Senin, 15 Juni 2015

PAHLAWAN YANG SEJATI 2

JAS MERAH (JANGAN MELUPAKAN SEJARAH)

Pemilihan  tempat untuk berkemah bagi pasukan Israel yang akan berperang melawan musuh di dekat mata air sungguh sangat tepat karena air merupakan kebutuhan yang sangat fital, tanpa ketersediaan air yang cukup setabilitas hidupnya akan terganggu dan secara otomatis setabilitas pasukan juga akan terganggu, kalau melihat hasilnya pasti akan mengecewakan . Dalam hal ini Allah telah menyelesaikan satu masalah, Ia sebagai yang maha kuasa dan maha tahu Ia sudah menyiapkan segala sesuatu baik bahkan  yang biasa kurang diperhatikan oleh manusia pada hal itu bisa menghambat perjuangan bangsa Israel dalam berperang melawan Median Dia memperhatikanya. Allah tahu bahwa kebutuhan dapur dan perang itu harus terintegrasikan dengan baik tanpa ada ada yang lebih utama dan pertama. Kalau dalam pertempuran pasukan hanya memenuhi kebutuhan persenjataan saja dan mengabaikan logistik sudah bisa dipastikan pasukan tersebut akan kalah sebelum bertempur karena pasukan tidak mungkin bertempur dengan perut yang lapar.
Mengapa Allah tidak membutuhkan pasukan yang besar dalam menghancurkan musuh, awalnya rakyat Israel yang mau bergabung dalam pasukan perang berjumlah duapuluh ribu orang namun Ia mengatakan "jumlahnya terlalu banyak rakyat bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Ku kehendaki untuk menyerahkan orang Median ke dalam tangan mereka."
Melihat sejarah kelam bangsa Israel yang selalu tegar tengkuk dalam menjalin hubungan dengan Allah, mereka selalu larut ke dalam penyembahan terhadap allah orangorang yang daerahnya dikuasai bangsa dikuasainya. Bangsa Israel adalah bangsa yang tidak setia dan tidak loyal serta tidak tahu balas budi terhadap Allah Abraham, Ishak dan Yakup leluhur mereka yang telah memberikan kemenangan demi kemenangan dan yang telah memberkan daerah yang subur penuh dengan susu dan madu. Hal ini yang menjadi salah satu bahan pertimbangan, mengapa Dia tidak membutuhkan banyak peran serta rakyat Israel dalam melawan musuh. "Jangan-jangan memegahkan diri terhadap Aku sambil berkata, sambil berkata: tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku", perkataan dan tindakan inilah yang sangat diantisipasi oleh Allah berkaitan dengan jumlah pasukan yang akan ikut berperang.

Sifat sombong, indifidualisme yang bermuara pada keakuanya sendiri yang menjadi fakta hidup kehidupan manusia setelah jatuh ke dalam dosa, mereka selalu merasa bisa tetapi tidak bisa merasa, terkadang seseorang tidak sadar bahwa mereka penuh dengan kelemahan ( tidak sempurna), merasa dirinya paling superior dari yang lain yang membuat Allah melakukan seleksi pasukan yang akan ikut bertempur melawan orang-orang Median. Disamping pertimbangan soal moral dan sepiritual tentunya Allah juga mempunyai pertimbangan yang lain yaitu supaya bangsa Israel pendududunya tidak menjadi korban perang melawan Median karena mereka belum mempunyai kemampuan dan setrategi perang. Alasan yang paling pokok mengapa Dia merampingkan pasukan Israel adalah Ia ingin menunjukan bahwa tanpa pertolongan dan campur tangan-Nya bangsa Israel tidak akan bisa lepas dari cengkraman bangsa Median. Tanpa Dia ada dalam kehidupan mereka ancaman demi ancaman dari musuh tetap akan menghantuhi mereka setiap saat. Disamping itu Allah ingin menunjukan bahwa dia itu lebih berkuasa dan lebih dari segala-galanya dari pada baal yang disembah bangsa lain.

"Siapa yang takut dan gentar biarlah ia pulang enyah dari pegunungan Gileat", gelombang pertama  rakyat Israel yang pulang berjumlah duapuluh duaribu orang".
"Takut dan Gentar" untuk melawan musuh dalam diri bangsa Israel ternyata cukup besar karena yang datang menyatakan diri mau ikut berperang jumlahnya lebih dari duapuluh ribu orang tetapi setelah Allah berkata kepada Gidion: "siapa yang takut dan gentar biarlah ia pulang", setelah mendengar perkataan itu mereka jadi berubah pikiran dan memilih pulang dari pada berjuang melawan musuh yang menjanjah dan menindas bangsanya sendiri.

Hal diatas mengindikasikan bahwa sifat karakter manusia yang lebih mementingkan diri sendiri dan keselamatan pribadinya adalah seseorang yang telah kehilangan kemuliaan Allah sehingga menyebakan lunturnya patriotisme Bangsa Israel dalam membela bangsanya sendiri. Dosa yang telah mendarah daging yang mentebagkan mereka kehilangan rasa nasionalisme dan patriotisme. Dosa itu memunculkan rasa takut (ketakutan) dan Dosa juga akan mengikis keberanian seseorang berubah menjadi tak bernyali. Ketidak percayaan mereka terhadap Allah Abraham, Ishak dan Yakub menjadikan mereka memilih pulang dari pada berperang melawan penindasan. Ketidak beranian mereka untuk berperang itu adalah para pendosa dan para penyebah baal allahnya orang Median yang sangat dibenci oleh YHWH.

Apa bila kita melihat pada dunia sekarang ini para pahlawan itu tidak melawan musuh yang kelihatan yang berasal dari bangsa asing yang membawa bala tentara dan peralatan perang yang canggih tetapi musuh kita saat ini adalah: para pemburu rente, birokrasi yang korup dan kelompok-kelompok yang hanya mementingkan diri sendiri dan golonganya saja tanpa mempedulikan kepentingan rakyat banyak. Pada saat musuh utama adalah ekonomisme, hidonisme dan veodalisme dan kapitalisme Global, Misi mereka bukanlah menguasai sebuah teretorial atau wilayah tertentu tetapi yang mereka kuasai adalah ekonomi, sosial dan budaya dan juga politik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar