Jumat, 26 Juni 2015

PAHLAWAN YANG SEJATI 6

MENJADI RULE MODEL
Gidion adalah benar-benar pahlawan yang rendah hati, hal ini ditunjukan  hal ini ditunjukan ketika menghadapi suku Eprayim yang marah dan  memprotesnya karena dia tidak menyertakan mereka saat berperang melawan Median. Dihadapan suku Efrayim ia tidak memperlihatkan keberhasilanya mengalahkan Median hanya dengan 300 orang pasukan saja tetapi yang dilakukanya justru sebaliknya yaitu memuji keberhasilan kerja-kerja mereka dalam hal panen anggur yang hasilnya lebih besar dari pada kaum Abiezer. Gidion juga memuji keberhasilan mereka dalam menangkap dua raja Oreb dan Zeeb ke dalam tangan mereka.

Apakah ada korelasinya  antara memetik anggur dan perang melawan musuh, apa bila anggur dimaknai dan bisa mewakili makanan tentunya antara perang dan pangan tidak bisa dipisahkan karena hal ini senada dan seirama dengan kebutuhan manusia akan air. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya sesuatu yang bisa dimakan. Yang menjadi pertanyaan, mengapa manusia yang satu dengan yang lain, kelompok satu dengan kelompok yang lain harus berperang? Karena mereka memperebutkan masalah pangan dan alat untuk memproduksi pangan. Bangsa Median, amalek dan bangsa timur yang lain menguasai bangsa Israel karena supaya mereka menguasai makanan dan alat produksinya, untuk itu siapa yang berdaulat atas pangan, mereka yang akan mempunyai kehidupan

"Apa perbuatanku  dalam hal ini jika dibandingkan dengan kamu? Bukanlah pemetikan  susulan oleh suku Eprayim lebih baik hasilnya dari panen anggur kaum Abizer?"
Ada dua hal yang sangat penting apa yang di sampaikan oleh Gidion yaitu:
Soal hasil akir (goal)
Bahwa keberhasilan dalam pekerjaan apapun didak sepenuhnya ditentukan lamanya atau panjangnya waktu yang tersedia tetapi ada kalanya hasil akir ditentukan oleh efektifitas dan komitmen dalam melakukan pekerjaan. Cepat atau lambat seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan ditentukan oleh integritas, kapabilitas dan kapabilitas seseorang.
"Kata pemetikan susulan itu identik dengan dua hal: Ada orang lain yang telah bekerja lebih dahulu di ladang yang sama dan atau dia memetik sisa-sisa buah anggur yang terlebih dahulu dipetik orang lain, dengan kata lain mereka menyelesaikan sisa yang telah dipanen oleh orang lain. Yang menarik disini dari perkataan Gidion disini sangat jelas dan tegas yaitu: hasil petikan susulan suku Eprayim  hasilnya lebih baik dari panen anggur kaum Abizer. Apa korelasinya antara hasil Petikan suku Eprayim lebih baik dengan kaum Abizer dengan keberhasilan mereka dalam menangkap dua raja Median yaitu Oreb dan Zeeb pada hal mereka kerjanya mulainya belakangan tetapi hasilnya maksimal.

Inilah yang disebut pahlawan yang sejati ia juga rendah hati dengan jujur dan berani mau mengakui keberhasilan suku epraim yang walaupun mereka kerjanya mulainya belakangan tetapi hasilnya luar biasa hebat. Hal ini menjadi bentuk reward(hadiah) dari Gidion kepada suku Epraim yang berhasil menangkap raja Median. Ia juga telah menjukan bahwa dia adalah pemimpin yang rendah hati dengan mengakui keberhasilan orang lain, apa yang dilakukan Gidion ini adalah sifat dan karakter yang harus kita teladani dalam berkehidupan. Ia  harus kita jadikan role model seorang pemimpinbaik dalam interen Gereja maupun di masyarakat dan pemerintahan. Dia mampu mengintegrasikan antara kebutuhan pokok kehidupan yaitu papan kalau dalam kontek ini teretorial atau wilayah, kedaulatan pangan, air dan kebutuhan iman. Kalau kita mampu mewujutkan tiga hal ini maka kekekalan akan senantiasa menaungi kita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar