Selasa, 31 Oktober 2017

TUJUH PERKATAAN SALIB BAG II


KARENA DOSA MANUSIA KEHILANGAN JATI DIRI

"Ya BAPA ampunilah mereka  karena mereka tidak tau  apa yang mereka perbuat"
Perkataan YESUS di Kayu salib ini sungguh luar biasa dan tidak ada orang lain yang sanggup sampai dengan saat ini selain DIA, karena ditengah-tengah penderitaan yang sedang IA hadapi KRISTUS masih peduli kepada orang lain dengan mendoakan mereka:
"Ya BAPA ampunilah mereka" Kata ampunilah mereka, apa yang dilakukan masyarakat Yahudi dengan menyalibkan yang sebelumnya didahului dengan penganiayaan tidak membuat YESUS marah tetapi justru sebaliknya IA berdoa  kepada BAPA untuk mengampuni mereka. Memintakan pengampunan kepada musuh membutuhkan kerendahan hati dan jiwa besar, itulah yang disebut kasih yang sejati (Agape). Kasih yang dilakukan YESUS dengan memintakan pengampunan  sungguh sangat langka dan nyaris tidak ada karena sangat sulit dilakukan  oleh manusia yang berdosa  dan telah kehilangan kemuliaan ALLAH.

Kasih yang ada dalam diri manusia itu ingin meminta imbalan (balas jasa) atas apa yang telah ia lakukan kepada orang lain, karena ada motif pribadi dalam iplementasi kasih sehingga untuk mencari keuntungan diri sen diri. Selama kasih dicampuri kepentingan indvidu maka yang ada hanya perpecahan diantara sesama di dalam keluarga, kelompok masyarakat suku bangsa dan agama. Mengapa demikian? Karena mereka hanya mengejar harta benda kemewahan, tahta dan popularitas semata sehingga jurang pemisah antara si miskin dan si kaya semakin dalam dan lebar dan hal itu sangat jauh dari hukum kasih (Kasihilah TUHAN ALAHmu dengan segenap hatimu, segenao jiwamu dan segenap kwkuatanmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri), sehingga YESUS berkata : "Ampunilah mereka" karena pada dasarnya DIA disalibkan bertujuan untuk itu.

Kalau kita tinjau dari sisi sosiologi pada saat YESUS hidup terjadi ketimpangan sosial yang sangat jelas yaitu ada dua komunitas besar yang kehidupanya seperti bumi dan langit, Masyarakat kelas pertama yaitu masyarakat menengah keatas yang terdiri dari para pemimpin Yahudi (Agamawan Yahudi seperti Farisi, Saduki dan golongan imam-imam Kepala di bait ALLAH. Masyarakat kelas dua adalah masyarakat yang tingkat ekonominya mengah ke bawah yang terdiri dari: petani, nelayan pencari bulir gandum, pencari kayu bakar serta para pemungut cukai. Sedangkan keluarga YESUS berprofesi sebagai pencari kayu bakar. Hal ini salah satu alasan mengapa DIA tidak diterima oleh semua kangan masyarakat di Israel kususnya masyarakat menengah ke atas.

Pemahaman yang kliru tentang MESIAS yang akan datang itu juga menjadi indikator kenaapa mereka menolak keberadaan YESUS, Pada umumnya pemahaman masyarakat Israel MESIAS akan datang dari Istana Daud (keturunan kaum agamamawan dan pemimpin agama di bait ALLAH) yang akan membebaskan mereka dari cengkraman penguasa asing. Perbedaan pandangan  itulah yang mempertajam kontradiksi antara keduanya semakin tajam dan tidak mungkin bisa dipertemukan, tetapi hal itu sudah dinubuatkan oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama. Kata: Ampunilah mereka itu menjadi hal yang harus disimak dan diperhatikan  dengan seksama oleh para pengikut KRISTUS, karena DIA adalah maha pengampun kepada siapa yang meminta pengampunan, seyogyanya kita sebagai pengikutNYA mencontoh dan meneladani DIA dengan melakukan hal sama walaupun itu musuh.

"Karena mereka tidak tau apa yang mereka lakukan"
Mengapa mereka tidak tau, dan apa yang menyebabkan mereka tidak tau? Dosa, baik yang berasal dari warisan Adam dan Hawa maupun dosa yang telah diperbuat mereka sendiri, itulah yang membua mereka buta terhadap kebenaran  ALLAH, tidak terkecuali bangsa Israel saat itu. Mereka tidak tau jika MESIAS yang mereka tunggu sesuai yang tertulis dalam Perjanjian Lama sudah datang ke dunia tetapi ternyata mereka tolak, disia-siakan dan puncaknya pada pristiwa  penangkapan DIA dan dibawa ke Pontius Pilatus. Apa yang membuat mereka salah pengertian ? Karena mereka beranggapan bahwa MESIAS yang akan datang berasal dari istana Daud dan yang akan membebaskan dari penindasan  bangsa asing yang menjajah mereka. Bangsa Israel menggunakan interprestasi manusia yang telah dikuasai oleh kegelapan dosa sedangkan ALLAH mengunakan interprestasi kekudusan (Surgawi). Perbedaan prespektif diantara ALLAH dan Bangsa Israel yang membuat mereka tidak mau menerima kemanusiaan  KRISTUS dan cenderung memusuhinya.

Hal hal yang sepektakuler seperti membangkitkan orang mati, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat dan air berubah menjadi anggur yang telah ditujukan YESUS dihadapan mereka tidak mampu menggoyahkan pandangan mereka tentang KEMESIASAN DIA. Manusia sudah dicuci hati dan pikiranya oleh Iblis dan keinginanya sendiri yang cenderung bretolak belakang dengan kehendak ALLAH. Kehilangan kemuliaan ALLAH itu yang menjadikan manusia dari dahulu sampai dengan sekarang ini gagal menangkap maksud dan pesan-pesan ALLAH melalui para Nabi yang telah diutus.

Selama ini manusia tidak bisa mengubah paradikma  duniawi beralih kepada paradikma Surgawi karena terbentur oleh dinding yang namanya dosa yang telah menyatu ke dalam tutuh jiwa dan roh. ALLAH melalui YESUS yang menjilma menjadi manusia berusaha memahami manusia,tetapi karena dosa mereka menolak kehadiran YESUS dengan menyalibkanya di bukit Golgota. Walaupun telah ditolak dengan berbagai-bagai perlakuan  yang tidak manusiawi tetapi DIA tetap berdoa meminta pengampunan dan berkata:
"Ya BAPA ampunilah mereka karena mereka  karena mereka tidak tau apa yang mereka  lakukan"
Mengapa YESUS berdoa seperti itu karena memang setelah manusia  Adam dan Hawa jatuh dalam dosa manusia dikendalikan oleh kuasa iblis dan keinginan daging. ia menguasai pikiran-pikiran, ucapan dan tindakan-tindakan hati dan tindakan yang berdasarkan kasih menjadi hilang. Hal diatas inilah  alasan  mengapa DIA berdoa seperti itu.

Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah merusak sendi-sendi kehidupan dasar kehidupan di semua aspek sehingga manusia tidak bisa keluar dari lingkaran iblis, itulah salah satu faktor  mengapa ALLAH mengutus anaknya yang tunggal YESUS KRISTUS menderita di kayu salib sehingga yang dibutuhkan manusia berdosa hanya pengampunan  dari ALLAH. Jika tidak ada pengampunan manusia akan menuju kepada kesengsaraandan penderitaan kekal sebab upah dosa ialah maut. Dosa membuat manusia buta terhadap kebenaran dan kasih ALLAH makanya mereka selalu hidup menyimpang dari TUHAN dan mereka tidak bisa meluruskan dirinya sendiri jika tidak ada yang meluruskanya.

"Ya BAPA ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka lakukan"
Ketidak tauan terhadap apa yang telah mereka lakukan sendiri itu menandakan bahwa betapa kuatnya pengaruh iblis  (dosa) itu di dalam kehidupan  sehingga manusia kehilangan jati diri yang sebenarnya. Jati diri manusia yang sebenarnya adalah segambar dan serupa dengan ALLAH  karena DIA adalah yang menciptakan manusia. Karena serupa dan segambar dengan-NYA tentunya manusia suci tanpa dosa dan cacat cela. "Dan ALLAH menciptakan manusia untuk berkuas aatas ikan-ikan  di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Maka ALLAH menciptakan manusia itu menurut gambar ALLAH diciptakanya dia; laki laki dan perempuan  diciptakanya mereka". Diberkatilah lalu ALLAH berfirman kepada mereka: "beranak cuculah dan  dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan lakukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi". Jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa membuat gambar ALLAH dalam dirinya dan keturunanya menjadi hilang dan itu sangat mempengaruhi eksistensi bumi. Bumi yang penuh dengan damai sejahtera berubah menjadi penuh dengan masalah masalah sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu.  Kecenderungan manusia tidak mau berdamai dengan ALLAH-berdamai dengan sesama dan berdamai dengan alam dan manusia lebih cenderung berkeinginan untuk merusak. Manusia daging yang selalu kalah oleh keinginanya sendiri (kepentingan sendiri) yang menjadikan bumi ini selalu penuh dengan kegaduhan.

Bumi ini bisa seperti di Surga seperti ucapan YESUS dalam doa BAPA kami apa bila manusia punya kasih Agape, sentuhan kasih ini yang menjadi faktor utama bumi ini bisa kembali damai sejahtera disemua aspek kehidupan. Oleh sebab bumi telah kehilangan kasih ALLAH sehingga menyebabkan kerusakan bumi ini semakin hari semakin parah. Faktor-faktor kerusakan bumi:
1. Faktor ekonomisme - Faktor ekonomi yang menjadi indikator utama  kerusakan bumi ini sebab manusia sekarang ini lebih berpikir kepentingan jangka pendek (prakmatisme) dari pada berpikir ke depan atau jangka panjang. Selama manusia tidak berpikir dan berwawasan ke depan  maka keberlangsungan bumi ini akan terancam.
2. Faktor kekuasaan - Siapa yang dominan? Di bumi ini yang dominan adalah mereka yang mempunyai harta benda kemewahan dan tahta atau kekuasaan karena mereka cenderung ingin melipat gandakan semua yang telah dimilikinya dengan cara apapun walaupun harus melanggar norma-norma dan peraturan perundang-undangan (peraturan Pemerintah). Mereka yang sudah berharta benda dan kemewahan ingin berkuasa baik di eksekutif, legeslatif dan Yudikatif. Kalau di dalam memperoleh kekuasaan dengan menggunakan modal besar  sehingga di dalam menjalankan pemerintahan juga tidak akan mungkin sesuai dengan harapan masyarakat dan peraturan yang ada. Sebab orientasi mereka berkuasa bukanya mengabdi kepada rakyat tetapi ingin melipat gandakan harta benda yang  mereka punya saat ini sehingga praktek korupsi, jual beli jabatan kolusi nipotisme, suap menyuap dan tindakan yang lainya sering terjadi dan semakin subur. Karena praktek-praktek itulah yang  terjadi dan itu yang namanya dinasti kepemimpinan sehingga pemerintahan bukan semakin baik, rakyat  bukan semakin sejahtera tetapi semakin sengsara. Pada saat ini pengkrusakan alam menjadi semakin parah  karena kolaborasi para pemodal dengan pemerintah sangat masif dan tersektruktur sehingga sering kali melanggar perundang undangan dan peraturan pemerintah yang telah mereka buat yang ada saat ini. Oleh karenanya impian untuk  mewujutnyatakan  di bumi seperti di Surga akan semakin sulit untuk direalisasikan.

Sekarang dimana pengikut KRISTUS saat ini, apakah akan tercerai berai seperti pada saat  DIA ditangkap oleh ahli ahli Taurat dan pemimpin agama Yahudi atau yang melakukan yang lebih para dengan mengingkari seperti Petrus menyangkal YESUS sebanyak tiga kali. Ketika Petrus apakah kamu pengikut Kristus, ia menjawab tidak kenal. Pada tingkatan iplementasi banyak pengikut KRISTUS yang tidak peduli terhadap hal diatas dan yang lebih menyakitkan pengikutNYA cenderung melakukan pengkrusakan alam (eksploitasi) bumi dan menikmati hasilnya. Apabila pengikut KRISTUS tidak bisa menjadi  terang dan garam  dunia dan garam dunia atau dengan kata lain  kita tidak bisa  mengasini  dan menerangi maka akan terjadi situasi yang gelap gulita terus menerus dan menyelinuti bumi. Pengikut KRISTUS telah dibutakan kenikmatan harta benda kemewahan yang dihasilkan oleh tambang. Dengan kekuatan ROH KUDUS dan Firman TUHAN kita akan dimampukan untuk menerangi dan mengasini bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar