Minggu, 04 Mei 2014

KHOTBAH DI ATAS DIBUKIT PART. XI

MATIUS 7:7-11
THE POWER OF PRAY 1
 Dalam kehidupan manusia kalau ingin dinamis hidupnya harus selalu menjaga keseimbangan baik kebutuhan jasmani dan kehidupan rohani, Bagaimana cara mendinamiskan kehidupan rohani? Dengan cara meminta kepada Tuhan untuk makanan rohani yaitu Firman Tuhan dan penghiburan manakala kita mengalami dukacita. Meminta Roh Kudus untuk memampukan kita supaya bisa bersekutu, bersaksi dan melayani, "Ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Pintu adalah bagian dari rumah, sedangkan rumah adalah kebutuhan pokok manusia karena digunakan untuk berteduh dari hujan dan dari panasnya matahari dan tidak kalah pentingnya rumah adalah tempat privasi untuk hidup manusia, karena dengan ada di dalam rumah tidak semua aktifitas yang kita lakukan tidak semua orang mengetahuinya. Pintu adalah bagian dari rumah yang funsinya untuk masuk dan keluar rumah. Yesus disini digambarkan sebagai sebuah pintu yang dapat digunakan untuk masuk dalam Rumah Bapa, karena tanpa melalui Dia tidak mungkin manusia mampu masuk ke dalam Surga, begitu juga dengan kita sebagai bait Allah, tanpa Kristus ada di dalamnya sangat sulit untuk menjaga kekudusan. Namun pintu juga dapat menggambarkan hubungan antar sesama, dengan Kristus menjadi pintu bagi kita sebagai bait Allah maka banyak orang dapat melihat Allah melalui hidup kita, oleh karena itu hubungan dengan sesama dapat terwujud apabila dalam pribadi-pribadi ada kasih Kristus dan buah buah Roh Kudus, serta kita telah menerma Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat. "Setiap orang yang mencari" Apakah ada benang merahnya antara mencari dan pengabulan doa, sejak manusia jatuh ke dalam dosa ucapan Allah kepada manusia" dengan bersusah payah engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur hidupmu, semak duri yang akan dihasilkan bagimu. Tumbuh-tumbuhan dipadang yang akan menjadi makananmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu sampai engkau kembali menjadi tanah". Kata mencari identik dengan  melakukan pekerjaan dengan, kata lain kalau kita mau mencari pasti kita mendapatkan atau dengan melakukan pekerjaan dalam kehidupan kita maka pasti akan memperoleh. Tuhan mengabulkan doa juga melalui proses mencari atau melakukan pekerjaan atau tidak selalu langsung. Dalam rangka mengabulkan doa Ia sering kali melalui perantaraan kerja-kerja orang lain dan cara-cara lain yang tidak kita menduga sebelumnya, mengapa demikian, karena Dia lebih mengenal kita dari pada kita mengenal diri kita sendiri. Sebagai hamba kita hanya menjalankan seperti apa yang Tuhan telah perintahkan dan tetapkan melalui Firman-Nya. Tidak ada yang bisa mengintervensi atau mendekte Tuhan supaya mengabulkan doa yang disampaikan kepadaNya. Soal dijawab atau tidak doa yang umatNya sampaikan itu menjadi hak dan wewenangnya Allah sendiri, namun berdoa dan berdoa kepadaNya itu hukumnya wajib dilakukan. Sebagai umatNya jangan sampai terbersit dalam hati dan pikiran seandainya doa-doa yang kita lakukan itu tidak dijawabNya Ia bukan tidak mengasihi atau tidak adil tetapi karena Dia lebi tahu mana yang terbaik buat kita dan mana yang tidak baik buat kita. 

THE POWER OF PRAI BAG 2
Yang harus diketaui tentang berdoa, yaitu  itu ada tiga hal:
  1. Langsung dijawab oleh Tuhan apa yang menjadi doa-doa kita
  2. Dalam menjawab doa-doa Ia menunggu saat yang tepat bagi diri kita
  3. Doa yang kita sampaikan tidak dijawab olehNya.  Kalau dalam setiap pribadi mau mengevaluasi, mau menyadari siapa diri kita, pasti tau mengapa doa kita dijawab atau di tunda dan tidak dijawabNya, Dengan kata lain dijawab atau tidak dijawab apa yang menjadi doa-doa kita ukuranya adalah hidup kita sudah sejalan denganNya atau belum, apa bila belum sejalan maka harus menyerah kepadaNya dan segera menyelelaraskan hidup sesuai dengan kehendak Dia.
Yang terutama di dalam hidup ini meninggikan dan memulyakan namaNya, supaya doa doa bisa diterima oleh Allah tentunya ada benang merahnya dengan intensitas hubungan manusia dengan Tuhan untuk itu di dalam berdoa jangan berpikir untuk dijawab atau tidak dijawab tetapi merupakan keharusan bagi orang percaya, makanya jangan ada keraguan didalam berdoa kepadaNya. Di dalam hubungan doa antara manusia dengan Allah seperti hubungan antara orang tua dan anak sehingga di dalam iman Kristen Allah digambarkan sebagai Bapa sedangkan orang percaya sebagai anak, ada hubungan yang sangat dekat atau tidak ada batasnya. Dalam Kristologi Yesus memanggil Allah dengan sebutan ABBA/BAPA, Ia sendiri memproklamerkan sebagai anak Allah atau anak domba Allah, ini sebenarnya untuk menggambarkan betapa dekatnya hubungan antara Allah dan umatNya yang percaya kepada Dia. Allah itu transenden jauh)tak terjamah oleh manusia namun juga imanen (dekat) karena diam dan hidup dalam diri orang yang percaya kepadaNya "hidupku bukanya aku lagi tetapi Yesus dalamku". Berkenaan dengan pengabulan doa, Bapa sebagai orang tua tau yang kita butuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan, apabila yang menjadi doa itu bukan merupakan kebutuhan Ia tidak mungkin akan menjawab doa itu, maka di dalam berdoa harus memohon sesuatu yang menjadi kebutuhan baik pribadi maupun orang lain. Mengapa Ia menjawab apa yang menjadi doa-doa kita, karena telah mengaku percaya pada Kristus sebagai Tuhan dan juru selamatNya itu disebut Anak Allah, sebagai Bapa dari seorang anak apa bila anaknya meminta sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok hidupnya tidak mungkin tidak memberi, pasti Dia akan memberi, namun sebaliknya apa bila permintaan itu hanya sebuah keinginan, Allah sebagai Bapa tentunya tidak akan memberi. Karena pemberian Bapa kepada anakNya itu pasti akan membawa damai sehtera bukan kesengsaraan untuk itu kekuatan doa itu menjadi kebutuhan dalam berkomunikasi antara Bapa dan anak. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar