Senin, 17 September 2018

YESUS MENAMPAKAN DIRI DI DALAM INJIL YOHANES BAG. 6

Kedua belas murid YESUS itu tidak satu macam pekerjaan saja tetapi banyak provesi, salah satunya adalah sebagai nelayan, sehingga wajar apabila malam itu mereka melakukan pekerjaanya yaitu melaut (mencari ikan di laut). Murid-muridnya saat itu yang berangkat melaut adalah sebagai berikut: "Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zibidius dan dua muridNYA yang lainya," Mereka menjala ikan di pantai Danau Tiberias."

Danau Tiberias juga disebut danau Gnazaret atau dalam Perjanjian Lama danau Kineret, terletak di dataran tinggi dan danau air tawar terbesar di Israel karena mempunyai luas 166 km2 (6450 mm), kedalamanya 43 m (141 kaki). Terletak 211.13.15 meter dibawah permukaan laut. Danau ini adalah danau air tawar terendah di dunia dan danau terendah ke dua setelah laut mati yang merupakan danau air asin. Danau ini dialiri dari sebagian dari mata air bawah tanah meskipun sumber utamanya juga sungai Yordan yang mengalir melaluhinya ke selatan.

Sebagai daerah pantai tentunya danau Tiberias sebagai tempat perdagangan yang setrategis disamping itu sebagai transito dari berbagai bangsa yang ingin menuju wilayah Israel dengan berbagai motif. Sebagai daerah yang sangat setrategis jika dilihat dari sisi sosial ekonomi sangat menguntungkan tetapi jika dilihat dari sosial budaya dan agama bisa juga merugikan sebab budaya dan agama dari luar masuk mempengaruhi bangsa Israel tetapi positivnya pemberitaan Injil juga sangat mudah karena mereka yang dari luar sudah masuk dan berinteraksi. Sebab di dalam berinteraksi itu mempengaruhi dan dipengaruhi itu sudah wajar, sekarang tinggal bagaimana dengan kekuatan iman dan mental. Yang menjadi pertanyaan, apakah hal diatas juga akan mempengaruhi religiusitas bangsa Israel, suka tidak suka Danau Tiberias sebagai tempat transit manusia dari berbagai belahan dunia pasti akan mempengaruhi dan menggerus wilayah keagamaan atau imanya kepada TUHAN.

Sekarang bagaimana dengan kita umat pilihan ALLAH, kita harus sadar dan waspada bahwa iman kita juga bisa tergerus seandainya kita tidak intensifkan persekutuan dengan-NYA dan meminta ROH KUDUS membentengi iman dan percaya kita kepada KRISTUS. Disini kata kuncinya adalah mengintensifkan bersekutu dengan TUHAN dan saudara seiman sehingga dengan demikian kita akan bisa bertahan menghadapi tawaran dunia yang penuh dengan keindahan (sosial budaya dan ekonomi) yang menerpa kita. Maka dari itu hanya dengan ROH KUDUS dan Firman  yang menyanggupkan kita pengikut KRISTUS bisa bertahan dan tidak tergoyahkan serta tidak terpengaruh tekanan yang dari luar.

"Dipantai itu berkumpul Simon Pertrus, Tomas disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang yang lain"
Berprofesi sebagai nelayan yang menggunakan jala yang tidak akan bisa bekerja sendiri saat jala yang penuh dengan ikan, maka dengan mengakat jala untuk menarik ikan ke perahu. Profesi sebagai Nelayan mengajarkan kita bekerja sama dengan kebersamaan itu juga bisa mengangkat ekonomi sosial budaya. Kebersamaan dan kerja-sama diantara mereka dan melakukan aktifitas adalah tanda kasih. Kerja-sama dalam hal pekerjaan menjala ikan diantara murid adalah modal dasar di dalam pekerjaan TUHAN, DIA mendidik kerja-sama para murid dari hal-hal yang kecil jika pekerjaan yang dibebankan kepadanya mampu dikerjakan dengan baik maka akan meningkat pekerjaan yang lebih besar.

Sebelum Musa seberi tanggung-jawab tugas sebagai seorang pemimpin besar di Israel ALLAH mendidiknya dengan terlebih dahulu menjadi seorang gembala yang menggembalakan kambing domba milik mertuanya imam Yetro. Dari sinilah ia belajar banyak hal seperti bagaimana dia melindungi dari mara bahaya yang mengintai baik dari pencurian, perampasan dan binatang buas seperti srigala dan yang lainya. Dalam pendidikan tersebut bukan hanya masalah fisik tetapi juga mental dan sepiritual karena mertuanya mendidik begitu keras sehingga pada saat menerima tugas sebagai pemimpin Musa sudah siap.

Pendidikan jasmani dan rohani menjadikanya seorang pribadi yang dewasa dalam berpikir dan bertindak sehingga ia mampu menjadi teladan.Begitu juga dengan kita para murid dan pengikut KRISTUS, dengan pendidikan jasmani rohani yang baik maka hasilnya akan baik pula. Apa lagi pendidikan kerohanian (iman) jika dikerjakan dengan baik maka kedewasaan rohani (iman yang kokoh) kepada YESUS dan mengaku DIA adalah TUHAN dan juru selamat dalam kehidupan sehari hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar