Minggu, 04 Mei 2014

KHOTBAH DI ATAS DIBUKIT PART XIII

MATIUS 7:15-23

SRIGALA BERBULU DOMBA BAG I

 Ada pepatah yang mengatakan dalamnya laut dapat diukur tetapi dalamnya hati siapa yang tahu,itulah sesungguhnya yang terjadi dengan kehidupan manusia, dalam bersosialisasi tidak selalu menampilkan hal yang sesungguhnya. Antara yang dipikirkan, yang diucapkan dan yang dilakukan tidak selalu bisa sama. Orang sering berkamuflase dan selalu berprilaku yang tidak sebenarnya, Yesus berkata: "waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba tetapi sesungguhnya mereka adalah srigala".Kalau melihat teks dan konteksnya dalam dunia Perjanjian baru perilaku yang demikian sudah mendarah daging dalam diri para tokoh agama Yahudi seperti Farisi dan Saduki yang acap kali memperlihatkan prilaku yang luar biasa dalam kerohanian dengan berdoa dengan suara keras ditikungan-tikungan jalan dan dipasar-pasar dengan tujuan supaya dilihat orang dan diberi penilaian dan dipandang orang kudus pada hal realitanya tidak demikian. Dalam sosial kemasyarakatan mereka selalu membuat jarak dengan komunitas masyarakat kelas menengah kebawah seperti pencari kayu bakar, pencari bulir gandum dan komunitas yang terpinggirkan yang lain. Mengapa disebut guru palsu? Disini ada dua kategori palsu:
  1.  Pengajaranya menyimpang dari Kitab taurat Musa
  2.  Apa yang diajarkan tidak sesuai dengan realita atau praktek hidupnya sehari-hari untuk itu Firman Tuhan berkata:"Dari buahnyalah engkau akan mengenal mereka", apabila dalam aplikasi hidup penuh dengan rekayasa satu dua kali tidak ketahuan namun tabiat dosa yang telah mendarah daging yang menguasai jelas akan membuka semuanya.
 Oleh karena itu dalam menilai sesorang itu baik dan jahat tidak bisa dalam waktu yang sekejap saja karena mereka akan berusaha menutupi atau berpura-pura baik. Tuhan mengibaratkan karakter manusia seperti pohon yang baik dan tidak baik, pohon yang baik itu yang menghasilkan buah pada musimnya dan pohon yang tidak baik tidak berbuah walaupun sudah tiba musimnya, pohon yang tidak baik akan dibakar. Hal diatas mau berbicara dua hal baik sosial maupun theologis, pohon yang tidak menghasilkan buah sebagai gambaran orang yang pasif dan malas bekerja sehingga tidak bisa menghalkan apa-apa bagi diri sendiri maupun orang lain, orang yang pasif cenderung tidak punya teman bergaul dan hidupnya indifidualistis. karakter yang demikian juga suka menyimpan masalahnya sendiri atau tidak mau berbagai kepada orang lain karena acuh tak acuh dengan problemantika di sekitarnya. Seandainya orang yang demikian menjadi pemimpin akan menjadi seorang pemimpin yang otoriter yang tidak mau mengdengarkan nasehat dan buta terhadap aspirasi rakyat, merasa hidupnya paling benar dan menindas bawahanya Secara theologis, pohon yang tidak berbuah akan ditebang, dibakar dan dimasukan ke dalam api, diganti dengan pohon yang masih produktif (berbuah lebat pada musimnya) seandainya pohon yang tidak produktif dibiarkan tumbuh akan merugikan tanaman yang lain karena akan mengurangi jatah makan atau mengambil jatah makan tumbuhan yang masih produktif. 

SRIGALA BERBULU DOMBA BAG 2
Tumbuhan yang baik yang akan menghasilkan buah yang akan dipelihara dan dirawat dengan baik.  Seorang yang menjadi pengikut Kristus digambarkan sebagai pohon yang menghasilkan buah dan pohon yang tidak menghasikan buah, mereka yang tidak menghasilkan buah ditebang dan dimasukan dalam api, dibuang dalam api jangan selalu berkonotasi sesuatu yang berhubungan dengan eskatologi(neraka) namun harus berkenaan dengan derita yang diakibatkan persoalan-persoalan hidup yang bersumber dari individualisme dan kemalasan bekerja. Sebelum ada pengadilan Allah harus menghadapi pengadilan masyarakat atau tidak menutup kemungkinan pengadilan negara. Mengapa demikian? Sebagai pohon kalau berbuah yang tidak baik atau tidak berbuah sama sekali pandangan orang lain akan negatif, apa bila masyarakat sudah mensetikma yang negatif untuk memulihkanya sangat sulit, untuk itu menguasai pikiran, perkataan dan perbuatan sangat penting supaya tidak mengulang perbuatan yang sama lagi. Konsekwensi dari kemunafikan hidup, suam-suam kuku, ketidak konsistenan dan orang yang tidak mampu menjaga tanggung-jawab yang diberikan berupa karunia, seseorang yang demikian tentunya tidak akan mendapatkan tempat di dalam masyarakat apa lagi di hadapan Allah, karena kualitas hidup kita saat ini adalah cerminan kehidupan yang akan datang. Banyak orang kalau ditanya nama presiden jawabanya benar namun kalau ditanya kamu mengenal dan bersahabat dengan presiden republik Indonesia? jawabnya tidak mengenal. Pengikut Kristus itu bukan hanya menyangkut kehidupan teologis tetapi juga sosiologis, antropologis, ekonomi dan politik dan kehidupan yang lainya, semua itu bertujuan untuk apa dan untuk siapa serta demi kepentingan siapa? Seperti yang dikatakan firman Tuhan " Aku tidak mengenal kamu, enyahlah engkau dari padaKu", hal ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya dari perikup ini. Karakter manusia yang digambarkan seperti srigala berbulu domba dan hidup pengikut Kristus yang tidak berbuah, sekalipun berseru-seru Tuhan-Tuhan, bernubuat demi namaKu, mengusir setan demi namaKu tetapi hati dan pikiran, ucapan serta tindakannya tidak menyatu jelas Tuhan tidak mengenalnya karena gaya hidup kita penuh dengan kemunafikan tipu daya dan kepura-puraan. Motifasi berseru-seru Tuhan-Tuhan supaya dilihat orang dan menilai kita orang yang rohani dan hidup penuh kesalehan, Apabila kita melakukan mujizat, mengusir setan bernubuat demi namaNya hanya untuk kemuliaan dan kemasyuaran diri sendiri. Jangan menjual belikan panggilan pelayanan dari Tuhan dan kemulliaan-Nya demiki kepentingan pribadi, kita sering berprilaku seolah-olah mengenal pada hal kenyataanya belum mengenal. Dalam tatanan kehidupan sering terkacaukan dengan kata mengenal dan kata mengetahui. Kalau kita mengenal seseorang pasti kita mengetahuinya tetapi kita mengetahui seseorang tersebut tetapi belum tentu mengenal kehidupanya. Begitu juga dengan tata kehidupan iman kita kepada Kristus, Contoh iblis itu mengetahui bahwa Kristus itu adalah anak Allah yang diutus untuk menolong umatNya di bumi, apa setan mengenal kehidupan Kristus dan percaya kepadaNya, semua orang boleh tahu siapa Kristus namun tidak semua mau mengenal Kristus dan menyerahkan hidup dan mengikuti Dia sehingga kita mau seperti diri-Nya "hidupku bukanya aku lagi tapi Kristus dalamku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar