Rabu, 21 Januari 2015

PERJANJIAN DAN BERKAT

Istilah perjanjian muncul pertama kali di eranya Abraham, karena perjanjian ini dibuat oleh Allah dengan Abraham secara pribadi, selanjutnya kepada umat Israel, disertai janji-janji Allah dan yang menuntut kesetiaan  dari pihak manusia.
Sedangkan peristiwa Golgota adalah   peristiwa yang memperbaharui perjanjian Allah, Yesus adalah pengantara Perjanjian Baru, sedangkan  Rasul Paulus menjadi pelayan dari  Perjanjian Baru yaitu pelayanan Roh.

PERJANJIAN ANTAR PRIBADI
Perjanjian antara Abraham dengan Allah  adalah perjanjian pribadi "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau" dan Aku akan membuat engkau sangat banyak. Dari pihak Allah "engkau akan menjadi Bapa sejumlah besar Bangsa".
Ada perubahan nama dari Abram menjadi Abraham, "karena itu namamu bukan lagi Abram melainkan Abraham", selanjutnya Dia menetapkan Abraham  sebagai bapa bangsa "karena  engkau telah  Ku tetapkan sebagai bapa sejumlah Bangsa".
"Engkau akan Ku buat menjadi Bapak bangsa-bangsa dan dari padamu akan berasal raja-raja", Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun temurun  menjadi perjanjian yang kekal supaya Aku menjadi Alahmu dan Allah keturunanmu.

Allah akan memberikan Negri ini yang kau diami sebagai orang asing yakni seluruh tanah Kanaan akan kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadi Allah mereka. Dasar perjanjian antara Allah dan Abraham adalah, " hiduplah  dihadapanKu dengan tidak tercela". Perjanjian Allah dengan Abraham apabila di krucutkan menjadi:
  1. Aku akan membuat engkau sangat banyak
  2. engkau akan menjadi Bapa sejumlah besar Bangsa (dua kali)
  3. Aku akan membuat  engkau beranak cucu sangat banyak
  4. engkau akan Ku buat menjadi bangsa-bangsa
  5. dari padamu akan berasal raja-raja
  6. Aku akan menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu
  7. Allah memberikan Kanaan  sebagai Negrinya untuk selama-lamanya
"Aku akan membuat engkau menjadi banyak"
Pengertian  ayat ini sifatnya masih umum karena hanya berkaitan dengan jumlah atau bilangan keberadaan manusia, proses untuk menjadi banyak adalah alamiah yaitu dengan beranak cucu  atau dengan kata lain melalui lembaga perkawinan sesuai dengan yang telah Dia tetapkan. Proses menjadi banyak itu bukan berkembang biak karena berkembang biak identik dengan proses hewan dan binatang di dalam memperbanyak keturunan.

Apabila manusia di dalam proses  beranak cucu tidak melalui lembaga perkawinan meraka digolongkan sebagai manusia berwatak binatang karena  hal diatas sesuai dengan prinsip penciptaan  manusia.  "Beranak cuculah dan bertambah banyak". Lembaga perkawinan itu juga bagian dari penciptaan manusia karena Allah hanya menciptakan Adam dan Hawa selanjutnya bertambahnya jumlah manusia melalui proses kelahiran. Untuk beranak cucu dan bertambah banyak."Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging". Beranak cucu dan bertambah banyak itu dasarnya adalah kasih baik kepada Alah maupun kepada pasangan kita (kasih eros), sebaliknya apabila proses beranak cucu tidak melalui proses perkawinan  dasarnya adalah hawa napsu dan berkembang biak seperti binatang. Dengan dasar kasih dengan Allah dan sesama manusia akan bertumbuh dan berkembang seperti pasir di laut dan bintang di langit.

"Kepadamu dan kepada keturunanmu akan ku berikan negri ini" yang akan kamu diami sebagai orang asing yaitu seluruh tanah kanaan akan Ku berikan menjadi milikmu untuk selamanya".
Seiring bertumbuh dan dan bertambah banyaknya manusia tentunya akan membutuhkan tempat yang luas dan tak terbatas lebar panjang dan luasnya sehingga mampu untuk menampung anak cucu Abraham. Inilah hebatnya Allah yang selalu melakukan segala sesuatu dengan perencanaan yang cepat dan tepat.  Mengapa harus Kanaan tidak daerah yang lain, Kanaan adalah daerah yang subur dan setrategis bahkan Ia sendiri mengatakan penuh dengan susu dan madu.


PERJALANAN IMAN 
"Allah memerintah"pergilah dari negerimu dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ke tanah yang akan  ku tunjukan kepadamu"

"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, memberkati engkau dan engkau akan menjadi berkat"
Abraham pergi membawa perintah dari Allah-untuk pergi dari Ur-kasdim dari sanak saudaranya, dari rumah bapamu-ketempat yang akan Kujanjikan padamu. Secara akal sehat itu sangat berat karena mendatangi suatu bangsa yang belum tahu dan belum ia kenal masyarakatnya. Meninggalkan sanak saudaranya yang sudah ia kenal sifat dan karakternya dan meninggalkan bapaknya yang mengasuh dia dari kecil sampai dengan  hidup berkeluarga. Ia pergi bersama istrinya Sarai dan keponakanya Lot serta harta bendanya. Ia pergi dengan berbekal perintah dan janji dari Allah "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, namamu akan menjadi masyur, Aku akan memberkati engkau dan engkau akan menjadi berkat".

Dari kejadian di atas sudah bisa menilai karakter dan watak seseorang yang bernama  Abraham, ia adalah pribadi yang sangat tulus hatinya dan rendah hatinya, dia adalah seorang yang sangat memegang komitmen dan berhati teguh. Dia mau pergi  ke suatu daerah dengan tanpa keterangan apapun dari Allah tentang situasi dan kondisi di sana, ketika Abraham sudah sampai ditempat yang sudah dijanjikan-Nya, Dia berkata," Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu", jawabanya dengan tindakan mendirikan mesbah bagiNya, ini sebagai tanda bahwa Dia telah menampakan diri, lalu pindah dari situ ke sebelah timur betel di Ai lalu mendirikan kemah yang terpenting dan tidak dilupakan oleh Abraham yaitu mendirikan mesbah bagi Allah dan tidak lupa memanggil namaNya.

Dengan selalu mengutamakan Allah dalam setiap langkah dan geraknya itu adalah bentuk kepasrahan yang sangat besar dan selalu berjalan dengan memegang janjiNya yang menjadikan Dia selalu menghargai dan memberikan tanggung-jawab kepadanya.

Untuk menjadikan Abraham sebagai embrio dari sebuah bangsa yang besar-yang masyur-akan diberkati dan-menjadi berkat harus berani mengambil keputusan meninggalkan negeri tempat kelahiranya-meninggalkan sanak saudaranya- dan bapaknya. Inilah ujian iman dalam hidup Abraham, dengan dipisahkan dari sanak saudaranya dan bapaknya ia akan fokus dan hanya tergantung kepada Allah dan konsentrasi dengan tanggung-jawab yang diberikan Allah kepadanya. Mengapa Abraham harus keluar dari Ur-kasdim supaya ia dan keturunanya tidak terkontaminasi oleh keluarganya serta masyarakat disekitarnya.

Karena Abraham dan anak cucunya adalah  anak-anak perjanjian, umat pilihan-Nya dan akan menjadi bangsa yang besar tentunya harus menempati wilayah yang besar juga dan menurut Dia tanah Kanaan  adalah wilayah yang paling tepat karena tanah yang penuh dengan susu dan madu.

PERJANJIAN DAN BERKAT PART. III
Yang terpokok kepergianya dari Ur-kasdim ke tanah perjanjian adalah seperti komitmen sejak awal zaman penciptaan, "Sebab itu seorang laki-laki harus meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging". Firman Tuhan di atas masih ada benang merahnya dengan perintahNya"pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukan kepadamu". Dengan kepergianya dari negrinya mempermudah Allah di dalam membentuknya menjadi seorang pionir dari sebuah bangsa yang besar yang takut akan Tuhan."Aku akan menjadi Allahnya sedangkan Abraham dan keturunanya akan menjadi umat-Nya.

Untuk menjadi bangsa yang besar itu bukan hal yang mudah dan harus diperjuangkan karena ternyata tanah Kanaan telah dihuni oleh bangsa yang bukan menjadi umat pilihan-Nya, sekalipun tanah Kanaan  penghuninya adalah anak cucu Ham anak Nuh yang juga disebut bapak Kanaan. Mengapa tanah perjanjian itu harus Kanaan bukan daerah yang lain? Karena ada benang merahnya dengan satu peristiwa Ham yang melihat auratnya Nuh ayahnya, setelah sadar ia mengutuk Kanaan, "terkutuklah Kanaan, hendaklah kamu menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya". Lagi katanya"terpujilah Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya", ternyata kalau kita cermati silsilahnya Abraham itu adalah keturunan dari Sem, sedangkan bapaknya Abraham adalah Terah. inilah yang menjadi jawabanya, mengapa tanah perjanjian bagi Abraham dan anak-cucunya itu adalah di tanah Kanaan.Tanah Kanaan tidak bisa dipisahkan dari kutukan  dari bapak lelhur mereka Nuh, bahwa Kanaan (Ham dan keturunanya akan menjadi budak bagi saudaranya.

Untuk menjadikan Kanaan sebagai budak  memerlukan perjuangan  baik jasmani dan rohani, perjuangan jasmani adalah perjuangan untuk melawan dan mengalahkan penduduk Kanaan dan tunduk di bawah kendalinya Abraham dan keturunanya, inilah yang disebut perjuangan politik (imperalisme). Sedangkan perjuangan rohani berjuang supaya iman kepada Allah tidak tergoyahkan oleh sesembahan yang dibuat mereka. Dalam dinamika hidupnya banyak sekali tantangan baik yang datang dari diri mereka sendiri maupun yang datang dari penduduk Kanaan maupun yang datang dari bangsa lain
Apapun yang terjadi Abraham tetap taat dan kasih kepada Allah sehingga anak cucunya menjadi bangsa yang besar karena Ia menyatakan berkatNya kepada Abraham dan keturunan-Nya disamping itu dia juga menjadi berkat bagi orang lain dan bangsa lain. Dalam hal ini Abraham mengajarkan kepada kita umat Allah kerja, pengapdian dan keberanian.

  1.  Kerja Abraham adalah pribadi sesorang yang suka bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidupnya pribadinya dan keluarganya sehingga baik kebutuhan jasmani maupun rohami tidak mengalami kekurangan, terbukti ketika ia pergi dari Ur-kasdim ia membawa harta bendanya sebagai bekal
  2.  Pengapdian, Pengapdian Abraham sebagai umatNya sangat luar biasa terbukti tanpa berpikir panjang ketika ada perintah  untuk meninggalkan negrinya, keluarganya dan bapaknya langsung berangkat memenuhi panggilan-Nya. Pada hal ia belum tahu kemana perginya, situasi sosial masyarakatnya seperti apa, dengan tekat yang kuat ia menjalaninya.
  3. Keberanian, Keberanian di sini adalah berkaitan dengan keberanianya mengambil keputusan untuk: Percaya sepenuhnya kepada Allah akan perintah dan janjin-Nya, berani mengambil keputusan untuk berangkat meninggalkan negrinya, keluarga dan bapak nya untuk ke suatu tempat yang telah dijanjikan-Nya.

Ketiga di atas menjadikan Allah menaruh berkat kepada Abraham dan dirinya juga menjadi berkat kepada banyak orang yang lain. Dia juga berkata "Aku akan memberkati orang-orang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau". Firman Tuhan diatas adalah bentuk nyata perlindungan Allah atas Abraham dan anak cucunya, keberanian, pengapdian dan kerja keras yang hanya berfokus pada Allah saja yang menggerakan berkat-berkatNya melimpah atasnya.

Pada prinsipnya umat Nya yang setia kepada ketetapan-ketetapan  Allah berkatNya akan dicurahkan, berkat itu bukan  hanya berbentuk hal-hal yang jasmaniah tetapi juga berkat-berkat rohaniah. "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan yang hanya menaruh harapanya kepada Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar