Senin, 12 Januari 2015

KORELASI ANTARA PERJANJIAN DAN SUNAT

Tuhan selalu menunjukan kasih karunia kepada umatNya melalui berbagai peristiwa yang tidak diduga oleh masyarakat disekitarnya hal itu yang dirasakan oleh Zakharia dan Elisabet. Kasih karunia yang diberikan Allah kepada keluarga itu adalah mengandung dan melahirkan seorang anak, mengapa disebut kasih karunia? Karena  ia melahirkan anak diusia senja, disebut kasih karunia karena anak yang akan dilahirkan akan menjadi anak yang istimewa karena kelahiranya mendahului kedatangan Mesias, sang  reformator yang dijanjikan oleh Allah melalui para nabi dalam Perjanjian Lama.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa Dia harus mengutus Yohanes pembabtis untuk mendahului sang juru selamat? Kelahiran Yohanes ada benang merahnya dengan Allah tidak mengutus nabi-nabinya selama empat ratus tahun. Allah terakir mengutus nabiNya yang bernama  Maleakhi untuk bekerja bagi Israel. Dengan tidak adanya Nabi bagaimana situasi bangsa Israel tentunya kondisinya begitu bobrok baik moral maupun sepiritualnya, maka dari itu sebelum kedatangan juru selamat harus membuat dan memperbaiki jalan supaya menjadi baik, hal itu sesuai dengan nubuat dalam Perjanjian Lama.
"Seorang nabi dari tengah-tengahmu dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Alahmu, dialah yang akan harus kamu dengarkan" 

"Seorang Nabi akan Ku bangkitkan bagi mereka, dari antara saudara mereka seperti engkau ini, Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya dan ia akan mengatakan kepada segala yang Kuperintahkan kepadanya".

Kedua ayat diatas sangat penting karena keduanya  yang menjiwai dan menegaskan suatu kebenaran yang akan terjadi di masa yang akan datang, antara perkataan  Musa sebagai penyambung lidah Allah  dengan perkatan Allah yang ke dua di atas senada atau tidak ada kontradiksi antara keduanya. Apabila seorang nabi berkata demi nama Tuhan dan perkataanya tidak terjadi dan tidak sampai maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Tuhan", itu yang disebut nabi palsu karena dia berkata atas nama dirinya sendiri bukan atas nama Tuhan. Dalam ayat ini menceritakan bangsa Israel yang sudah masuk dalam tanah perjanjian yaitu Kanaan, Ia juga memperingatkan supaya tidak belajar berprilaku kekejian seperti yang dilakukan bangsa-bangsa lain. Jangan ada umat Israel yang didapati mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api atau sesorang yang menjadi tenung, para normal, penelaah penyihir, orang yang bertanya kepada arwah dan roh peramal, bertanya kepada roh yang sudah mati, inilah yang disebut kekejian bagi Allah. Mengapa hal-hal diatas dianggap kekejian bagi Allah, karena prilaku dan sikap yang demikian sangat kontradiktif bagi Allah sendiri sebagai yang maha kuasa, dengan melakukan seperti yang disebutkan di atas berarti ada ilah lain yang disembah selain Dia.  dengan kata lain mereka mempunyai sifat dan watak mendua. Dia sebagai Allah mempunyai sifat pencemburu yang tidak mau diduakan dan diperbandingkan dengan siapapun termasuk dengan ilah-ilah bangsa lain di luar Israel.

Dia adalah Allah yang pencemburu dan membuat Dia murka terhadap umatNya, Ia menganggap kekejian bagi mereka yang masih berusaha untuk melakukan peribadatan penyembahan  yang bukan Allah. Untuk menjaga supaya umatNya tidak selingkuh dengan yang lain maka Dia menjaga semangat umat Allah tetap menyembah kepadaNya dengan mengutus para Nabi untuk melakukan teguran dan peringatan. Hal ini disampaikan Musa, hal  ini juga berlaku bagi umatNya saat itu tetapi juga sebuah nubuatan untuk masa yang akan datang. 


Dalam kehidupan manusia tidak ada yang ingin diduakan oleh orang lain maka dari itu jangan pernah menduakan yang lain, manusia juga mempunyai sifat pencemburu dan tidak mau dikesampingkan oleh orang lain. Kehidupan manusia bisa digambarkan seorang petani yang sedang menabur benih kalau menabur benih yang baik tentunya akan bertumbuh dan berbuah dengan baik juga, sebaliknya apa bila petani menabur benih yang tidak baik tidak baik pula hasilnya. Jangan menabur angin  kalau tidak ingin menuai badai", supaya hidupnya lebih baik taburkanlah kebaikan.

Mengapa menyembah di luar Allah dianggap kekejian karena dengan melakukan hal itu berarti kematian kekal atau kematian abadi maka dengan mengutus para Nabinya mereka bisa menjaga api iman bangsa Israel, berdasarkan pengalaman sepiritual  yang selalu larut dinamika para penduduk asli dimana mereka berada membuat Dia selalu inten dan konsisten mengutus para nabiNya mengingatkan dan menegur dengan keras apa bila Israel melanggar ketentuan-Nya. Begitu dengan peranya Musa di tengah tengah bangsa Israel yang  selalu membuat ulah khusnya dalam perjalananya dari Mesir menuju Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka. Dalam perjalanan itu pertolongan Allah begitu luar biasa sampai tidak terhitung jumlahnya tetapi bangsa Israel juga luar biasa banyak dalam membuat kekejian dihadapan-Nya, mereka selalu menyalahkan Tuhan apa bila dalam penderitaan dan dengan mudah melupakan Tuhan.

Dalam eranya Musa Ia menujukan Kemaha Kuasaan-Nya dan KesabaranNya menghadapi bangsa Israel yang tegar tengkuk, intinya kekejian demi kekejian yang mereka lakukan menjadi panggilan para nabi untuk menegur dan menasehatinya serta memperbaiki kelakuanya sehingga hubungan antara Allah dan umatNya semakin baik dan terjaga dengan baik.

Apa yang disampaikan Musa  termasuk  dalam nubuatan atau sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk nubuat akan lahirnya Yohanes pembabtis, situasi ketika Firman ini ditulis oleh Musa dan ketika Yohanes dilahirkan hamper sama  khususnya yang berkaitan dengan sifat-sifat dan karakter bangsa Israel yang selalu melakukan pemrontakan terhadap Allah.

Paska berlalunya nabi Maleakhi Dia tidak pernah mengutus nabinya untuk berbicara selama hampir empat ratus tahun sehingga juga disebut  masa gelap, hal itu membuat bangsa Israel sangat sedih dan kehilangan pengharapan. Masa gelap ini tidak ada kaitanya dengan iklim dan musim tetapi berhubungan dengan watak dan tabiat bangsa Israel yang mempuyai prilaku menyimpang dari perintah Tuhan mulai dari para pemimpin sampai rakyat jelata tidak ada yang benar seorangpun tidak. Dengan alasan itu pula Yohanes lahir mendahului datangNya sang Mesias untuk bekerja mempersiapkan jalan-Nya, pristiwa ini jangan dilihat dengan kacamata jasmani tetapi dengan kacamata rohani atau kacamata iman. Jalan yang mereka lalui khususnya empat ratus tahun berlalunya kerja-kerja nabi Maleakhi adalah jalan menuju kematian kekal atau jalan menuju penderitaan. Oleh karena itu hanya dengan dekat Allah dan menjaga iman kita kepadaNy kita aman.



Suka-cita dan kebahagiaan  bukan hanya dirasakan oleh Zakharia dan Elisabet selaku orang tua tetapi juga dirasakan oleh banyak orang, tanda sukacita ditunjukan dengan kedatangan mereka ke kediaman Imam Zakharia paska kelahiran Yohanes pembabtis karena pada hari itu mereka akan memberikan penanda pada bayinya dengan sunat. Apabila seorang bayi lak-laki sudah di sunat pada umur delapan hari berarti anak tersebut sudah terhisap ke dalam perjanjian dengan Allah, seandainya bayi umur delapan hari oleh orang tuanya tidak di sunat dia dianggap bukan bagian dari bangsa Israel dan harus dimatikan.
Istilah sunat muncul pertama kali pada eranya Abraham yaitu sebagai tanda perjanjian antara Allah dengan dirinya, ketika itu ia berumur sembilan puluh sembilan tahun sedangkan Sarai berumur sembilan puluh tahun. Sebelum perjanjian ini di lakukan terlebih dahulu Allah memerintahkan "hiduplah dihadapanKu dengan tidak bercela", mengapa harus ada syarat untuk hidup tidak tercela, karena Allah itu kudus dan manusia harus demikian juga, karena tanpa kekudusan manusia tidak bisa melakukan sesuatu dihadapan Allah. Adapun janji Tuhan kepada Abraham:
  • Aku akan membuat engkau sangat banyak (responya ia sujud dihadapan Dia)
  • Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa-Abram diganti dengan Abraham
  • Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak
  • Perjanjian itu adalah kekal karena perjanjian itu bukan antara Allah dengan Abraham tetapi perjanjian itu juga dengan umat Israel, perjanjian itu juga memuat "Aku menjadi Allahmu dan Allah keturananmu"

"Setiap laki-laki  diantaramu harus disunat dan di kerat kulit kitanya karena ini menjadi sebuah tanda", Allah selalu membuat perjanjian dan selalu mengingatkan perjanjia-Nya, serta selalu  memperbaharui perjanjian dengan umat-Nya. Perjanjian adalah alat bukti untuk mengingatkan  supaya konsisten dengan isi perjanjian yang telah dibuatnya. Di sini konteknya adalah Abraham dalam Perjanjian Lama dan Yohanes pembabtis dalam Perjanian Baru. Sunat adalah menjadi bukti bahwa seseorang sudah masuk dan hidup dalam perjanjian (umatNya) dan Dia menjadi Allahnya

Maka dalam kehidupan masyarakat Israel yang diawali oleh Abraham sampai sekarang ini sunat hukumnya wajib bagi bayi laki-laki umur delapan hari, apabila sudah bayi laki-laki sudah umur delapan hari belum di sunat ia dianggap bukan bagian dari Bangsa Israel dan harus di matikan karena dianggap mengingkari perjanjian dengan Dia. Mulai saat itu semua laki- laki harus disunat termasuk di dalamnya Abraham dan anaknya Ismail, ia berumur sembilan puluh sembilan tahun sedangkan Ismail berumur tiga belas tahun.

Segala perjanjian  atau sesuatu yang telah dia Firmankan pasti akan digenapi dan tidak bisa diubah atau dibatalkan oleh siapapun di dunia ini termasuk ketika Sarai istrinya Abraham ditetapkan sebagai ibu bangsa-bangsa. Ia sendiri sebagai suami ketika diberi tahu oleh Dia bahwa istrinya akan melahirkan seorang bayi ia tertunduk dan tertawa dalam hati. Apa makna dan arti tertawanyanya Abraham? Tertawanya abraham adalah tertawa yang manusiawi yang meragukan perkaan Allah karena melihat realita yang mereka alami dari sisi usia yang tidak lagi memungkinkan untuk mengandung dan melahirkan seorang anak. Ia tertawa dalam hati karena berpikir menggunakan akal sehat manusia jasmaniah, dalam hal ini Abraham tidak menggunakan kacamata iman kepada Allah. Kalau Abraham menggunakan akal budi dan memandang dengan kacamata iman tentunya ia berfikir tentang Kemaha kuasaan Allah, Ia bisa melakukan apa saja yang Dia kehendaki, termasuk membuat Zarai yang berumur sembilan puluh tahun mengandung dan melahirkan seorang bayi. Di sini Allah ingin memperbaiki dan mensetrukturkan cara berpikirnya Abraham supaya benar dan baik sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Dia sebagai yang Maha Kuasa sanggup melakukan segala perkara yang besar yang melampaui segala akal. Karena Abraham berpikir manusiawi ia menyerahkan Ismail anak dari Hagar untuk menjadi anak perjanjian kepada Allah, sebab Dia teguh dengan janjiNya karena Hagar bukan perempuan Israel dan dia bukan Istri resminya Abraham tetapi dia adalah budak dan gundiknya.

Mengapa ia mengambil Hagar sebagai istri ke dua Abram, Zarah yang menyuruhnya karena ia juga berpikir manusiawi seperti suaminya Abraham yang menganggap dirinya tidak mungkin mengandung dan melahirkan seorang bayi. Allah dalam hal ini konsisten terhadap firman-Nya tetap akan menjadikan Zarah sebagai ibu dari bangs-bangsa dan perempuan yang akan melahirkan dan menurunkan raja-raja besar di bumi ini.


Pada intinya bahwa perjanjian dan sunat adalah bagian yang tak terpisahkan, tetapi keduanya jangan sampai dipahami secara parsial (sepotong-sepotong) belaka tetapi harus dipahami secara holistik atau menyeluruh. Sunat sebagai sebuah tanda yang menyatakan bahwa seseorang yang telah disunat adalah milik Tuhan dan terhisap dalam sebuah perjanjian Alah dengan umatNya.

Perjanjian Allah itu kekal berarti turun temurun dan tidak dibatasi oleh teretorial dunia dan kematian manusia,  untuk itu dalam memahami dan mengiplementasikan bukan hanya soal kerat kulit kitan saja lalu selesai di situ saja, sunat juga harus menyentuh masalah hati, artinya hati yang congkak, sombong dan lain-lain juga perlu di sunat supaya memiliki hati yang bersih. Sunat itu metrai hubungan antara Dia dan umatNya baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun Israel sebagai suatu bangsa dan Allah sebagai pemimpin bangsa Israel, sehingga dinamakan pemerintahan Theokrasi.

Apabila sunat dipahami sebagai sebuah metrai hubungan antara Allah dan umatNya maka sunat harus juga menyentuh kepada sesuatu yang rohani artinya yang di kerat ialah keinginan daging :-percabulan-hawa napsu, penyembahan, berhala, kecemaran, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencidraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pestapora dsb. Dengan mampu menyunat tiga belas hal di atas niscaya kehidupan manusia di bumi akan penuh dengan suka cita dan damai sejahtera.

Dengan keberhasilan menyunat kedagingan, kita akan menjadi pengikut Kristus yang rendah hati dan lemah lembut sehingga mampu menjadi anak-anak terang, iplementasi hidup dalam terang Kristus
  1. Hidup dalam kasih seperti Kristus juga telah mengasihi
  2. Jangan hidup dalam percabulan dan rupa-rupa kesrakahan
  3. Jangan berkata kotor yang kosong dan sembrono  tetapi lebih baik mengucap syukur kepada Allah
  4. Hiduplah sebagai anak-anak terang karena berbuahkan  kebaikan, keadilan dan kebenaran
  5. Sebagai bukti  kalau kita telah menjadi  anak terang Kristus adalah mampu menyibak kegelapan dan menelanjanginya sehingga yang gelap menjadi terang.

Ciri-ciri anak anak yang ada dalam perjanjian Kristus adalah Tidak bebal tetapi hidupnya arif dan bijaksana, yang harus kita perhatikan  dalam hidup sebagai anak-anak terang adalah menghargai waktu, karena waktu identik dengan kejahatan "karena hari-hari adalah jahat, hidup arif dan bijaksana menghindarkan diri dari kebodohan. Dengan kebiksanaan yang dari Roh Kudus memampukan kita mengerti kehendak Allah.

Anak perjanjian yang telah dikerat keinginan dagingnya adalah tidak boleh mabuk oleh anggur, mengapa demikian karena kemabukan itu menimbulkan hawa nafsu hendaklah kita penuh dengan Roh Kudus, ciri-ciri orang yang penuh dengan Roh Kudus:
  1. Berkata-kata dengan yang lain dengan bermazmur
  2. kidung puji-pujian
  3. nyanyian rohani
  4. bersorak sorai bagi Tuhan dengan segenap hati
  5. mengucap syukur atas segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus kepada Allah Bapa
  6. merendahkan diri dan hati seorang kepada yang lain dalam takut akan Kristus
Kita selaku pengikut Kristus sudah mencirikan itu atau belum,  seandainya belum memiliki setandar yang demikian cepat-cepatlah meraihnya supaya hidup selalu ada dalam terang keselamatan-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar