Selasa, 05 Juni 2012

MENTRANFER KASIH 2

Kasih dalam prespektif kehidupan berkeluarga akan membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih luas lagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kasih dalam prespektif kehidupan bermasyarakat dimulai dari kehidupan kekristenan dalam sebuah keluarga kita sendiri, karena keluarga adalah dasar atau pondasi dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa demikian, karena kita tinggal di masyarakat secara otomatis ada dalam penilaian masyarakat setiap aktifitas yang kita lakukan sehari-hari. Apabila sikap dan tingkah laku kita baik orang akan menilai kita baik, namun sebaliknya apabila perbuatan kita buruk maka sorotan masyarakat terhadap setiap kehidupan kita juga akan  buruk. Untuk itu komitmen dan konsistenitas dalam berpikir, berucap dan bertindak harus seiring sejalan, tanpa menyeimbangkan ketiganya dalam setiap kehidupan kita apapun yang menjadi harapan kita tentang kehidupan yang penuh dengan shalom Allah hanya menjadi impian saja. Kehidupan bermasyarakat dan kasih bagi umat Allah tidak bisa dipisahkan, seperti yang tertuang dalam hukum kasih "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", artinya memperlakukan orang lain dalam hal apapun seperti kalau kita memperlakukan milik sendiri. Melakukan semua ini memang amat sulit karena ukuranya adalah kasih Allah kepada manusia, bagi orang yang tidak benar-benar mengasihi Allah dan tidak tinggal di dalamNya pasti akan merasa rugi. Apa lagi kalau alat yang kita pakai untuk mengukur kasih itu dengan menggunakan alat globalisme dan neoliberalime yang dijadikan ukuran kepentingan individu yang mempunyai kapital tentunya akan sangat bertentangan dengan kasih Kristus. bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar