS kepadanya "Gembalakanlah domba-dombaKU"

Kata Sarapan di sini mengacu pada dua hal yaitu berkaitan dengan waktu yaitu pagi hari dan berkaitan aktifitas yaitu makan pagi, tetapi di dalam peristiwa ini penulis kitab Yohanes tidak menjelaskan mengapa YESUS ingin berbicara pada Petrus pada pagi hari. Apakah DIA juga memang mencari momen yang tepat, dan pada pagi hari itu adalah mementum yang tepat untuk berkomunikasi dan membahas hal-hal yang sangat penting. Sebab pada pagi hari itu pikiran dan tenaga masih belum digunakan untuk melakukan aktifitas yang berat sehingga dan masih bisa berkonsentrasi penuh karena memang habis sarapan sehingga apa yang disampaikan-NYA pasti akan direkam Petrus dengan baik dan tidak mudah hilang dan selalu teringat terus dalam hidupnya.

Tetapi Hal diatas adalah bukan hal yang pokok atau yang utama sebab yang terpenting adalah pertanyaan YESUS: "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi AKU lebih dari mereka ini?" Jawab Simon Petrus: "ENGKAU tau bahwa aku mengasihi ENGKAU"

Yang perlu dicermati di sini adalah pertanyaan-NYA yang menanyakan tentang seberapa besar kasih Simon kepada DIA melebihi mereka ini, pada hal dia adalah juga salah satu dari muridNYA yang  sudah barang tentu ia mengasihi DIA. Apakah IA meragukan kasihnya Petrus kepadaNYA sehingga muncul pertanyaan tersebut? IA hanya ingin mengetauhi kometmenya Simon, telah kita ketahui bersama bahwa,  mana kala KRISTUS dihakimi di istana Pilatus dia menyangkal sebanyak tiga kali sehingga wajar dan manusiawi apabila DIA menanyakan komitmenya, Untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan TUHAN membutuhkan kmitmen yang kuat sebab yang dihadapi adalah musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan, Yang dihadapi itu adalah penguasa diudara, kerajaan angkasa, orang kuat yang bisa menyerupai malaekat terang, supaya mampu membedakanya ia harus penuh dengan  kuasa ROH KUDUS dan kuasa Firman-NYA. TUHAN menggambarkan para pengikut DIA itu seperti domba yang berada di tengah-tengah kawanan srigala. Itu alasan mengapa KRISTUS menayakan komitmen dan konsitenitas kasih Simon kepadaNYA. Sebab paska kenaikan diriNYA ke Surga tongkat estafet itu diserahkan kepada para murid dan salah satunya adalah Simon anak Yohanes. Untuk menjadi ujung tombak mengemban amanat agung KRISTUS supaya bumi penuh dengan kemuliaan ALLAH, untuk itu ia harus mempunyai komitmen dan kasih yang konsisten kepada DIA dan sesama karena tanpa hal itu semuanya sia-sia saja.

"Mengasihi AKU lebih dari mereka ini"
Apa yang dimaksud KRISTUS lebih dari mereka ini? Ada dua hal yang perlu digali sehingga bisa mengerti yang dimaksudkan-NYA yaitu Simon mengasihi KRISTUS melebihi dari murid yang lainya atau kasih yang dimiliki Simon KepadaNYA itu melebihi dari pengikut DIA yang lainya. Sebab yang bisa mengukur kasih itu hanya dirinya sendiri dan TUHAN yang lain jelas tidak bisa melakukanya. Oleh karena itu mengapa KRISTUS menanyakan  hal itu kepada Simon Petrus adalah sungguh tepat karena tanpa pertanyaan itu ia tidak tau esensi mengapa ia harus mengikuti DIA, dengan mengikutiNYA ia akan tau hak dan kewajibanya. Tanpa mengerti apa tujuan mengikut KRISTUS maka jelas tidak akan ada gunanya.

Tetapi kata: "Mengasihi AKU lebih dari mereka ini" juga bisa diartikan sebagai konsekwensi mengikuti DIA yang adalah memikul salib artinya harus berani keluar dari kenyamanan hidup di dunia ini. Sebab jika sudah mengikutiNYA siapapun sudah tidak boleh lagi menerima segala sesuatu dari dunia ini (kusasa kegelapan) dalam bentuk apapun karena selalu berkontradiktif dengan kehendak ROH. Yang dimaksud dengan kenyamanan hidup, adalah serba berkelebihan, apa yang dikehendaki tersedia dan apa yang diinginkan selalu ada. Dan orang yang tidak mau keluar dari rasa kenyamanan adalah orang yang individualistis (yang hanya mementingkan diri sendiri) dan golonganya saja, orang yang demikian jelas seseorang yang tidak bisa mengikut KRISTUS karena jelas mereka tidak sanggub memikul salib. Karena memikul salib bukan hal yang mudah karena memikul salib berarti penderitaan hidup di dunia sedangkan mengikuti kehendak dunia adalah mereka bebas memikirkan harta, tahta, pria atau wanita. Dan antara keduanya sudah ada garis demarkasinya sehingga tidak akan bisa menyatu dan kliru atau salah masuk.

Bagaimana dengan kita para pengkut KRISTUS di zaman ini, juka YESUS juga bertanya: "Apakah engkau mengasihi AKU lebih dari mereka ini?" Apakah yang akan menjadi jawaban kita? Hal itu tergantung diri kita masing-masing. Namun yang perlu diketaui di sini adalah bahwa kita tidak bisa basa basi (hati, pikiran, mulut dan tindakan tidak sama). Apabila sampai melakukan hal yang demikian celakalah kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar