Minggu, 10 September 2017

ESPEKTASI BAG II


SRIGALA BERBULU DOMBA
Ayat ini menceritakan  bahwa Bangsa Israel tidak mengerti, " Pada waktu ia umur 40 tahun  timbulah keinginan dalam hati untuk mengunjungi saudara-saudaranya yaitu orang-orang Israel, ketika itu ia melihat seseorang dianiaya oleh orang Mesir, lalu ia menong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengeri bahwa ALLAH adalah memakai dia untuk  menyelamatkan mereka tetapi mereka tidak mengerti". Pada kesesokan harinya  ia muncul ketika dua orang israel drdang berkelahi lalu ia berusaha untuk mendamaikan mereka katanya: "Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? " Mengapakah kamu ini saling menganiaya? Tetapi orang yang berbuat salah lepada temanya itu menolak Musa dan berkata: "Siapa yang mengangkat engkau pemimpin dan hakim atas kami?" Apakah engkau bermaksut membunuh aku, sama seperti kemarin  engkau membunuh orang Mesir itu? Mendengar perkataan itu larilah Musa  dan hidup sebagai pendatang di tanah Median, di situ ia memperanakan dua orang anak laki-laki.

Tulisan di dalam Kisah para Rasul mengajarkan kepada pengikut KRISTUS tentang:
1. Patriotisme
Darah ibrani yang mengalir dalam diri Musa yang memunculkan patriotisme sehingga pada usia empat puluh tahun  ia berkeinginan untuk menengok saudaranya yaitu komunitas Ibrani  yang telah 400 tahun tinggal di Mesir. Yang dilihat pertama kali sangat Mengunjungi saudaranya adalah sesuatu hal yang tidak menggembirakan:
Penganiayaan yang dilakukan orang Mesir kepada orang Ibrani, rasa patriotisme yang ada pada dirinya muncul sehingga ia menolong orang ibrani tersebut dan membelanya dengan membunuh orang tersebut.
Musa berpikir bahwa dia akan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari daudara-saudaranya, mereka paham dan mengerti bahwa Musa adalah juga keturunan Ibrani Meskipun mendapat asuhan dari putri raja Firaun.
Itulah realita kehisupan dunia ini  bahwa segala sesuatu yang dipirkan itu tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Itulah yang terjadi dengan Musa, harapan dan pikiran tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Pada keesikan harinya ia muncul bersamaan dengan dua orang Ibrani yang sedang berkelahi, lalu ia brusaha mendamaikan dan mereka tidak mau dan berkata: "Saudara-daudara!" Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapa engkau saling menganiaya? Tetapi orang yang berbuat bersalah kepada temanya menolak Musa dan berkata: "Siapa yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?" "Apakah engkau bermaksud membunuh aku  sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir?" Mereka sama sama dari dari komonitas yang satu yaitu Ibrani yang sama-sama ada dalam penindasan Bangsa Mesir. Seharusnya bersatu dan membangun kwbersamaan  antar umat Israel untuk melawan tetapi yang terjadi mereka saling berkontradiksi dan saling berperkara satu yang lain, jika demikian siapa yang diuntungkan tentunya Bangsa Mesir.

Yang menarik di sini adalah: Orang yang berbuat salah kepada temanya menolak dan berkata: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami." Itulah sifat dan karakter seorang manusia  yang maunya menang sendiri (indifidualistis) dan bebal terhadap nasehat orang lain. Untuk melawan penindasan dan imperalisme Bangsa Mesir, Israel harus bersatu, apabila dilawan dengan pribadi-pribadi atau perseorangan tidak akan sanggup. ALLAH menolang supaya mereka dapat lepas dari perbudakan IA mengutus Musa  untuk menjadi pemimpin walaupun pada saat adanya perkelahian kepemimpinanya belum tersosialisasi kepada masyarakat Israel.

Sejak  manusia jatuh ke dalam dosa  kehidupan saling mengkianati  satu dengan yang lain, perseorangan dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok sudah biasa, karena mereka tidak tau dan tidak sadar bahwa yang menghambat  tujuan itu adalah faksi-faksi dan ketidak disilinan dan watak indifidualisme yang ingin mencari keuntungan sendiri.Korban hal diatas adalah Musa; ia yang bermaksud melerai perkelahian  dua orang yang berasal dari Israel, niat baik tidak selalu mendapatkan respon  yang baik pula tetapi justru sebaliknya: Orang yang bersalah tidak terima peleraian yang dilakukan Musa  dengan mengatakan: "Siapa yang mengakat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?" Setelah seorang yang bersalah kepada temanya  itu mempertanyakan eksistensi dan setatusnya Musa lalu ia melanjutkan pertanyaan yang sangat keras kepadanya: Apakah engkau bermaksud membunuh aku  sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu?"

Retorika seseorang yang mencari pembenaran dari dahulu, sekarang sampai dengan berlalunya dunia ini akan selalu muncul mewarnai kehidupan manusia. Itulah resiko yang harus dibayar oleh Musa karena tindakan melerai perkelahian antar teman. Akibatnya untuk menyelamatkan  diri ia harus melarikan diri dari Mesir menjadi pendatang di Mesian, orang yang bersalah kepada temanya itu ternyata tidak main-main dan melaporkan pristiwa pembunuhan orang Mesir kepada Firaun  sehingga ia berusaha untuk membunuhnya. Dalam perjuangan pasti akan ada rintangan entah besar, sedang atau kecil baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar. Namun yang paling berbahaya apabila rintangan yang datang dari interen (srigala berbulu domba), Musa di sini sebagai korbanya, tetapi dengan pristiwa diatas mempercepat pendewasaan Musa  untuk memperlengkapi sebagai pemimpin bangsa Israel. Untuk itu kita harus selalu berpikir positif ketika dalam hidup kita menerima hal-hal yang buruk oleh karena orang lain yang menimpa diri kita sebab TUHAN mempunyai rencana yang indah bagi kita, tugas kita itu hanya berserah penuh kepadaNYa supaya dimanapun kita berada dimampukan di dalam menghadapi semuanya. Dengan Musa hidup sebagai pendatang di negeri orang bukan memperlambat proses tetapi justru sebaliknya dengan dia tinggal di Median sebagai orang asing mempercepat dirinya menjadi seorang pemimpin, terkusus profesinya sebagai seorang gembala menjadi pendidikan yang luar biasa baginya. Menjadi penggembala kambing domba juga mempunyai resiko yang yang cukup tinggi baik yang datang dari alam seperti badai pasir, dinginya malam dan panas terik matahari pada siang hari. Disamping itu ada binatang  melata seperti ular dan yang lainya yang racunya sangat ganas, namun ada yang lebih ganas lagi yaitu manusia (pencuri dan penyamun).

Tugas seorang gembala disamping melindungi dari semua ancaman diatas tetapi juga membawa kepadang rumput yang hijau dan ke sungai (sumur untuk minum). Hal diatas sangat berguna bagi dia di masa yang akan datang jika dia menjadi pemimpin umat Isrrael sudah tau akan tugas dan kewajibanya. Apa yang dilakukan Musa di Median secara tidak langsung belajar kepemimpinan. Untuk itu kita sebagai umat ALLAH yang sekaligus juga menjadi calon pemimpin harus meneladani Musa supaya kita kelak menjadi seorang pemimpin yang berintegeritas, berkapabilitas dan berkapasitas baik harus mau berproses dan mau dibentuk karena menjadi seorang pemimpin itu tidak instan  atau bisa dicapai dalam sesaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar