Minggu, 29 Oktober 2017

TUJUH PERKATAAN SALIB BAG I

"ELI ELI LAMA SABAKTHANI (ALLAHKU-ALLAHKU MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU)"

YESUS adalah  ALLAH sejati tetapi juga manusia sejati, kemanusiaan sejatiNYA  itu salah satunya  ketika tubuh jasmaniNYA juga merasakan sakit saat dianiaya dengan cambukan,pukulan tendangan dan masih banyak lagi perlakuan kasar terhadap DIA. Dalam posisi seperti itu kemanusiaan YESUS tidak ada bedanya dengan manusia yang lainya, apabila mengalami penganiayaan  dan melukai tubuh jasmaniNYA. Sehingga manakala merasakan berat dan tidak kuat menggunggNYa muncul perkataan: "ELI ELI LAMA SABAKTHANI (ALLLAHKU-ALLAHKU mengapa ENGKAU  meninggalkan AKU) jika mengalami penderitaan dan tidak mampu keluar dari situasi itu tentunya akan mengharapkan suatu pertolongan  minimalnya untuk meringankan penderitaan. Sementara mereka yang menjadi pengikut KRISTUS selama ini tidak bisa berbuat apa apa untuk sekedar meringankan meringankan penderitaan DIA.

Dalam memposisikan sebagai manusia sejati YESUS menjalankan misi BAPA yang sungguh berat sangat manusiawi jika DIA merasa ditinggalkan oleh BAPA seorang diri. Ketika sebagai manusia IA memposisikan diri sebagai seseorang yang berasal dari keluarga yang sangat miskin yang tidak punya kuasa (otoritas), tidak punya harta benda kemewahan  dan kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan  dari rezim yang berkuasa saat itu. Kalau ditinjau secara hukum apa yang terjadi dengan YESUS adalah bentuk kesewenang-wenangan dari seorang penguasa (pemerintahan atau negara) terhadap rakyatnya sebab DIA tidak melakukan tindakan apapun yang melawan hukum. Bahasa sekarang KRISTUS dikriminalisasi oleh ahli taurat dan ahli agama Yahudi dibawa ke pengadilan Pontius Pilatus. IA bahkan dihukum dengan hukuman yang bukan milik bangsa Yahudi sebab hukuman salib bukan asli hukum Yahudi tetapi romawi, karena hukuman bangsa Ibrani itu rajam dengan batu. Pada hal Pontius Pilatus sudah menyatakan bahwa YESUS tidak didapati kesalahan apapun tetapi karena tekanan masa yang begitu masif dan tersetruktur maka dia mengabulkan permintaan orang banyak. Yang lebih menyakitkan YESUS ditukar dengan barabas yang notabene memang seorang penjahat yang layak dihukum. Dan IA dihukum bukan berdasarkan sidang pengadilan tetapi YESUS dohukum karena hasil konspirasi yang menghasilkan  pengadilan rakyat.

Apabila dilihat dari sudut sosiologi YESUS adalah korban hukum rimba, yang kuat akan menindas yang lemah (penindasan manusia atas manusia) karena dia dan pengikutNYA berasal dari orang-orang yang terimarjinalkan (terpinggirkan) sebab berasal dari kaum miskin Kota maupun Desa yang tidak punya kekuasaan, kekuatan  dan kekayaan yang selalu dipersalahkan walaupun dalam posisi benar sekalipun. Situasi diatas adalah manusiawi yang sudah menjadi budaya, termasuk ketika dia berseru ALAHKU ALLAHKU mengapa ENGKAU meninggalkan AKU. YESUS disini meyakinkan bahwa IA adalah manusia sejati yang bisa merasakan seperti yang mereka rasakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar