Kamis, 10 September 2015

DI DALAM KRISTUS TIDAK ADA PERBUDAKAN TETAPI PERSAUDARAAN 2

KEBEBASAN YANG TIDAK BEBAS

"Karena itu sekalipun di dalam KRISTUS aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik  aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus  yang sudah menjadi tua, lagi pula sekarang dipenjarakan karena KRISTUS YESUS mengajukan permintaan kepadamu mengenai anaku yang ku dapat selagi aku dalam penjara yakni onisimus. Dahulu memang dia tidak berguna bagimu tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.

Jika permintaan itu datang dari orang yang di hormati atau sangat berjasa bagi kehidupan kita akan menjadi sesuatu hal yang terberat, apa bila Paulus mau sewenang-wenang dengan memaksakan kehendaknya sangat bisa dilakukan namun ia tahu bahwa Filemon sudah dewasa di dalam imanya kepada KRISTUS "Kata mengingat kasihmu", bagaimana KRISTUS mengubah paradima Filemon tentang sesama termasuk sikap dan perlakuanya terhadap para budak kususnya Onisimus.

Paulus tidak ingin menggunakan kebesanya untuk menekan dan memaksa Filemon untuk memaafkan dan menerimanya kembali Onisimus dalam kehidupanya, kalau ia mau mengampuni itu bukan atas dasar tekanan dari pihak lain tetapi dia menerima kehadiranya karena kasihnya kepada  KRISTUS. Ia menerima onisimus bukan lagi sebagai budak tetapi sebagai saudara dalam KRISTUS. IA berkata :"Kasihilah musuhmu", mengasihi musuh itu sangat berat karena sangat berkontradiktif dengan keinginan daging karena keinginan daging itu musuh harus dibenci apabila perlu dimusnahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar