Senin, 16 Januari 2017

KAMU MAU PILIH YANG MANA 13

KEBOHONGAN ISHAK TERKUAK
"Setelah beberapa lama  ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah raja Abimelekh raja orang Filistin itu dari jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ripka istrunya, lalu Abimelekh memanggil dan berkata: "Sesungguhnya dia istrimu, masakan engkau berkata: "Dia saudaraku"! Jawab Ishak kepadanya:"Karena pikirku, jangan-jangan aku mati karena dia tetapi Abimelek berkata:Apakah juga yang kau perbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi salah satu dari bangsa ini tidur dengan istrimu dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami, lalu abimelekh memberi perintah seluruh bangsa itu supaya yang mengganggu orang ini atau istrimya pastilah ia akan dihukum mati."

Sepandai pandainya tupai melompat suatu saat pasti akan jatuh juga, hal ini yang terjadi dengan Ishak di tanah Gerar wilayah Filistin ia menyembunyikan setatusnya bahwa Zara bukanlah istrinya terbongkar juga. Yang menjadi pertanyaan, apakah itu menjadi suatu kebetulan atau hal itu bagian dari rencana ALLAH yang tidak suka dengan tindakanya yang berbohong kepada penduduk Filistin.

"Pada suatu kali menjenguklah Abimelekh raja orang Filistin itu dari jendela maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ripka istrinya"
Untuk membongkar setatus Ishak dan Ripka TUHAN memakai raja orang Filistin itu dengan tiba-tiba menjenguk secara bersamaan mereka sedang bercumbu-cumbuan. Entah disengaja atau tidak mengapa jendela itu terbuka saat mereka sedang bercumbu-cumbuan, pada hal apabila dipikir dengan logika mereka harurus menutup jendela terlebih dahulu sehingga tidak terlihat orang. Apa yang dilakukan Ishak dan istrinya dengan memakai adat ketimuran tidaklah pantas karena menimbulkan banyak interprestasi dan itu juga menjatuhkan eksistensinya dihadapan sesama. Hal itu menjadi salah satu implikasi dari dosa kebohongan yang dilakukanya.

"Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia istrimu," masakan engkau berkata: "DIa saudaraku?" Jawab Ishak kepadanya:"Jangan-jangan aku mati karena dia"

Apa yang dikatakan Ishak dalam ayat ini menunjukan  bahwa dia: Lupa akan janji TUHAN: "Tinggalah di negeri ini sebagai orang asing maka AKU akan menyertai engkau dan memberkati engkau sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan diberikan seluruh negeri dan AKU akan menepati sumpah yang telah kuberikan kepada Abraham ayahmu". Seharusnya janji itu yang harus dijaga dan diingat olehnya yaitu kata "Menyertai dan memberkati" sehingga ketakutan ketakutan itu tidak perlu muncul dalam benak pikiran  dan hati Ishak saat tinggal di tengah-tengah masyarakat Filistin. Pada waktu itu iman Ishak lepada ALLAH masih dikalahkan oleh ketakutan dan pikiran manusia, hal ini yang menyebabkan munculnya kebohongan, Selama masih di dunia ini apa yang dilakukam Ishak akan juga dilakukan oleh anak cucunya.

Ishak belum bisa menjadi pelindung istrinya (menjadi tulang rusuk bagi Ripka), oleh sebab itu yang juga harus diperbaiki karena setelah hidup berkeluarga harus membagi suka dan duka sekalipun hidup dengan ancaman .Perkataan Ishak kepada Abimelekh "Karena pikirkum jangan-jangan aku mati karena dia," ayat itu menunjukan bahwa Ishak belum menjadi satu daging dan belum teman yang sepadan bagi  Ripka. Di sini Ishak juga berpikiran negatif terhadap abimelekh dan bangsa Filistin yang dianggap tidak bermoral, yaitu suka membunuh orang lain. Yang menjadi pertanyaan mengapa Abimelekh bisa berpikiran seperti itu karena hal itu adalah bagian dari rencana TUHAN dan kerja-kerjaNYA. DIA masih ada hubungan-NYA dengan janji DIA waktu itu yang berkaitan dengan penyertaan dan berkat. Dengan perkataan Abimelekh: "Apa yang kau perbuat ini kepada kami? Mudah sekali terjadi salah  seseorang dari  bangsa ini tidur dengan istrimu sehingga engkau dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami? Lalu Abimelek memberi perintah kepada eluruh bangsa itu:"Siapa yang mengganggu orang ini atau istrinya pastilah ia akan dihukum mati.

Ada tiga kemarahan Abilelek atas Ishak "karena pikirku, jangan-jangan aku mati karena dia"
1. Abimelekh melakukan klarifikasi atas perkataan Ishak, apa yang disampaikan Ishak kepada Abilelekh"jangan-jangan aku mati karena dia," adalah kalimat tuduhan bahwa Abimelekh dan rakyatnya itu tidak bermoral suka membunuh. Maka Abimelek berkata: "Apakah juga yang telah kamu perbuat ini terhadap kami?
2. Kalimat yang disampaikan Abimelekh adalah kalimat kemarahan kepada Ishak sehingga muncul perkataan ke dua: Mudah sekali terjadi salah seorang dari bangsa tidur dengan istrimu sehingga mendatangkan kesalahan." Kalimat Abimelekh yang ke dua semakin keras dan dengan tegas menangkis tuduhan yang diberikan oleh Ishak kepada bangsanya. Abimelekh adalah raja yang tegas dan berhati baik. Ia tidak rela  apabila bangsanya dituduh berbuat negatif karena Ishak adalah orang asing di situ.
3. Dengan tegas Abimelekh memberi pernyataan dan memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu orang ini atau  istrinya pastilah ia akan dihukum mati. Perintah  dan pernyataan Abimelekh menunjukan secara tidak langsung juga menguntungkan Ishak dan istrinya sebagai orang asing yang tinggal di situ. Rencana TUHAN itu sungguh luar biasa untuk menolong dan memenuhi janjiNYA dengan menggunakan dan menggerakan Abumelekh untuk menolong Ishak.
Untuk menolong umatNYA DIA bisa menggunakan  tangan siapa saja dan selalu tidak terduga karena penalaran manusia dan peribadatan yang kita lakukan belum cukup untuk memahami kehendak ALLAH. Oleh karena itu hanya dengan ketaatan dan mengasihiNYA dan sesama  DIA dapat kita pahami.
Penyertaan dan berkat yang melimpah yang dijanjikan TUHAN  dimulai dan diwujudkan-NYA manakala Ishak memulai menabur tanah itu, hasil dari taburanya tidak tanggung-tanggung 100 kali lipat hasilnya sehingga wajar kalau dia mebjadi kaya semakin lama semakin nertambah kekayaanya. Kekayaanya bisa terlihat dari banyaknya sapi,kambing domba dan anak buah  yang dimilikinya .

Seperti yang dikatakan Nabi Yermia:"Dinerkatilah orang yang mengandalkan TUHAN dan yang selalu berharap hanya kepada TUHAN"
Kalau umatNYA ingin selalu diberkatiNYA berharap dan andalkanlah DIA dalam seluruh aspek kehidupan, tetapi keinginan daging ialah: "iri hati dan cenburu atas keberhasilan orang lain dan inilah yang mendera orang-orang Filistin sehingga melakukan sabotase terhadap sumur-sumur yang digali oleh Abraham ayahnya di masa yang lalu dengan cara menutupnya. Mungkin orang Filistin berpikir  apabila sumur-sumur ditutup dan ditimbun Ishak dan anak buahnya tidak bisa menabur benih dan memberi minum ternak-ternaknya sehingga ia mengalami kemiskinan kembali. Bangsa Filistin tidak tau bahwa faktor ALLAH yang membuat Ishak itu menjadi kaya raya. Hal diatas sering kali dilupakan banyak orang bahwa keberhasilan di dalam mencapai yang ia kehendaki ialah faktor ALLAH yang lebih dominan daripada usahanya sendiri maka dari itu harus sadar bahwa peranserta TUHAN dalam kehidupan manusia cukup luar biasa besar. Tanpa andil besar dari ALLAH manusia tidak bisa melepaskan diri dari persoalan-persoalan yang membelitnya, comtohnya: Persoalan dosa manusia tidak akan pernah bisa tanpa pengotnanan YESUS di kayu salib, mati dan bangkit lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar